Sementara itu di tempat terpisah Sopir Taksi bernama Andreas (40) dan kawan kawannya juga sedang mengantre solar di SPBU Tanah Hitam. Andreaspun mengeluhkan hal yang sama seperti sopir Truk.
Dia juga mengaku bahwa akibat ketidakpastian pihak partamina akan ketersedian solar membuat pekerjaan mereka terganggu. “Apalagi sekarang sudah ada taksi online, penghasilan kami semakin berkurang, karena waktu narik tidak banyak,” ungkapnya.
Diapun juga susahnya mendapatkan solar terjadi karena tidak semua SPBU di Kota Jayapura menyediakan oengisian solar. Seperti di Abepura hanya beberapa SPBU yang melayani pengisian solar.
Di Abe dan Waena ini hanya ada tiga SPBU, antaralain SPBU tanah Hitam, SPBU Padang Bulan dan SPBU Waena, sementara di Kotaraja, dan beberapa di Kota Jayapura juga tidak menyediakan solar,” jelasnya.
Dengan keterbatasan tersebut, membuat para sopir ini harus mengantri mulai waktu subuh. Sayangnya meski sudah mengantri lama, pengisian juga tidak diijinkan untuk ful tanki.
Kita juga bingung kenapa dilarang isi full tanki, padahal di barcode, sudah izinkan isi full tapi pihak SPBU larang,” tandasnya.
Terkait hal ini pihaknya meminta adanya penjelasan yang resmi baik dari pertamina maupun pengelolah SPBU. “Karena sampai sekarang kami tidak tau alasannya kenapa? Padahal pengisian tidak memakan waktu,” tutup Andreas. (rel/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos