JAYAPURA – harga beras premium alami kenaikan harga, hal ini berdampak dari harga beras dari Pulau Jawa yang terus meroket.
Meski ada kenaikan harga beras untuk Papua, tetapi tidak begitu berdampak besar pada inflasi. Hal ini diungkapkan Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana Carolin bahwa upaya mengontrol inflasi di Papua khususnya Kota Jayapura sudah baik.
“Harga beras kemungkinan tidak menjadi kendala pada inflasi, dimana inflasi Kota Jayapura masih terkontrol dengan baik,’’ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Senin (19/2) kemarin.
Sementara itu Ketua Aprindo (Asosiasi Perdagangan Ritel Indonesia) Papua, Harris Manuputty menjelaskan bahwa harga beras yang pihaknya sediakan sudah mengalami kenaikan harga.
“Harga beras mengikuti perkembangan harga beras dari Pulau Jawa, yang sudah kami beli Rp 15 ribu/kg untuk beras premium,”ujarnya.
Menurutnya, harga beras di Saga Group yaitu beras 99 Rp 333 ribu/20kg, naik dari harga sebelumnya Rp 328 ribu/20kg, sementara beras ukuran 5 kg menjdi Rp 88 ribu.
“Harga beras lainnya juga menyesuaikan, harga beras premium rata-rata naik tapi yang paling mahal Beras 99,”kata Harris.
Sementara itu, Ahmad penjual beras di Pasar Hamadi menjelaskan, harga beras premium seperti 99, Kano, Betet, Putri Tailan dan juga beras karung kuning sudah naik.
“Beras 99 sudah naik untuk ukuran 20 kg Rp 370 ribu naik dari sebelumnya Rp Rp 350 ribu/karung sementara ukuran 10 kg naik dari Rp 160 ribu/10 kg menjadi Rp 170 ribu/10 kg, beras 99 ukuran 5 kg Rp 84 ribu/karung naik dari harga sebelumnya Rp 75 ribu/karung, “jelasnya.
Ditambahkan, begitu juga dengan beras lainnya seperti Merek Kano 20 kg Rp 260/karung, Kano Rp 165 ribu/10 kg, ukuran 5 kg Rp 80 ribu/karung, beras karung kuning 20kg Rp 270 ribu – Rp 280 ribu/karung, ukuran 10 kg Rp 160 ribu/karung – Rp 165 ribu/karung, sementara karung 5 kg Rp 72 ribu -Rp 75 ribu/kg. (ana/ary)
Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos