JAYAPURA-Hujan turun sejak Jumat (4/8) pagi dengan intensitas sedang melanda seluruh Wilayah Kota Jayapura. Kondisi ini menyebabkan omzet para pedagang di Pasar Youtefa Abepura turun drastis.
โJualan sepi, dari pagi sampai sore saya baru dapat Rp 100 ribu, biasanya Rp.500 ribu,โ kata Siti Maryam.
Menurutnya kondisi ini disebabkan karena sepinya pengunjung. Selain karena faktor cuaca yang tidak mendukung, juga kondisi pasar yang sangat becek, bahkan seluruh ruas jakan di lokasi pasar tergenang air.
โBagaimana orang mau datang ke pasar kalau becek,โujarnya.
Lebih parahnya lagi, di tengah tingginya harga barang, tampak tidak seimbang dengan pemasukan. Seperti tomat sebelumnya hanya Rp. 10 ribu per kg, tapi sekarang naik menjadi Rp. 22 ribu. Selain itu cabai rawit khusus lokal, harga melonjak jauh, menjadi Rp.120 per kg.
โSebelumnya harga cabai hanya Rp. 70 ribu per kg,โ ujarnya.
Perempuan berusia 61 tahun itu mengharapkan pemerintah memperbaiki penataan pasar, terutama akses di lokasi pasar. Sebab rendahnya daya minat pengunjung disebabkan karena kondisi jalan yang tidak mendukung.
โSudah lama kami keluhkan kondisi pasar, tapi pemerintah tidak pernah respon, semoga ada perbaikan terutama jalan,โ harapnya.
Hal senada juga dikatakan Anika, salah satu pengunjung pasar yang ditemui Cendrawasih pos, mengaku prihatin dengan kondisi Pasar Youtefa yang tampak tidak pernah diperhatikan.
โSangat heran, padahal pasar ini paling lengkap, dan paling strategis, tapi justru tidak diperhatikan oleh pemerintah,โ ujarnya.
Diapun mengharapkan pemerintah membangun atau menata kembali pasar tersebut. Terutama akses di lokasi pasar yang sangat rusak.
โKami sebenanrya bosan mau bicara soal kondisi Pasar Youtefa, karena tidak pernah didengar oleh pemerintah,โ tandasnya.(rel/ary)