Sunday, April 28, 2024
30.7 C
Jayapura

Pinang jadi Usaha Pertanian Terbanyak

Sensus Pertanian  2023, BPS Catat 71.214 RTUP  di Papua

JAYAPURA – Badan Pusat Statistik (BPS ) Provinsi Papua mencatat sebanyak 71.214 Rumah Tangga Usaha Pertanian di Papua.   Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana H. Carolina menjelaskan, dari sensus pertanian (ST) yang dilakukan di tahun 2023, terjadi kenaikan jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP) jika dibandingkan hasil ST tahun 2013 di Provinsi Papua.

“Jumlah RTUP di Provinsi Papua sebanyak 71.214 rumah tangga, naik 20,07 persen dari 2013 yang sebanyak 59.310 rumah tangga,”kata Adriana pada pemaparan rilis Sensus Pertanian, Senin (4/12) kemarin.

Lanjutnya, rasio Usaha Pertanian Perorangan (UTP) di Provinsi Papua terhadap RTUP sebesar 1,03 persen yang berarti bahwa pada 100 RTUP akan terdapat 103 UTP.

Baca Juga :  Okupasi Hotel Bergantung pada Event Pemerintah

Sementara itu, jumlah Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB) di Provinsi Papua sebanyak 27 unit, turun 18,18 persen dari tahun 2013 yang sebanyak 33 unit. Untuk jumlah usaha pertanian lain (UTL) di Provinsi Papua di 2023 sebanyak 33 unit, naik 200 persen dari 2013 yang sebanyak 11 unit.

Kemudian, jumlah petani milenial yang berumur 19-39 tahun sebanyak 22.729 orang atau sekitar 34,89 persen dari petani di Provinsi Papua dan jumlah usaha pertanian perorangan urban farming di Provinsi Papua sebanyak 69 unit.

“10 komoditas terbanyak yang diusahakan oleh Usaha Pertanian Perorangan yaitu pinang/jambe, ubi kayu, ubi jalar, talas, cabai rawit, babi, ayam kampung biasa, sapi potong, kelapa dan pisang kepok, ” tambahnya.

Baca Juga :  Penutupan FDS, Omzet Pelaku Usaha Meningkat 

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua, Samuel Siriwa menjelaskan, dirilis ini merupakan hasil sensus pertanian 2023  untuk tahap pertama. Tercatat bahwa pinang merupakan usaha pertanian terbanyak yang diusahakan masyarakat.

Menurutnya, hal ini dikarenakan konsumen  pinang lebih banyak,  mulai dari anak kecil hingga orang dewasa, bahkan pinang dari Jayapura tidak hanya dikonsumsi di Jayapura saja tetapi juga dikirim ke daerah-daerah lainnya, khususnya daerah Pegunungan.

“Pinang sendiri termasuk bagian dari Pertanian dalam arti luas dan perawatannya juga tidak susah, tidak seperti padi atau tanaman lainnya, jadi pinang termasuk dalam salah satu komoditi yang diusahakan oleh usaha Pertanian di Provinsi Papua, ” pungkasnya. (ana/ary)

Sensus Pertanian  2023, BPS Catat 71.214 RTUP  di Papua

JAYAPURA – Badan Pusat Statistik (BPS ) Provinsi Papua mencatat sebanyak 71.214 Rumah Tangga Usaha Pertanian di Papua.   Kepala BPS Provinsi Papua, Adriana H. Carolina menjelaskan, dari sensus pertanian (ST) yang dilakukan di tahun 2023, terjadi kenaikan jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP) jika dibandingkan hasil ST tahun 2013 di Provinsi Papua.

“Jumlah RTUP di Provinsi Papua sebanyak 71.214 rumah tangga, naik 20,07 persen dari 2013 yang sebanyak 59.310 rumah tangga,”kata Adriana pada pemaparan rilis Sensus Pertanian, Senin (4/12) kemarin.

Lanjutnya, rasio Usaha Pertanian Perorangan (UTP) di Provinsi Papua terhadap RTUP sebesar 1,03 persen yang berarti bahwa pada 100 RTUP akan terdapat 103 UTP.

Baca Juga :  Minta DPRD Fasilitasi Penyelesaian Masalah

Sementara itu, jumlah Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB) di Provinsi Papua sebanyak 27 unit, turun 18,18 persen dari tahun 2013 yang sebanyak 33 unit. Untuk jumlah usaha pertanian lain (UTL) di Provinsi Papua di 2023 sebanyak 33 unit, naik 200 persen dari 2013 yang sebanyak 11 unit.

Kemudian, jumlah petani milenial yang berumur 19-39 tahun sebanyak 22.729 orang atau sekitar 34,89 persen dari petani di Provinsi Papua dan jumlah usaha pertanian perorangan urban farming di Provinsi Papua sebanyak 69 unit.

“10 komoditas terbanyak yang diusahakan oleh Usaha Pertanian Perorangan yaitu pinang/jambe, ubi kayu, ubi jalar, talas, cabai rawit, babi, ayam kampung biasa, sapi potong, kelapa dan pisang kepok, ” tambahnya.

Baca Juga :  Okupansi dan Rute Lion Air Kembali Normal

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua, Samuel Siriwa menjelaskan, dirilis ini merupakan hasil sensus pertanian 2023  untuk tahap pertama. Tercatat bahwa pinang merupakan usaha pertanian terbanyak yang diusahakan masyarakat.

Menurutnya, hal ini dikarenakan konsumen  pinang lebih banyak,  mulai dari anak kecil hingga orang dewasa, bahkan pinang dari Jayapura tidak hanya dikonsumsi di Jayapura saja tetapi juga dikirim ke daerah-daerah lainnya, khususnya daerah Pegunungan.

“Pinang sendiri termasuk bagian dari Pertanian dalam arti luas dan perawatannya juga tidak susah, tidak seperti padi atau tanaman lainnya, jadi pinang termasuk dalam salah satu komoditi yang diusahakan oleh usaha Pertanian di Provinsi Papua, ” pungkasnya. (ana/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya