Site icon Cenderawasih Pos

Kantor Wali Kota Dipalang, Aktivitas Pemerintah Lumpuh

Pintu gerbang utama kantor Wali Kota Jayapura dipalang, mereka juga membakar bahan bagian dari aksi protes kepada pemerintah kota Jayapura, Kamis (27/6) kemarin. (foto: Mboik/Cepos)

JAYAPURA– Kantor Wali Kota Jayapura dipalang oleh sejumlah tenaga kontrak dan honorer yang merupakan orang asli Port Numbay di Kota Jayapura.

Pemalangan terhadap Kantor Pemerintah Kota Jayapura ini dilakukan setelah pemerintah kota Jayapura kembali mengumumkan sebanyak 820 tenaga kontrak dan honorer yang lolos verifikasi dan validasi data untuk selanjutnya mereka mengikuti tahapan ujian dengan menggunakan sistem CAT.

Untuk diketahui 820 calon ASN ini merupakan tenaga kontrak di Pemkot Jayapura yang mengikuti pengangkatan CPNS formasi khusus Papua.

Pantauan Cenderawasih Pos, pemalangan terhadap kantor pemerintahan Wali Kota Jayapura ini sangat berdampak terhadap pelayanan umum di kantor-kantor dinas di Pemkot Jayapura.

“Hari ini sebenarnya saya mau mencetak KTP tetapi ini tidak bisa naik karena dilarang untuk masuk ke area kantor walikota,”kata mba Fitri, salah satu warga kota Jayapura saat di temui Cendrawasih Pos di pintu masuk kantor Wali Kota Jayapura, Kamis (27/6) kemarin.

Diketahui pemalangan ini dimulai dari persimpangan masuk kantor Wali Kota Jayapura tepatnya di depan gapura kantor Wali Kota Jayapura,  kemudian di bagian pintu utama masuk kantor walikota Jayapura termasuk jalan  akses keluar masuk  pintu belakang juga di palang. Pemalangan itu dilakukan oleh tenaga honorer yang merasa tidak puas dan tidak terima atas hasil pengumuman,  karena  mereka juga tidak di akomodir untuk diangkat dalam pengangkatan formasi khusus itu.

Hal lain, berdasarkan pantauan media ini,  para pegawai yang memaksa masuk  terpaksa harus berjalan kaki tanpa menggunakan kendaraan begitu juga sebaliknya apabila ada pegawai yang hendak turun atau keluar dari area kantor walikota Jayapura juga harus berjalan kaki sampai di depan gapura kantor Wali Kota Jayapura.

Dalam aksi protes itu warga juga membakar sejumlah ban bekas dan menutup akses keluar masuk jalan menggunakan batu dan kayu.

“Tidak ada yang bisa keluar, kendaraan tidak boleh masuk, kalau mau naik jalan kaki, kendaraan tinggal,”ujar salah satu warga, yang tidak disebutkan identitasnya.

Tak hanya kantor Wali Kota Jayapura saja, tapi juga sejumlah kelurahan di Kota Jayapura ditutup paksa, bahkan pemalangan terhadap kantor pemerintahan dimulai dari Kantor Lurah Imbi Distrik Jayapura Utara, Kantor Lurah Gurabesi, Puskesmas Imbi dan Kantor Walikota Jayapura.

Mama Jesica seorang warga dok 9 bersama anaknya mengaku terpaksa pulang ke rumahnya karena Puskesmas Imbi dipalang.

” Yo, mama pulang ke rumah, tadi itu sebenarnya  mau antar anak saya ke Posyandu di Puskesmas Imbi, tapi dipalang,”katanya saat menggandeng anaknya pulang.

Namun dari pantauan Cenderawasih Pos dua jam setelahnya sekira  pukul 10.00 WIT Puskesmas Imbi sudah dibuka, sementara Kantor Lurah Imbi masih tetap tidak ada aktivitas alias di palang.

“Sio, kitong tra bisa ke kantor wali kota lagi dong ada palang kantor, ” Sesal adi yang harus putar balik motornya.

Bahkan masyarakat membakar ban dan memotong dahan-dahan pohon untuk menandai jangan ada yang lewat atau melintas di daerah tersebut. “Putar lagi, kam putar kembali sana, ungkap masyarakat yang memalang jalan belakang.

Beberapa ojek online yang menerima order dari seseorang pun dilarang mengambil penumpang.

Rudeks seorang warga yang ditemui di belakang kantor Wali Kota menyesalkan aksi tersebut,  pasalnya jalan balai kota tak hanya Kantor Wali Kota Jayapura saja tapi juga ada kantor BPK RI, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP)  dan graha pena Papua (Cendrawasih Pos).

Sementara itu Sekda  Kota Jayapura,  Frans Pekey, sejak pagi  berusaha untuk menenangkan masa dan memberikan penjelasan terkait upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah kota Jayapura.  Namun masyarakat tetap bersih kuku untuk tidak membuka akses dan menuntut sampai ada kejelasan mengenai nasib mereka.

Hingga sore hari, para pendemo tetap berjaga-jaga di depan pintu masuk kantor walikota Jayapura. Sementara pintu utama menuju kantor walikota dan kantor otonom sempat dibuka untuk kendaraan para pegawai yang berkantor Sejak pagi. Hingga berita ini ditulis Sejumlah warga masih berjaga-jaga di depan gapura masuk kantor walikota Jayapura sambil membentangkan beberapa spanduk bertuliskan aksi protes terhadap keputusan pemerintah terkait dengan perekrutan CPNS formasi khusus itu. (roy/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Exit mobile version