Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Stok Telur Lokal Melimpah, Pemerintah Diminta Stop Pasokan Telur dari Luar

JAYAPURA-Asosiasi Peternak Ayam Petelur Se-Tanah Tabi meminta pemerintah Provinsi Papua segera menyetop pasokan telur dari luar daerah ke Papua, pasalnya stok telur lokal di Papua sangat melimpah.

Wakil Ketua Asosiasi Peternak Ayam Petelur Setanah Tabi, Johny Nofriady   mengatakan,  jumlah peternak ayam petelur di Papua saat ini 76 peternak. Dengan produksi telur setiap harinya 442.000 butir.

Produsi telur lokal Papua ini akan didistribusikan untuk wilayah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom, dan Kabupaten Sarmi. Bahkan Provinsi Pegunungan Tengah yang mencakup Wilayah Wamena, Lani Jaya, Tolikara, Mamberamo Raya dan Oksibil serta Yahukimo.

“Apabila Pemerintah Papua masih mendistribusikan  telur dari luar daerah Papua, maka telur lokal kita tidak laku dan tentunya akan kebanjiran stok telur lokal. Padahal stok telur lokal untuk beberapa wilayah di Papua sangat surplus,” kata Jhony di Jayapura Rabu (8/11).

Baca Juga :  Kabel Optik Putus, Jaringan di Jayawijaya Terganggu

  Selain itu lanjutnya dari segi harga, 1 rak telur lokal hanya Rp 68 ribu. Sementara telur dari luar daerah Papua dijual dengan harga Rp. 70 ribu/rak. “Hal ini tentu sangat berdampak pada ekonomi masyarakat, tapi juga peningkatan usaha bagi pelaku usaha menegah terkhususnya peternak ayam petelur di Papua,” ujarnya.

Oleh sebab itu pihaknya kembali menegaskan agar pemerintah menyetop telur dari luar Papua. Sebab ketersediaan telur di Papua sangat memenuhi kebutuhan masyarakat Papua. Bahkan dari segi kualitas telur lokal lebih bagus dibandingkan telur dari daerah lain.

JAYAPURA-Asosiasi Peternak Ayam Petelur Se-Tanah Tabi meminta pemerintah Provinsi Papua segera menyetop pasokan telur dari luar daerah ke Papua, pasalnya stok telur lokal di Papua sangat melimpah.

Wakil Ketua Asosiasi Peternak Ayam Petelur Setanah Tabi, Johny Nofriady   mengatakan,  jumlah peternak ayam petelur di Papua saat ini 76 peternak. Dengan produksi telur setiap harinya 442.000 butir.

Produsi telur lokal Papua ini akan didistribusikan untuk wilayah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom, dan Kabupaten Sarmi. Bahkan Provinsi Pegunungan Tengah yang mencakup Wilayah Wamena, Lani Jaya, Tolikara, Mamberamo Raya dan Oksibil serta Yahukimo.

“Apabila Pemerintah Papua masih mendistribusikan  telur dari luar daerah Papua, maka telur lokal kita tidak laku dan tentunya akan kebanjiran stok telur lokal. Padahal stok telur lokal untuk beberapa wilayah di Papua sangat surplus,” kata Jhony di Jayapura Rabu (8/11).

Baca Juga :  Bulan Ramadan dan Idul Fitri, Bank Mandiri Siapkan Rp 653 M

  Selain itu lanjutnya dari segi harga, 1 rak telur lokal hanya Rp 68 ribu. Sementara telur dari luar daerah Papua dijual dengan harga Rp. 70 ribu/rak. “Hal ini tentu sangat berdampak pada ekonomi masyarakat, tapi juga peningkatan usaha bagi pelaku usaha menegah terkhususnya peternak ayam petelur di Papua,” ujarnya.

Oleh sebab itu pihaknya kembali menegaskan agar pemerintah menyetop telur dari luar Papua. Sebab ketersediaan telur di Papua sangat memenuhi kebutuhan masyarakat Papua. Bahkan dari segi kualitas telur lokal lebih bagus dibandingkan telur dari daerah lain.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya