Friday, November 22, 2024
25.7 C
Jayapura

Pemerintah Harus Jamin Stok dan Harga Telur Lokal Stabil

JAYAPURA-Rencana pengendalian distribusi telur dari luar ke Papua, tampaknya mendapat respon positif dari pedagang dan juga masyarakat di Kota Jayapura.

Kori Firman, penjual telur di Pasar Youtefa Abepura mengatakan, dari berbagai macam telur yang dia jual, telur lokal lebih diminati pembeli. Adapun peminat telur luar, khususnya telur dari Surabaya, hanya pengusaha warung ataupun restauran.

“Kalau pembeli rumahan, jarang sekali yang beli telur Surabaya, mereka lebih memilih telur lokal,” katanya kepada Cendrawasih  Pos, Jumat (17/11) kemarin.

Secara kualitas kata Firman, masih  bagus telur lokal dibandingkan telur dari luar. “Telur dari luar, misalnya kalau kita beli per ikat, (Satu ikatnya isi 6 rak), kadangkala banyak yang busuk,” bebernya.

Baca Juga :  Kinerja Perbankan di Tanah Papua Menunjukkan Kinerja yang Positif

Sementara dari segi ukuran, telur lokal tidak kalah saing dengan telur  dari luar Papua. Telur lokal memiliki  banyak ukuran. “Kalau telur luar seprti telur Surabaya, kita tidak bisa memilih, karena setiap raknya itu sudah diatur ukurannya. Jadi kalau kami borong, maka harus dipilih dulu, jadinya rugi juga daei segi waktu,” terangnya.

Lanjutnya, dari segi harga hanya beda-beda sedikit. “Satu rak untuk telur lokal, harganya mulai Rp. 60-65 tergantung ukuran, sementara telur dari luar rata rata Rp. 70 ribu bahkan lebih per rak ,” terangnya.

JAYAPURA-Rencana pengendalian distribusi telur dari luar ke Papua, tampaknya mendapat respon positif dari pedagang dan juga masyarakat di Kota Jayapura.

Kori Firman, penjual telur di Pasar Youtefa Abepura mengatakan, dari berbagai macam telur yang dia jual, telur lokal lebih diminati pembeli. Adapun peminat telur luar, khususnya telur dari Surabaya, hanya pengusaha warung ataupun restauran.

“Kalau pembeli rumahan, jarang sekali yang beli telur Surabaya, mereka lebih memilih telur lokal,” katanya kepada Cendrawasih  Pos, Jumat (17/11) kemarin.

Secara kualitas kata Firman, masih  bagus telur lokal dibandingkan telur dari luar. “Telur dari luar, misalnya kalau kita beli per ikat, (Satu ikatnya isi 6 rak), kadangkala banyak yang busuk,” bebernya.

Baca Juga :  Gerebek Sampah, Dorong Pemda Perhatikan Kali Overtom

Sementara dari segi ukuran, telur lokal tidak kalah saing dengan telur  dari luar Papua. Telur lokal memiliki  banyak ukuran. “Kalau telur luar seprti telur Surabaya, kita tidak bisa memilih, karena setiap raknya itu sudah diatur ukurannya. Jadi kalau kami borong, maka harus dipilih dulu, jadinya rugi juga daei segi waktu,” terangnya.

Lanjutnya, dari segi harga hanya beda-beda sedikit. “Satu rak untuk telur lokal, harganya mulai Rp. 60-65 tergantung ukuran, sementara telur dari luar rata rata Rp. 70 ribu bahkan lebih per rak ,” terangnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya