Monday, December 23, 2024
24.7 C
Jayapura

Besok, BBMKG Wilayah V dan Kemenag Papua Laksanakan Pengamatan Rukyat Hilal

JAYAPURA-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan melaksanakan pengamatan (rukyat) hilal Syawal 1443 Hijriah, Minggu (1/5) besok, dengan mempersiapkan layanan informasi berupa data hisab hilal dan rencana pengamatan (rukyat) hilal di seluruh Indonesia. Kegiatan tersebut bekerja sama dengan Kementerian Agama, ormas Islam, dan berbagai elemen masyarakat, yang dilakukan oleh 34 tim di 31 lokasi tersebar di Indonesia. Kepala Balai BMKG Wilayah V Jayapura, Hendro Nugroho, S.T, M.Si, melalui Sub Koordinator Bidang Pengumpulan dan Penyebaran Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah V Jayapura, Dedy Irjayanto, S.Si, M.Sc., mengatakan, mekanisme pengamatan adalah menggunakan teleskop atau teropong terkomputerisasi yang dipadukan dengan teknologi informasi. “Saat pengamatan dilaksanakan, kecemerlangan cahaya hilal akan direkam oleh detektor yang dipasang pada teleskop yang secara otomatis mengikuti berubahnya posisi bulan di ufuk barat. Dengan teknologi informasi, data tersebut langsung dikirim ke server di BMKG pusat, untuk kemudian disimpan dan disebarluaskan secara daring/online ke seluruh dunia melalui alamat http://www.bmkg.go.id/hilal,”ungkapnya, Jumat(29/4)kemarin.
Baca Juga :  Aparat Lakukan Pengejaran Terhadap Kelompok Plato Merani di Yapen
Dijelaskan, sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, pengamatan posisi bulan dan matahari merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi BMKG yang dapat digunakan untuk penentuan waktu. Mengingat perubahan posisi kedua benda langit ini dapat diprediksi, BMKG menginformasikan posisi keduanya sebelum terjadi, berdasarkan hisab (perhitungan), Dikatakan, BBMKG Wilayah V beserta Kementrian Agama Provinsi Papua melakukan pengamatan rukyat hilal di jayapura bertempat di Cafe Purnama Resort di Yoka pada tanggal 1 Mei 2022. Hal tersebut dapat diketahui bahwa data konjungsi terjadi pada Minggu, 1 Mei 2022 pada pukul 05:27:56 WIT, dimana matahari terbenam pada pukul 17:35:02 WIT. Ketinggian hilal pada saat pengamatan yaitu 4˚ 0.41’ dengan azimuth bulan berada pada 268˚ 36.78’ atau posisi bulan berada pada 4˚ 53.32’ sebelah utara – atas matahari dan fraksi illuminasi bulan sebesar 0.18 % . Berdasarkan data – data tersebut, pengamatan rukyat hilal pada 1 mei 2022 hilal berpotensi terlihat (teramati), namun tergantung kondisi cuaca saat pengamatan di lokasi pengamatan tersebut. Sehingga, dalam rangka penentuan awal bulan Syawal 1443 H (2022 M), BMKG melaksanakan rukyat hilal pada 1 Mei 2021.
Baca Juga :  Istri dan Anak Lukas Enembe Tolak Tandatangani Surat Kuasa  untuk KPK
Masyarakat luas menurutnya dapat ikut melihat hilal penentu awal bulan Syawal 1443 Hijriyah pada sore hingga petang, secara langsung via siaran daring / online dengan mengakses laman website BMKG di http://www.bmkg.go.id/hilal dari rumah masing-masing. “Hasil pengamatan rukyat hilal ini sebagai akan dilaporkan sebagai bahan pertimbangan  pada sidang Isbat Awal Syawal 1443 H,” tambahnya. “Untuk mengawali bulan Syawal 1443 H (2022) umat Islam Indonesia sebaiknya menunggu pengumuman Menteri Agama melalui sidang Isbat yang akan dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 2022 setelah proses pengamatan hilal. Pastikan informasi bersumber dari BMKG yang disebar luaskan melalui kanal komunikasi resmi yang terverifikasi. Cocokan jam anda ke Tanda Waktu Standar Nasional Indonesia di jam.bmkg.go.id atau ntp.bmkg.go.id,” tutupnya.(dil/nat)
JAYAPURA-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan melaksanakan pengamatan (rukyat) hilal Syawal 1443 Hijriah, Minggu (1/5) besok, dengan mempersiapkan layanan informasi berupa data hisab hilal dan rencana pengamatan (rukyat) hilal di seluruh Indonesia. Kegiatan tersebut bekerja sama dengan Kementerian Agama, ormas Islam, dan berbagai elemen masyarakat, yang dilakukan oleh 34 tim di 31 lokasi tersebar di Indonesia. Kepala Balai BMKG Wilayah V Jayapura, Hendro Nugroho, S.T, M.Si, melalui Sub Koordinator Bidang Pengumpulan dan Penyebaran Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah V Jayapura, Dedy Irjayanto, S.Si, M.Sc., mengatakan, mekanisme pengamatan adalah menggunakan teleskop atau teropong terkomputerisasi yang dipadukan dengan teknologi informasi. “Saat pengamatan dilaksanakan, kecemerlangan cahaya hilal akan direkam oleh detektor yang dipasang pada teleskop yang secara otomatis mengikuti berubahnya posisi bulan di ufuk barat. Dengan teknologi informasi, data tersebut langsung dikirim ke server di BMKG pusat, untuk kemudian disimpan dan disebarluaskan secara daring/online ke seluruh dunia melalui alamat http://www.bmkg.go.id/hilal,”ungkapnya, Jumat(29/4)kemarin.
Baca Juga :  Istri dan Anak Lukas Enembe Tolak Tandatangani Surat Kuasa  untuk KPK
Dijelaskan, sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, pengamatan posisi bulan dan matahari merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi BMKG yang dapat digunakan untuk penentuan waktu. Mengingat perubahan posisi kedua benda langit ini dapat diprediksi, BMKG menginformasikan posisi keduanya sebelum terjadi, berdasarkan hisab (perhitungan), Dikatakan, BBMKG Wilayah V beserta Kementrian Agama Provinsi Papua melakukan pengamatan rukyat hilal di jayapura bertempat di Cafe Purnama Resort di Yoka pada tanggal 1 Mei 2022. Hal tersebut dapat diketahui bahwa data konjungsi terjadi pada Minggu, 1 Mei 2022 pada pukul 05:27:56 WIT, dimana matahari terbenam pada pukul 17:35:02 WIT. Ketinggian hilal pada saat pengamatan yaitu 4˚ 0.41’ dengan azimuth bulan berada pada 268˚ 36.78’ atau posisi bulan berada pada 4˚ 53.32’ sebelah utara – atas matahari dan fraksi illuminasi bulan sebesar 0.18 % . Berdasarkan data – data tersebut, pengamatan rukyat hilal pada 1 mei 2022 hilal berpotensi terlihat (teramati), namun tergantung kondisi cuaca saat pengamatan di lokasi pengamatan tersebut. Sehingga, dalam rangka penentuan awal bulan Syawal 1443 H (2022 M), BMKG melaksanakan rukyat hilal pada 1 Mei 2021.
Baca Juga :  Diiming-imingi Warisan Rp 50 Miliar, Penipuan Online Raup Hampir Rp 1 Miliar
Masyarakat luas menurutnya dapat ikut melihat hilal penentu awal bulan Syawal 1443 Hijriyah pada sore hingga petang, secara langsung via siaran daring / online dengan mengakses laman website BMKG di http://www.bmkg.go.id/hilal dari rumah masing-masing. “Hasil pengamatan rukyat hilal ini sebagai akan dilaporkan sebagai bahan pertimbangan  pada sidang Isbat Awal Syawal 1443 H,” tambahnya. “Untuk mengawali bulan Syawal 1443 H (2022) umat Islam Indonesia sebaiknya menunggu pengumuman Menteri Agama melalui sidang Isbat yang akan dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 2022 setelah proses pengamatan hilal. Pastikan informasi bersumber dari BMKG yang disebar luaskan melalui kanal komunikasi resmi yang terverifikasi. Cocokan jam anda ke Tanda Waktu Standar Nasional Indonesia di jam.bmkg.go.id atau ntp.bmkg.go.id,” tutupnya.(dil/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya