Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Stabilkan Harga di Pasaran, Bulog Datangkan 100 Ton Gula Pasir

Pendistribusian gula kemasan yang dilakukan Bulog kepada para pengecer dan pedagang Rumah Pangan Kita dengan pengawasan harga Rp 12.500/kg, Kamis (14/5) kemarin. (FOTO: Bulog for Cepos)

JAYAPURA – Untuk menjaga ketersediaan gula dan ikut memenuhi kebutuhan gula pasir di Papua, Bulog Divre Papua dan Papua Barat telah mendatangkan 100 ton gula pasir ke Jayapura melalui kapal barang.

 Kadivre Bulog Papua dan Papua Barat, Sopran Kenedi mengatakan, pihaknya telah mendatangkan 100 ton gula pasir yang dijual dengan harga Rp 12 ribu/kg kepada pedagang eceran maupun RPK, dimana nantinya para pedagang harus menjual dengan harga Rp 12.500/kg kepada masyarakat.

 “Saat ini gula pasir yang masuk baru 100 ton, masih dalam perjalanan sebanyak 350 ton dan stok yang kami siapkan diseluruh Papua nantinya sebanyak 1.850 ton gula,  namun masuknya secara bertahap tidak sekaligus disuplai,”ujarnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (14/5) kemarin.

Baca Juga :  Jayapura Normal, Koya Hingga Arso Alami Gangguan Jaringan Internet, Kok Bisa ?

 Diakuinya, dengan jumlah gula yang terbatas saat ini, pihaknya mendistribusikan kepada pedagang kecil dan RPK serta ke Pemda dalam hal ini untuk kegiatan bantuan kepada masyarakat  dan sebagainya.

 “Untuk pembelian memang kami batasi yakni konsumen hanya dapat membeli 1 atau 2 kg gula saja. Kami juga memberikan aturan kepada pedagang untuk tidak menjual dengan harga yang lebih tinggi dari harga HET (Harga Eceran Tertinggi) Rp 12.500/kg. Kalau ada pedagang yang kedapatan menjual lebih dari harga tersebut maka kami tidak akan menyuplai gula kepada pedagang tersebut dan mencabut perjanjian kerja sama dengan kami,” jelasnya.

 Hal tersebut memang harus pihaknya lakukan guna melaksanakan tugas dan tanggung jawab untuk menstabilisasikan harga dipasaran. Jika stok gula kedepannya sudah normal pihaknya tidak akan membatasi warga untuk melakukan pembelian lebih dari 2 kg.

Baca Juga :  Bank BNI Dukung Suksesnya PON Ke-XX di Papua

 “Kami saat ini juga sedang mengukur kebutuhan masyarakat saat ini berapa banyak, khususnya untuk kebutuhan gula pasir, sehingga ke depan kami bisa tahu pasti konsumsi masyarakat terhadap gula di Jayapura berapa ton yang harus kami datangkan, begitu juga dengan daerah-daerah lainnya di Papua,” jelasnya.

 Selain itu pihaknya juga untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, Pihaknya sedang melakukan kerja sama dengan salah satu penjualan online lokal di Jayapura dengan harapan masyarakat yang membutuhkan gula bisa berbelanja langsung di Sasuka Belanja UMKM. (ana/ary)

Pendistribusian gula kemasan yang dilakukan Bulog kepada para pengecer dan pedagang Rumah Pangan Kita dengan pengawasan harga Rp 12.500/kg, Kamis (14/5) kemarin. (FOTO: Bulog for Cepos)

JAYAPURA – Untuk menjaga ketersediaan gula dan ikut memenuhi kebutuhan gula pasir di Papua, Bulog Divre Papua dan Papua Barat telah mendatangkan 100 ton gula pasir ke Jayapura melalui kapal barang.

 Kadivre Bulog Papua dan Papua Barat, Sopran Kenedi mengatakan, pihaknya telah mendatangkan 100 ton gula pasir yang dijual dengan harga Rp 12 ribu/kg kepada pedagang eceran maupun RPK, dimana nantinya para pedagang harus menjual dengan harga Rp 12.500/kg kepada masyarakat.

 “Saat ini gula pasir yang masuk baru 100 ton, masih dalam perjalanan sebanyak 350 ton dan stok yang kami siapkan diseluruh Papua nantinya sebanyak 1.850 ton gula,  namun masuknya secara bertahap tidak sekaligus disuplai,”ujarnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (14/5) kemarin.

Baca Juga :  Triwulan Pertama, Pegadaian Capai Rp 714 miliar

 Diakuinya, dengan jumlah gula yang terbatas saat ini, pihaknya mendistribusikan kepada pedagang kecil dan RPK serta ke Pemda dalam hal ini untuk kegiatan bantuan kepada masyarakat  dan sebagainya.

 “Untuk pembelian memang kami batasi yakni konsumen hanya dapat membeli 1 atau 2 kg gula saja. Kami juga memberikan aturan kepada pedagang untuk tidak menjual dengan harga yang lebih tinggi dari harga HET (Harga Eceran Tertinggi) Rp 12.500/kg. Kalau ada pedagang yang kedapatan menjual lebih dari harga tersebut maka kami tidak akan menyuplai gula kepada pedagang tersebut dan mencabut perjanjian kerja sama dengan kami,” jelasnya.

 Hal tersebut memang harus pihaknya lakukan guna melaksanakan tugas dan tanggung jawab untuk menstabilisasikan harga dipasaran. Jika stok gula kedepannya sudah normal pihaknya tidak akan membatasi warga untuk melakukan pembelian lebih dari 2 kg.

Baca Juga :  Bank BNI Dukung Suksesnya PON Ke-XX di Papua

 “Kami saat ini juga sedang mengukur kebutuhan masyarakat saat ini berapa banyak, khususnya untuk kebutuhan gula pasir, sehingga ke depan kami bisa tahu pasti konsumsi masyarakat terhadap gula di Jayapura berapa ton yang harus kami datangkan, begitu juga dengan daerah-daerah lainnya di Papua,” jelasnya.

 Selain itu pihaknya juga untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, Pihaknya sedang melakukan kerja sama dengan salah satu penjualan online lokal di Jayapura dengan harapan masyarakat yang membutuhkan gula bisa berbelanja langsung di Sasuka Belanja UMKM. (ana/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya