MERAUKE- Awal tahun ini, Kementerian Perhubungan mulai membuka jalur tol Laut Merauke-Timika, Fakfak, Manokwari, Sorong dan Jayapura. Untuk Jayapura langsung ke Pelabuhan Depapre. Ini ditandai dengan adanya kontrak kerja antara Bulog dengan pihak Kementerian Perhubungan Laut terkait dengan rencana pengiriman beras dari Bulog Merauke menuju Jayapura dengan menggunakan tol laut.
Kepala Bulog Merauke Inung Tri Afandi, ketika ditemui Cenderawasih Pos mengungkapkan, pengiriman beras dari Bulog Merauke ke Jayapura sebanyak 500 ton tersebut diteken langsung oleh Perum Bulog Pusat. ‘’Ini kontraknya langsung di pusat,’’ujarnya.
Dikatakan, untuk 500 ton tersebut nantinya tidak sekaligus tapi secara bertahap. ‘’Untuk tahap pertama diperkirakan 300 ton. Kemudian tahap kedua sebanyak 200 ton. Karena pengiriman ini sekaligus semacam penjajakan,’ujarnya, Selasa (12/11).
Lanjut Inung, nantinya kapal tol laut tersebut bukan berlabuh di Pelabuhan Besar Kota Jayapura, namun akan berlabuh dan bongkar di Pelabuhan Depapre. Tentunya masih membutuhkan berapa biaya pengangkutan yang dikeluarkan dari Depapre sampai di Gudang Bulog Jayapura. ‘’Tentunya nanti akan dihitung costnya. Kalau lebih murah dibanding kalau beras didatangkan dari Surabaya maupun Makassar, tentunya kita kirim dari sini untuk kebutuhan di Jayapura. Termasuk untuk Fakfak, karena untuk Fakfak itu hampir sama dengan di Jayapura. Bongkarnya di Kaimana, untuk di bawa ke Fakfak. Lalu Manokwari dan Sorong,’’ jelasnya.
Diakui Inung Tri Afandi, selama ini yang menjadi kendala untuk pengiriman beras dari Merauke ke wilayah Papua bagian Utara adalah masalah biaya. Karena kapal cargo akan terlebih dahulu ke Surabaya baru ke Sorong atau Jayapura. Sehingga dari sisi biaya transportasi, mendatangkan beras dari Surabaya dan Makassar lebih murah dari pada mendatangkan beras dari Merauke. ‘’Tapi dengan dengan jalur tol laut keliling Papua yang dimulai awal tahun ini, biaya pengiriman itu bisa ditekan,’’ harapnya. (ulo/ary)
MERAUKE- Awal tahun ini, Kementerian Perhubungan mulai membuka jalur tol Laut Merauke-Timika, Fakfak, Manokwari, Sorong dan Jayapura. Untuk Jayapura langsung ke Pelabuhan Depapre. Ini ditandai dengan adanya kontrak kerja antara Bulog dengan pihak Kementerian Perhubungan Laut terkait dengan rencana pengiriman beras dari Bulog Merauke menuju Jayapura dengan menggunakan tol laut.
Kepala Bulog Merauke Inung Tri Afandi, ketika ditemui Cenderawasih Pos mengungkapkan, pengiriman beras dari Bulog Merauke ke Jayapura sebanyak 500 ton tersebut diteken langsung oleh Perum Bulog Pusat. ‘’Ini kontraknya langsung di pusat,’’ujarnya.
Dikatakan, untuk 500 ton tersebut nantinya tidak sekaligus tapi secara bertahap. ‘’Untuk tahap pertama diperkirakan 300 ton. Kemudian tahap kedua sebanyak 200 ton. Karena pengiriman ini sekaligus semacam penjajakan,’ujarnya, Selasa (12/11).
Lanjut Inung, nantinya kapal tol laut tersebut bukan berlabuh di Pelabuhan Besar Kota Jayapura, namun akan berlabuh dan bongkar di Pelabuhan Depapre. Tentunya masih membutuhkan berapa biaya pengangkutan yang dikeluarkan dari Depapre sampai di Gudang Bulog Jayapura. ‘’Tentunya nanti akan dihitung costnya. Kalau lebih murah dibanding kalau beras didatangkan dari Surabaya maupun Makassar, tentunya kita kirim dari sini untuk kebutuhan di Jayapura. Termasuk untuk Fakfak, karena untuk Fakfak itu hampir sama dengan di Jayapura. Bongkarnya di Kaimana, untuk di bawa ke Fakfak. Lalu Manokwari dan Sorong,’’ jelasnya.
Diakui Inung Tri Afandi, selama ini yang menjadi kendala untuk pengiriman beras dari Merauke ke wilayah Papua bagian Utara adalah masalah biaya. Karena kapal cargo akan terlebih dahulu ke Surabaya baru ke Sorong atau Jayapura. Sehingga dari sisi biaya transportasi, mendatangkan beras dari Surabaya dan Makassar lebih murah dari pada mendatangkan beras dari Merauke. ‘’Tapi dengan dengan jalur tol laut keliling Papua yang dimulai awal tahun ini, biaya pengiriman itu bisa ditekan,’’ harapnya. (ulo/ary)