Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Memiliki Pemandangan Indah, Sayang Tidak Ada Tempat Kuliner dan Berteduh

Salah satu destinasi wisata di Kota Jayapura, Kampung Nelayan di Hamadi Pantai Jayapura yang nampak sepi, Sabtu (3/8) kemarin. ( FOTO : Yohana/Cepos)

Melihat Wisata Kampung Nelayan di Hamadi Pantai Jayapura

Kampung Nelayan merupakan salah satu obyek wisata baru di Kota Jayapura. Hamparan laut dan jejeran perahu nelayan dan aktivitas para nelayan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Meski demikian masih banyak yang harus dibenahi untuk lebih menarik minat wisatawan.

Laporan: Yohana – Jayapura

Kampung Nelayan Hamadi baru saja diperkenalkan oleh Pemerintah Kota Jayapura sebagai objek wisata. 

 Setelah pemerintah membangun jembatan dengan lebar 2 meter dan panjang yang menghubungi Kampung Nelayan dengan perumahan masyarakat dan TPID Hamadi, lokasi padat penduduk ini telah berubah menjadi lokasi wisata yang cukup menarik masyarakat. 

 Untuk bisa ke lokasi wisata tersebut, para pengunjung bisa melewati Jalan Hamadi Hanurata dan juga melewati TPID Hamadi. Biaya parkir jika melalui TPID Hamadi, untuk biaya parkir motor dikenakan Rp 1.000/motor dan Rp 2.000 untuk mobil. Sedangkan dari  Hanurata, dikenakan biaya Rp 5.000 untuk motor dan Rp 10 ribu untuk mobil.

  Memiliki pemandangan dan lokasi yang sangat indah, Kampung Nelayan Hamadi masih belum memiliki fasilitas kuliner yang diolah oleh masyarakat setempat. Memang ada beberapa kedai atau kios, namun  belum begitu dikelola dengan baik, sehingga kebanyakan pengunjung membawa jajanan sendiri dari luar seperti air mineral, cemilan dan sebagainya. 

Baca Juga :  Jelang Lebaran Kebutuhan BBM Meningkat

 Padahal akan sangat nyaman bagi para pengunjung jika lokasi Wisata Kampung Nelayan juga dilengkapi dengan tempat wisata kuliner. Entah itu makanan khas dari masyarakat setempat atau olahan seafood dan ikan bakar.

 Salah satu pengunjung Kampung Nelayan, Suryani mengakui sudah 4 kali mengunjungi lokasi wisata tersebut dan tidak menemukan penjual makanan berat dan juga makanan ringan.

“Memang ada yang jualan tapi tidak setiap hari. Di sini ada salah satu keluarga yang menyediakan menu ikan bakar tapi harus dipesan 1 jam sebelum kami datang. Hanya saja saya belum sempat memesan makanan di sini, jadi belum tahu cara memesannya,”ungkap Suryani kepada Cenderawasih Pos, Senin (5/8) lalu.

 Selain itu juga tidak ada tempat untuk berteduh. Oleh karena itu   dirinya berharap ke depan ada payung-payung kecil untuk mengisi tempat duduk yang telah disediakan Pemerintah Kota Jayapura atau  tepatnya di tengah-tengah tempat wisata tersebut, sehingga pada saat kondisi cuaca panas terik atau hujan, pengunjung tetap nyaman.

Baca Juga :  JNE: Rata-rata Barang Masuk 3.000-5.000 Paket/minggu

 Sementara itu Johan salah satu pengunjung Kampung Nelayan yang tinggal di Sentani, mengaku cukup terpesona dengan pemandangan di Kampung Nelayan. Hanya saja bagi dirinya yang masih harus diperhatikan oleh masyarakat dan pengunjung yang datang di Kampung Nelayan Hamadi yakni jangan membuang sampah sembarangan.

“Mungkin juga karena Kampung Nelayan dekat dengan pasar, sehingga kami banyak melihat sampah kantong plastik yang mengapung di pesisir pantai, hal ini tentunya merusak pemandangan pantai yang luar biasa indahnya,” terangnya.

 Cenderawasih Pos sendiri setelah berjalan-jalan cukup lama juga tidak menemukan kedai yang berjualan minuman dingin atapun makanan, sehingga terpaksa meninggalkan lokasi wisata tersebut hanya untuk mengisi perut dan menghilangkan dahaga. * 

Salah satu destinasi wisata di Kota Jayapura, Kampung Nelayan di Hamadi Pantai Jayapura yang nampak sepi, Sabtu (3/8) kemarin. ( FOTO : Yohana/Cepos)

Melihat Wisata Kampung Nelayan di Hamadi Pantai Jayapura

Kampung Nelayan merupakan salah satu obyek wisata baru di Kota Jayapura. Hamparan laut dan jejeran perahu nelayan dan aktivitas para nelayan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Meski demikian masih banyak yang harus dibenahi untuk lebih menarik minat wisatawan.

Laporan: Yohana – Jayapura

Kampung Nelayan Hamadi baru saja diperkenalkan oleh Pemerintah Kota Jayapura sebagai objek wisata. 

 Setelah pemerintah membangun jembatan dengan lebar 2 meter dan panjang yang menghubungi Kampung Nelayan dengan perumahan masyarakat dan TPID Hamadi, lokasi padat penduduk ini telah berubah menjadi lokasi wisata yang cukup menarik masyarakat. 

 Untuk bisa ke lokasi wisata tersebut, para pengunjung bisa melewati Jalan Hamadi Hanurata dan juga melewati TPID Hamadi. Biaya parkir jika melalui TPID Hamadi, untuk biaya parkir motor dikenakan Rp 1.000/motor dan Rp 2.000 untuk mobil. Sedangkan dari  Hanurata, dikenakan biaya Rp 5.000 untuk motor dan Rp 10 ribu untuk mobil.

  Memiliki pemandangan dan lokasi yang sangat indah, Kampung Nelayan Hamadi masih belum memiliki fasilitas kuliner yang diolah oleh masyarakat setempat. Memang ada beberapa kedai atau kios, namun  belum begitu dikelola dengan baik, sehingga kebanyakan pengunjung membawa jajanan sendiri dari luar seperti air mineral, cemilan dan sebagainya. 

Baca Juga :  Pertamina Siapkan 24 SPBU Siaga

 Padahal akan sangat nyaman bagi para pengunjung jika lokasi Wisata Kampung Nelayan juga dilengkapi dengan tempat wisata kuliner. Entah itu makanan khas dari masyarakat setempat atau olahan seafood dan ikan bakar.

 Salah satu pengunjung Kampung Nelayan, Suryani mengakui sudah 4 kali mengunjungi lokasi wisata tersebut dan tidak menemukan penjual makanan berat dan juga makanan ringan.

“Memang ada yang jualan tapi tidak setiap hari. Di sini ada salah satu keluarga yang menyediakan menu ikan bakar tapi harus dipesan 1 jam sebelum kami datang. Hanya saja saya belum sempat memesan makanan di sini, jadi belum tahu cara memesannya,”ungkap Suryani kepada Cenderawasih Pos, Senin (5/8) lalu.

 Selain itu juga tidak ada tempat untuk berteduh. Oleh karena itu   dirinya berharap ke depan ada payung-payung kecil untuk mengisi tempat duduk yang telah disediakan Pemerintah Kota Jayapura atau  tepatnya di tengah-tengah tempat wisata tersebut, sehingga pada saat kondisi cuaca panas terik atau hujan, pengunjung tetap nyaman.

Baca Juga :  APBN Papua Tahun 2021 Terealisasi  Rp 10,88 Triliun atau 120,9%

 Sementara itu Johan salah satu pengunjung Kampung Nelayan yang tinggal di Sentani, mengaku cukup terpesona dengan pemandangan di Kampung Nelayan. Hanya saja bagi dirinya yang masih harus diperhatikan oleh masyarakat dan pengunjung yang datang di Kampung Nelayan Hamadi yakni jangan membuang sampah sembarangan.

“Mungkin juga karena Kampung Nelayan dekat dengan pasar, sehingga kami banyak melihat sampah kantong plastik yang mengapung di pesisir pantai, hal ini tentunya merusak pemandangan pantai yang luar biasa indahnya,” terangnya.

 Cenderawasih Pos sendiri setelah berjalan-jalan cukup lama juga tidak menemukan kedai yang berjualan minuman dingin atapun makanan, sehingga terpaksa meninggalkan lokasi wisata tersebut hanya untuk mengisi perut dan menghilangkan dahaga. * 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya