Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

BPS:  Impor Papua Turun 33,61 Persen

JAYAPURA – Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana H. Carolina mengatakan, impor Papua pada Agustus 2023 tercatat senilai US$31,12 juta,  berupa impor migas senilai  US$11,33 juta dan impor non migas senilai US$19,79 juta.

“Dibandingkan Juli 2023, nilai impor  Papua mengalami penurunan sebesar 33,61 persen yang dipengaruhi oleh impor migas dan  non migas yang mengalami penurunan sebesar 38,76 persen dan 30,26 persen, ” katanya kepada Cenderawasih Pos dalam releasenya,  Sabtu (16/9) lalu.

“Total impor kumulatif Papua pada periode Januari-Agustus 2023 senilai US$296,38 juta atau meningkat 2,20 persen bila dibandingkan total impor kumulatif pada periode Januari-Agustus 2022 yang senilai US$289,99 juta, ” terangnya.

Selain itu, nilai impor kumulatif migas Januari-Agustus 2023 senilai  US$90,50 juta. Sementara itu, nilai impor kumulatif non migas Papua senilai US$196,88 juta  pada periode Januari-Agustus 2023.

Baca Juga :  Pemerintah Kabupaten Tolikara Tidak Mengajukan Banding Atas Putusan MA

Diakuinya, untuk impor 10 golongan non migas utama pada Agustus 2023 tercatat senilai US$14,10 juta atau turun sebesar 40,45 persen bila dibandingkan Juli 2023 yang sebesar US$23,68 juta.

“Golongan barang nonmigas utama dengan nilai impor terbesar adalah golongan Barang dari  besi dan baja (HS73) sebesar US$3,90 juta, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS84) senilai US$2,80 juta, dan mesin/peralatan listrik (HS85) sebesar US$2,64 juta, ” tambahnya.

  Secara kumulatif, total nilai impor 10 golongan non migas utama pada periode Januari-Agustus  2023 dibandingkan tahun sebelumnya mengalami peningkatan sebesar 48,85 persen, yaitu dari US$109,85 juta menjadi US$163,51 juta.

“Peningkatan tersebut didorong oleh naiknya  nilai kumulatif impor golongan mesin-mesin/Pesawat Mekanik (HS84) tahun 2022-2023 sebesar US$18,07 juta. Sebanding dengan peningkatan nilai impor kumulatif 10 golongan non migas utama, nilai kumulatif golongan non migas lainnya juga mengalami peningkatan sebesar 22,26 persen atau lebih tinggi US$6,07 juta, ” terangnya.

Baca Juga :  Masyarakat Jayapura Mulai Lirik Mobil Hyundai

Sementara jika dilihat berdasarkan negara tujuan. Nilai impor dari tujuh negara utama pada Agustus 2023 tercatat sebesar US$27,31 juta atau turun sebesar 27,76 persen dibandingkan nilainya pada Juli 2023 sebesar US$37,81  juta. Sementara impor dari negara lainnya mengalami penurunan dari US$9,06 juta, menjadi US$3,80 juta.

“Total nilai impor kumulatif dari tujuh negara utama pada periode Januari-Agustus 2023 adalah sebesar US$219,71 juta atau lebih rendah 5,47 persen bila dibandingkan dengan nilainya pada Januari-Agustus 2022 yang sebesar US$232,43 juta, ” terangnya.

Ditambahkan, total nilai impor kumulatif dari negara  lainnya pada periode Januari-Agustus 2023 mengalami peningkatan sebesar 33,22 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu dari US$57,55  juta menjadi US$76,67 juta. (ana/ary)

JAYAPURA – Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana H. Carolina mengatakan, impor Papua pada Agustus 2023 tercatat senilai US$31,12 juta,  berupa impor migas senilai  US$11,33 juta dan impor non migas senilai US$19,79 juta.

“Dibandingkan Juli 2023, nilai impor  Papua mengalami penurunan sebesar 33,61 persen yang dipengaruhi oleh impor migas dan  non migas yang mengalami penurunan sebesar 38,76 persen dan 30,26 persen, ” katanya kepada Cenderawasih Pos dalam releasenya,  Sabtu (16/9) lalu.

“Total impor kumulatif Papua pada periode Januari-Agustus 2023 senilai US$296,38 juta atau meningkat 2,20 persen bila dibandingkan total impor kumulatif pada periode Januari-Agustus 2022 yang senilai US$289,99 juta, ” terangnya.

Selain itu, nilai impor kumulatif migas Januari-Agustus 2023 senilai  US$90,50 juta. Sementara itu, nilai impor kumulatif non migas Papua senilai US$196,88 juta  pada periode Januari-Agustus 2023.

Baca Juga :  Penuh Haru di Sidang Pengusulan Pemberhentian Gubernur

Diakuinya, untuk impor 10 golongan non migas utama pada Agustus 2023 tercatat senilai US$14,10 juta atau turun sebesar 40,45 persen bila dibandingkan Juli 2023 yang sebesar US$23,68 juta.

“Golongan barang nonmigas utama dengan nilai impor terbesar adalah golongan Barang dari  besi dan baja (HS73) sebesar US$3,90 juta, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya (HS84) senilai US$2,80 juta, dan mesin/peralatan listrik (HS85) sebesar US$2,64 juta, ” tambahnya.

  Secara kumulatif, total nilai impor 10 golongan non migas utama pada periode Januari-Agustus  2023 dibandingkan tahun sebelumnya mengalami peningkatan sebesar 48,85 persen, yaitu dari US$109,85 juta menjadi US$163,51 juta.

“Peningkatan tersebut didorong oleh naiknya  nilai kumulatif impor golongan mesin-mesin/Pesawat Mekanik (HS84) tahun 2022-2023 sebesar US$18,07 juta. Sebanding dengan peningkatan nilai impor kumulatif 10 golongan non migas utama, nilai kumulatif golongan non migas lainnya juga mengalami peningkatan sebesar 22,26 persen atau lebih tinggi US$6,07 juta, ” terangnya.

Baca Juga :  KPU Minta Pelaksanaan Kampanye Sesuai Jadwal

Sementara jika dilihat berdasarkan negara tujuan. Nilai impor dari tujuh negara utama pada Agustus 2023 tercatat sebesar US$27,31 juta atau turun sebesar 27,76 persen dibandingkan nilainya pada Juli 2023 sebesar US$37,81  juta. Sementara impor dari negara lainnya mengalami penurunan dari US$9,06 juta, menjadi US$3,80 juta.

“Total nilai impor kumulatif dari tujuh negara utama pada periode Januari-Agustus 2023 adalah sebesar US$219,71 juta atau lebih rendah 5,47 persen bila dibandingkan dengan nilainya pada Januari-Agustus 2022 yang sebesar US$232,43 juta, ” terangnya.

Ditambahkan, total nilai impor kumulatif dari negara  lainnya pada periode Januari-Agustus 2023 mengalami peningkatan sebesar 33,22 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yaitu dari US$57,55  juta menjadi US$76,67 juta. (ana/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya