Saturday, April 20, 2024
25.7 C
Jayapura

Penumpang Siwijaya Air Turun 10 Persen, Garuda Stabil

Pesawat Sriwijaya Air di Bandara Sentani, belum lama ini. Momen lebaran tahun ini, penumpang Sriwijaya Air turun 10 persen dibandingkan Lebaran tahun lalu. ( FOTO : Yohana/Cepos)

JAYAPURA – Tingginya harga tiket pesawat berdampak pada jumlah penumpang. Seperti yang dialami Sriwijaya Air dimana jumlah penumpang  turun 10 persen khusus pada arus mudik dan arus balik selama Lebaran di tahun 2019 jika dibandingkan dengan tahun lalu.

 District Manager Sriwijaya Air Group Cabang Jayapura, Faisal Rahman mengatakan, tingkat isian pesawat selama 27 Mei – 12 Juni di angka 81 persen, dengan total penumpang sebanyak 7.500 orang yang berangkat menggunakan pesawat Sriwijaya dari Jayapura ke Jakarta, Makasar dan Surabaya.

“Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 10 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu. Penurunan jumlah penumpang bisa saja disebabkan oleh harga tiket yang dinilai masih cukup tinggi dan sebagian penumpang lebih memilih menggunakan angkutan laut atau jasa penerbangan lain,”ungkap Faisal kepada Cenderawasih Pos, Jumat (14/6).

Baca Juga :  Bank Papua Gelar Pasar Murah, Sediakan Seribu Paket

 Diakuinya,  meski ada penurunan di sisi tingkat isian pesawat akan tetapi secara service pihaknya akui ada peningkatan karena OTP (On Time Performance) mereka mengalami kenaikan sampai dengan 91 persen karena dari sisi trafik pihaknya tidak terlalu maksimal, maka pihaknya lebih mengoptimalkan pada sisi keberangkatan setiap flight.

 Sementara itu Sales & Service Garuda Indonesia, Radhitya Prastanika mengatakan, pihaknya selama peak season Lebaran baik arus keluar dan arus balik sama-sama tidak mengalami kendala, malah tingkat isian pesawat masih diangka 90 persen sama halnya dengan tahun lalu.

 “Peak season kami terjadi dari 27 Mei – 12 Juni lalu, relatif tingkat isian kami sama baik yang arus mudik maupun arus balik. Rute yang paling dominan masih sama yakni Jayapura- Jakarta, Jayapura- Makasar dan Jayapura – Surabaya,” terangnya.

Baca Juga :  Permintaan Didominasi  Ikan  Ekor Kuning

Menurutnya, kondisi tarif tidak menjadi kendala karena tarif saat ini juga telah disesuaikan, namun kembali lagi pada kebutuhan konsumen mau menggunakan alternatif yang mana. (ana/ary) 

Pesawat Sriwijaya Air di Bandara Sentani, belum lama ini. Momen lebaran tahun ini, penumpang Sriwijaya Air turun 10 persen dibandingkan Lebaran tahun lalu. ( FOTO : Yohana/Cepos)

JAYAPURA – Tingginya harga tiket pesawat berdampak pada jumlah penumpang. Seperti yang dialami Sriwijaya Air dimana jumlah penumpang  turun 10 persen khusus pada arus mudik dan arus balik selama Lebaran di tahun 2019 jika dibandingkan dengan tahun lalu.

 District Manager Sriwijaya Air Group Cabang Jayapura, Faisal Rahman mengatakan, tingkat isian pesawat selama 27 Mei – 12 Juni di angka 81 persen, dengan total penumpang sebanyak 7.500 orang yang berangkat menggunakan pesawat Sriwijaya dari Jayapura ke Jakarta, Makasar dan Surabaya.

“Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 10 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu. Penurunan jumlah penumpang bisa saja disebabkan oleh harga tiket yang dinilai masih cukup tinggi dan sebagian penumpang lebih memilih menggunakan angkutan laut atau jasa penerbangan lain,”ungkap Faisal kepada Cenderawasih Pos, Jumat (14/6).

Baca Juga :  J&T Resmi Buka Rute Pengiriman Barang ke Papua

 Diakuinya,  meski ada penurunan di sisi tingkat isian pesawat akan tetapi secara service pihaknya akui ada peningkatan karena OTP (On Time Performance) mereka mengalami kenaikan sampai dengan 91 persen karena dari sisi trafik pihaknya tidak terlalu maksimal, maka pihaknya lebih mengoptimalkan pada sisi keberangkatan setiap flight.

 Sementara itu Sales & Service Garuda Indonesia, Radhitya Prastanika mengatakan, pihaknya selama peak season Lebaran baik arus keluar dan arus balik sama-sama tidak mengalami kendala, malah tingkat isian pesawat masih diangka 90 persen sama halnya dengan tahun lalu.

 “Peak season kami terjadi dari 27 Mei – 12 Juni lalu, relatif tingkat isian kami sama baik yang arus mudik maupun arus balik. Rute yang paling dominan masih sama yakni Jayapura- Jakarta, Jayapura- Makasar dan Jayapura – Surabaya,” terangnya.

Baca Juga :  PT. Posindo Turunkan Tarif Pengiriman Paket dan Surat

Menurutnya, kondisi tarif tidak menjadi kendala karena tarif saat ini juga telah disesuaikan, namun kembali lagi pada kebutuhan konsumen mau menggunakan alternatif yang mana. (ana/ary) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya