Thursday, December 26, 2024
24.7 C
Jayapura

Masyarakat Keluhkan Partelite Kosong Setiap Akhir Pekan

JAYAPURA-Masyarakat dan para supir angkutan umum mengeluh soal sering kosongnya bahan bakar minyak khususnya pertalite di semua SPBU di Kota Jayapura setiap hari libur dan akhir pekan.

Para supir mengeluh disamping kini sudah tidak ada bensin, supir harus membeli pertalite yang harganya lain dan setiap akhir pekan partelite kosong akhirnya mau tidak mau harus membeli pertamax, tentu ini merugikan para supir angkutan umum di Kota Jayapura karena harus mengeluarkan  uang lebih banyak lagi

“Kami para supir angkutan umum banyak yang mengeluh soal BBM di SPBU yang sudah tidak seperti dulu lagi, karena bensin  sudah tidak ada lagi, kita harus beli pertalite sementara tarif angkutan umum belum naik dan kini setiap akhir pekan pertalite kosong di SPBU kita harus beli pertamax yang harganya jauh lebih mahal ini jelas jelas tidak menguntungkan para supir angkutan umum,”kata Rahman salah satu supir trayek Entrop-Polimak-Jayapura, saat di terminal Tipe A Entrop, Senin (14/3)kemarin.

Rahmat mengungkapkan, jika  kondisi seperti ini terus tentu banyak supir angkutan umum yang tidak bisa maksimal dalam mendapatkan pemasukan terlebih yabg masih sewa untuk menyetor uang sewa saja masih berat.

Baca Juga :  Jelang Ramadan Disperindagkop Papua Rapat Bersama Mendag

Hal senada juga dikatakan Jerri, seharusnya jika kondisi seperti ini, supir sudah tidak dapat BBM subdisi karena premium dihapuskan tentu ada solusi yang baik, apakah pemerintah mau menaikkan tarif angkutan umum ke penumpang atau Pertamina bisa memberikan subdisi kepada supir angkutan umum. Karena jika hal ini terus dibiarkan banyak supir yang mengeluh karena omzet semakin menurun.

Keluhan sama juga di katakan Sahid Warga Entrop, ia mengaku jika setiap akhir pekan terjadi kekosongan pertalite di semua SPBU dan harus beli pada hari Senin paginya tentu ini sudah tidak masuk akal, karena pertalite BBM non subsidi kenapa bisa kosong, dan kasihan juga SPBU karena harus dipaksa jualan pertamax tentu omzet mereka juga menurun, jadi seharusnya pertamina jujur kepada masyarakat apa yang sekarang terjadi kepada setiap akhir pekan pertalite tidak dikirim ke SPBU harus menunggu Senin baru ada dan itupun bisa membuat antrean panjang kendaraan yang beli BBM di SPBU.

Baca Juga :  Puluhan UMKM dari Berbagai Daerah Ikut Pameran UMKM di PYCH

Sedangkan jika petugas SPBU ditanya kenapa akhir pekan selalu pertalite habis dan masyarakat hanya bisa beli pertamax semua petugas SPBU enggan menjawab karena tidak bisa memberikan statmen.

“Saya tidak  berani kasih statemen ke media, tolong langsung saja datang ke Depo Pertamina Jayapura di Dok VIII  kita takut salah bicara walaupun memang banyak supir angkutan umum dan masyarakat mengeluh ke kita,”ungkapnya.

Diakui, memang dampak dari kosongnya pertalite membuat omzet juga menurun karena produk yang dijual juga berkurang terlebih pertalite banyak yang dicari masyarakat.

Sementara itu, Eko salah satu warga Kotaraja mengakui, seharusnya pertalite harus ada karena ini juga harganya non subsidi sehingga harus ada.

“Kasihan masyarakat biasa dan supir angkutan umum, driver ojek online maupun pedagang kecil yang berjualan menggunakan sepeda motor keliling. Jadi Pertamina harus bisa memastikan jaminan pertalite dengan baik(tim/gin).

JAYAPURA-Masyarakat dan para supir angkutan umum mengeluh soal sering kosongnya bahan bakar minyak khususnya pertalite di semua SPBU di Kota Jayapura setiap hari libur dan akhir pekan.

Para supir mengeluh disamping kini sudah tidak ada bensin, supir harus membeli pertalite yang harganya lain dan setiap akhir pekan partelite kosong akhirnya mau tidak mau harus membeli pertamax, tentu ini merugikan para supir angkutan umum di Kota Jayapura karena harus mengeluarkan  uang lebih banyak lagi

“Kami para supir angkutan umum banyak yang mengeluh soal BBM di SPBU yang sudah tidak seperti dulu lagi, karena bensin  sudah tidak ada lagi, kita harus beli pertalite sementara tarif angkutan umum belum naik dan kini setiap akhir pekan pertalite kosong di SPBU kita harus beli pertamax yang harganya jauh lebih mahal ini jelas jelas tidak menguntungkan para supir angkutan umum,”kata Rahman salah satu supir trayek Entrop-Polimak-Jayapura, saat di terminal Tipe A Entrop, Senin (14/3)kemarin.

Rahmat mengungkapkan, jika  kondisi seperti ini terus tentu banyak supir angkutan umum yang tidak bisa maksimal dalam mendapatkan pemasukan terlebih yabg masih sewa untuk menyetor uang sewa saja masih berat.

Baca Juga :  Jelang Ramadan Disperindagkop Papua Rapat Bersama Mendag

Hal senada juga dikatakan Jerri, seharusnya jika kondisi seperti ini, supir sudah tidak dapat BBM subdisi karena premium dihapuskan tentu ada solusi yang baik, apakah pemerintah mau menaikkan tarif angkutan umum ke penumpang atau Pertamina bisa memberikan subdisi kepada supir angkutan umum. Karena jika hal ini terus dibiarkan banyak supir yang mengeluh karena omzet semakin menurun.

Keluhan sama juga di katakan Sahid Warga Entrop, ia mengaku jika setiap akhir pekan terjadi kekosongan pertalite di semua SPBU dan harus beli pada hari Senin paginya tentu ini sudah tidak masuk akal, karena pertalite BBM non subsidi kenapa bisa kosong, dan kasihan juga SPBU karena harus dipaksa jualan pertamax tentu omzet mereka juga menurun, jadi seharusnya pertamina jujur kepada masyarakat apa yang sekarang terjadi kepada setiap akhir pekan pertalite tidak dikirim ke SPBU harus menunggu Senin baru ada dan itupun bisa membuat antrean panjang kendaraan yang beli BBM di SPBU.

Baca Juga :  Puluhan UMKM dari Berbagai Daerah Ikut Pameran UMKM di PYCH

Sedangkan jika petugas SPBU ditanya kenapa akhir pekan selalu pertalite habis dan masyarakat hanya bisa beli pertamax semua petugas SPBU enggan menjawab karena tidak bisa memberikan statmen.

“Saya tidak  berani kasih statemen ke media, tolong langsung saja datang ke Depo Pertamina Jayapura di Dok VIII  kita takut salah bicara walaupun memang banyak supir angkutan umum dan masyarakat mengeluh ke kita,”ungkapnya.

Diakui, memang dampak dari kosongnya pertalite membuat omzet juga menurun karena produk yang dijual juga berkurang terlebih pertalite banyak yang dicari masyarakat.

Sementara itu, Eko salah satu warga Kotaraja mengakui, seharusnya pertalite harus ada karena ini juga harganya non subsidi sehingga harus ada.

“Kasihan masyarakat biasa dan supir angkutan umum, driver ojek online maupun pedagang kecil yang berjualan menggunakan sepeda motor keliling. Jadi Pertamina harus bisa memastikan jaminan pertalite dengan baik(tim/gin).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya