JAYAPURA – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Papua akui di awal tahun 2024 ini okupansi hotel masih di angka 30 persen. Bahkan setelah adanya DOB, terjadi penurunan besar-besaran, dibandingkan sebelum Daerah Otonomi Baru (DOB).
Ketua PHRI Papua, Abdul Rajab mengatakan, penurunan okupansi hotel di Provinsi Papua mengalami penurunan semenjak adanya DOB, meski disisi lain bagus untuk pengembangan daerah lainnya.
Namun dampak terbesar dan terasa adalah dunia perhotelan di Provinsi Papua, yang mana aktivitas dunia Perhotelan sangat bergantung pada aktivitas tamu dari pemerintah, khususnya tamu intra Papua, maupun tamu undangan dari luar Papua.
“Ini merupakan salah satu kendala dan kami sangat berharap pemerintah mau proaktif kalau bisa galakkan event-event nasional sehingga berdampak bagi usaha perhotelan maupun restoran di Papua, ” terangnya.