Sementara nama Paulus Waterpauw sendiri hingga kini belum terkonfirmasi terkait dukungan partai usai Partai Golkar yang pernah disebut – sebut memberikan dukungan terhadapnya ternyata berpaling dan justru memberikan dukungan kepada Mathius Fakhiri.
Jika kondisi ini tidak berubah maka bisa dipastikan Pilkada Gubernur Papua tahun 2024 ini hanya akan diikuti dua pasangan calon. Keduanya juga telah memiliki pasangan masing – masing dimana Mathius Fakhiri memilih Aryoko Rumaropen sedangkan Tomi Mano menjatuhkan pilihannya pada Yeremias Bisai. Ia menyatakan seperti komitment awal bahwa dirinya ingin mengambil sosok wakil dari wilayah Adat Saireri.
Meski begitu sebelumnya Tomi Mano juga menyampaikan ke media akan mengambil sosok wakil dari umat Islam. “Yeremias akan mendampingi saya di Pilkada Papua,” katanya.
Dirinya memilih Yeremias dengan alasan agar ada keseimbangan dalam membangun Papua ke depan. “Mencari sosok wakil, tidak sekedar dipilih, asal suka, tapi dilihat dari berbagai aspek salah satunya elektabilitas, dan tentunya sejalan dengan progam kerja,” ujarnya.
Lebih lanjut ia memilih putra Saireri didasari dengan tujuan pembangunan Papua. Dimana menurutnya membangun Papua hanya dapat dilakukan oleh putra asli dari dua wilayah adat itu.
“Orang dari luar hanya bisa bersih dibagian halaman, tapi kalau yang punya rumah bisa sapu rumahnya sampai ke dalam kamar, bahkan sampai dapur,” ucapnya dengan sedikit berfilosofi. “Semua orang bisa menjadi pemimpin tapi tidak semua bisa bekerja,” tutupnya. (rel/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos