Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

LMA Minta Jangan Pilih Caleg yang Tak Pro Lingkungan

Ketua LMA Port Numbay, George Arnold Awi (FOTO:Gamel Cepos)

JAYAPURA – Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Port Numbay, George Arnold Awi menyampaikan bahwa dengan kondisi Kota Jayapura yang memiliki keterbatasan wilayah dan dihuni oleh masyarakat yang heterogen maka ia menyarankan agar dalam Pemilu tahun 2024 nanti warga bisa memilih anggota legislatif maupun kepala daerah yang mau ikut dalam memecahkan masalah di Kota Jayapura salah satunya yang berkaitan dengan persoalan lingkungan.

Ada sejumlah catatan persoalan lingkungan yang kata Ondoafi Warke ini harus dipikirkan. Pertama menyangkut sampah kota yang terus dikeluhkan. Persoalan ini terasa tidak habis – habisnya, kedua berkaitan dengan ketersesediaan air di tengah bertambahnya penduduk.

Baca Juga :  Turun Level, Kota Jayapura Berstatus PPKM Level 2

Ini dirasa ke depan cukup mengkhawatirkan  jika tak ada upaya penyelamatan. Kemudian bagaimana pemerintah bisa menangkap isu – isu kecil di lapangan untuk dijadikan masukan guna dilakukan perbaikan atau minimal ada evaluasi. (ade/wen)

Ketua LMA Port Numbay, George Arnold Awi (FOTO:Gamel Cepos)

JAYAPURA – Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Port Numbay, George Arnold Awi menyampaikan bahwa dengan kondisi Kota Jayapura yang memiliki keterbatasan wilayah dan dihuni oleh masyarakat yang heterogen maka ia menyarankan agar dalam Pemilu tahun 2024 nanti warga bisa memilih anggota legislatif maupun kepala daerah yang mau ikut dalam memecahkan masalah di Kota Jayapura salah satunya yang berkaitan dengan persoalan lingkungan.

Ada sejumlah catatan persoalan lingkungan yang kata Ondoafi Warke ini harus dipikirkan. Pertama menyangkut sampah kota yang terus dikeluhkan. Persoalan ini terasa tidak habis – habisnya, kedua berkaitan dengan ketersesediaan air di tengah bertambahnya penduduk.

Baca Juga :  Menkop dan UKM Seriusi Ekonomi dan Ketahanan Pangan di Papua

Ini dirasa ke depan cukup mengkhawatirkan  jika tak ada upaya penyelamatan. Kemudian bagaimana pemerintah bisa menangkap isu – isu kecil di lapangan untuk dijadikan masukan guna dilakukan perbaikan atau minimal ada evaluasi. (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya