Friday, April 26, 2024
32.7 C
Jayapura

Ketum Persipura Minta Tidak Ada Demo!

Skuad Persipura Jayapura usai melakukan latihan di Stadion Mandala Jayapura beberapa hari lalu. (FOTO: Erik / Cepos)


JAYAPURA-Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tomi Mano angkat bicara soal wacana beberapa elemen suporter Persipura yang akan melakukan aksi demo terkait larangan penggunaan Stadion Mandala Jayapura.

“Saya sangat memahami apa yang dirasakan oleh suporter dan masyarakat pecinta Persipura. Kita punya kesedihan yang sama, kita punya kekecewaan yang sama, kita juga sama-sama kaget dan heran atas keputusan itu. Tetapi saya mohon dengan sangat kepada teman-teman untuk bisa menahan diri,” pinta Tomi Mano dalam rilis yang diterima Cenderawasih Pos, Rabu (28/4). 

“Kita semua anak-anak Tuhan, harus bisa menahan diri ya. Saya yakin dan percaya Tuhan kita sangat baik. Tuhan akan berikan jalan keluar untuk Persipura dan kita semua. Untuk itu, saya selaku Ketua Umum Persipura memohon agar seluruh suporter dan pecinta Persipura dapat menahan diri untuk tidak lakukan demo,” sambungnya. 

Diketahui, KONI Papua sebagai pengelola Stadion Mandala per tanggal 23 April lalu telah mengeluarkan surat untuk manajemen Persipura perihal pelarangan izin penggunaan Stadion Mandala yang masih dalam tahap renovasi dan akan diperuntukan bagi atlet PON XX 2021.

“Ada beberapa hal yang harus teman-teman pertimbangkan untuk saat ini. Kita masih dalam suasana pandemi covid-19 dan dalam suasana persiapan jelang PON. Selain itu, saudara-saudari kita yang Muslim juga sedang beribadah puasa. Mari kita jaga suasana ini untuk tetap dingin, demi kebaikan kita bersama. Sekali lagi saya mohon kepada seluruh elemen suporter untuk tidak lakukan demo saat ini,” ucap BTM.

Orang nomor satu di Kota Jayapura itu juga menuturkan bahwa dua poin dalam isi surat tersebut memang janggal. Tapi BTM berharap seluruh elemen suporter Persipura bisa menahan diri dan tak melakukan aksi demo.

Baca Juga :  Sekda Aloysius Giyai Sidak di Dua OPD

“Jagan kemudian kita marah dan ribut. Jangan ya! Kita sebagai manusia bisa sedih dan kecewa, tapi saya minta tolong jangan ribut! Mari kita tunjukkan bahwa kita cerdas dan punya kemampuan untuk mencari solusi tanpa keributan. Saya minta teman-teman untuk tidak demo. Kalau bisa silakan dialogis atau audiens dengan protokol kesehatan yang ketat. Jangan ramai-ramai, kalau bisa beberapa perwakilan saja. Kita harus tetap jaga citra baik, karena kita adalah tuan rumah PON,” tegasnya.

BTM mengatakan, manajemen Persipura pasti mendukung penyelenggaraan PON XX Papua. “Saya ini Wali Kota Jayapura. Saya tuan rumah di sini. Semua orang yang masuk wilayah ini adalah tamu saya. Kalau kita ribut-ribut kan nanti kacau dan kita juga yang malu, janganlah. Kita sebagai pimpinan juga jangan memperkeruh keadaan, mari kita lebih tenang dan berpikir baik,” pungkasnya. 

Sementara itu, Sekretaris Umum KONI Papua, Kenius Kogoya mengatakan bahwa Stadion Mandala Jayapura dipugar guna kepentingan PON XX 2021. Apalagi Stadion Mandala menjadi tempat pemusatan latihan beberapa cabang olahraga proyeksi PON XX Papua.

“Perlu diingatkan bahwa waktu yang bersamaan ini, ada juga event besar yang dilaksanakan di Papua itu tidak akan terulang lagi. Untuk itu, semua masyarakat Papua juga mengharapkan supaya bagaimana anak-anak Papua yang berlatih ini bisa berprestasi nanti. PON itu event yang bergengsi di negeri ini, sehingga tidak mungkin kemudian melihat PON sebelah mata,” ungkap Kenius.

Baca Juga :  Kapolda Ingatkan KPU Segera Berbenah

“Kita persiapkan atlet-atlet ini bukan hanya untuk kepentingan PON. Tapi itu untuk masa depan mereka, bisa Sea Games, Asian Games dan bahkan Olimpiade. Bagian ini juga harus dimengerti,” sambungnya. 

Kenius juga menegaskan bahwa dalam hal ini tidak ada politisasi Persipura dengan KONI Papua, bahkan Pemerintah Provinsi Papua, seperti yang banyak diungkapkan para netizen di sosial media.

Selain itu menurut Kenius, manajemen Persipura selama ini tidak pernah menyampaikan secara langsung mengenai jadwal Persipura di pentas AFC Cup. Sehingga itu dikhawatirkan akan berbenturan dengan jadwal kesiapan pelaksanaan PON.

“Manajemen Persipura harus datang kepada kita, bukan hanya lewat surat biasa. Datang bicara baik-baik bahwa AFC akan dilakukan pertandingan beberapa kali di Papua atau menggunakan fasilitas Mandala misalnya, itu harus disampaikan secara baik-baik,” ucap Kenius.
“Jangan kemudian dibenturkan kepentingan kita di KONI Provinsi dan Persipura itu tidak boleh. Semua kita memiliki prinsip yang sama bagaimana mendukung dan mensupport Persipura dalam laga-laga atau event yang mereka ikuti seperti AFC dan Liga 1 Indonesia,” sambung Kenius.

Dalam kesempatan itu, Kenius mengajak manajemen Persipura untuk duduk bersama secara terbuka mengenai penggunaan Stadion Mandala Jayapura. “Marilah kita sesama anak negeri kita duduk bicara terbuka. Supaya kita atur jadwalnya, seperti jadwal pertandingan AFC, kapan saja misalnya. Kita perlu lihat, apakah terganggu dengan aktivitas atlet kita yang sedang berlatih atau tidak. Ini harus kita komunikasikan. Jadi di sini saya tidak ada tujuan atau maksud untuk menghalangi Persipura bertanding, tidak. Kita mengharapkan komunikasi yang harus terbuka,” pungkasnya. (eri/nat)

Skuad Persipura Jayapura usai melakukan latihan di Stadion Mandala Jayapura beberapa hari lalu. (FOTO: Erik / Cepos)


JAYAPURA-Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tomi Mano angkat bicara soal wacana beberapa elemen suporter Persipura yang akan melakukan aksi demo terkait larangan penggunaan Stadion Mandala Jayapura.

“Saya sangat memahami apa yang dirasakan oleh suporter dan masyarakat pecinta Persipura. Kita punya kesedihan yang sama, kita punya kekecewaan yang sama, kita juga sama-sama kaget dan heran atas keputusan itu. Tetapi saya mohon dengan sangat kepada teman-teman untuk bisa menahan diri,” pinta Tomi Mano dalam rilis yang diterima Cenderawasih Pos, Rabu (28/4). 

“Kita semua anak-anak Tuhan, harus bisa menahan diri ya. Saya yakin dan percaya Tuhan kita sangat baik. Tuhan akan berikan jalan keluar untuk Persipura dan kita semua. Untuk itu, saya selaku Ketua Umum Persipura memohon agar seluruh suporter dan pecinta Persipura dapat menahan diri untuk tidak lakukan demo,” sambungnya. 

Diketahui, KONI Papua sebagai pengelola Stadion Mandala per tanggal 23 April lalu telah mengeluarkan surat untuk manajemen Persipura perihal pelarangan izin penggunaan Stadion Mandala yang masih dalam tahap renovasi dan akan diperuntukan bagi atlet PON XX 2021.

“Ada beberapa hal yang harus teman-teman pertimbangkan untuk saat ini. Kita masih dalam suasana pandemi covid-19 dan dalam suasana persiapan jelang PON. Selain itu, saudara-saudari kita yang Muslim juga sedang beribadah puasa. Mari kita jaga suasana ini untuk tetap dingin, demi kebaikan kita bersama. Sekali lagi saya mohon kepada seluruh elemen suporter untuk tidak lakukan demo saat ini,” ucap BTM.

Orang nomor satu di Kota Jayapura itu juga menuturkan bahwa dua poin dalam isi surat tersebut memang janggal. Tapi BTM berharap seluruh elemen suporter Persipura bisa menahan diri dan tak melakukan aksi demo.

Baca Juga :  Terdampak Covid, RAPBD-P Puncak Jaya Berkurang

“Jagan kemudian kita marah dan ribut. Jangan ya! Kita sebagai manusia bisa sedih dan kecewa, tapi saya minta tolong jangan ribut! Mari kita tunjukkan bahwa kita cerdas dan punya kemampuan untuk mencari solusi tanpa keributan. Saya minta teman-teman untuk tidak demo. Kalau bisa silakan dialogis atau audiens dengan protokol kesehatan yang ketat. Jangan ramai-ramai, kalau bisa beberapa perwakilan saja. Kita harus tetap jaga citra baik, karena kita adalah tuan rumah PON,” tegasnya.

BTM mengatakan, manajemen Persipura pasti mendukung penyelenggaraan PON XX Papua. “Saya ini Wali Kota Jayapura. Saya tuan rumah di sini. Semua orang yang masuk wilayah ini adalah tamu saya. Kalau kita ribut-ribut kan nanti kacau dan kita juga yang malu, janganlah. Kita sebagai pimpinan juga jangan memperkeruh keadaan, mari kita lebih tenang dan berpikir baik,” pungkasnya. 

Sementara itu, Sekretaris Umum KONI Papua, Kenius Kogoya mengatakan bahwa Stadion Mandala Jayapura dipugar guna kepentingan PON XX 2021. Apalagi Stadion Mandala menjadi tempat pemusatan latihan beberapa cabang olahraga proyeksi PON XX Papua.

“Perlu diingatkan bahwa waktu yang bersamaan ini, ada juga event besar yang dilaksanakan di Papua itu tidak akan terulang lagi. Untuk itu, semua masyarakat Papua juga mengharapkan supaya bagaimana anak-anak Papua yang berlatih ini bisa berprestasi nanti. PON itu event yang bergengsi di negeri ini, sehingga tidak mungkin kemudian melihat PON sebelah mata,” ungkap Kenius.

Baca Juga :  Lonjakan Penumpang di Bandara Sentani Diprediksi  H-4 Idul Fitri

“Kita persiapkan atlet-atlet ini bukan hanya untuk kepentingan PON. Tapi itu untuk masa depan mereka, bisa Sea Games, Asian Games dan bahkan Olimpiade. Bagian ini juga harus dimengerti,” sambungnya. 

Kenius juga menegaskan bahwa dalam hal ini tidak ada politisasi Persipura dengan KONI Papua, bahkan Pemerintah Provinsi Papua, seperti yang banyak diungkapkan para netizen di sosial media.

Selain itu menurut Kenius, manajemen Persipura selama ini tidak pernah menyampaikan secara langsung mengenai jadwal Persipura di pentas AFC Cup. Sehingga itu dikhawatirkan akan berbenturan dengan jadwal kesiapan pelaksanaan PON.

“Manajemen Persipura harus datang kepada kita, bukan hanya lewat surat biasa. Datang bicara baik-baik bahwa AFC akan dilakukan pertandingan beberapa kali di Papua atau menggunakan fasilitas Mandala misalnya, itu harus disampaikan secara baik-baik,” ucap Kenius.
“Jangan kemudian dibenturkan kepentingan kita di KONI Provinsi dan Persipura itu tidak boleh. Semua kita memiliki prinsip yang sama bagaimana mendukung dan mensupport Persipura dalam laga-laga atau event yang mereka ikuti seperti AFC dan Liga 1 Indonesia,” sambung Kenius.

Dalam kesempatan itu, Kenius mengajak manajemen Persipura untuk duduk bersama secara terbuka mengenai penggunaan Stadion Mandala Jayapura. “Marilah kita sesama anak negeri kita duduk bicara terbuka. Supaya kita atur jadwalnya, seperti jadwal pertandingan AFC, kapan saja misalnya. Kita perlu lihat, apakah terganggu dengan aktivitas atlet kita yang sedang berlatih atau tidak. Ini harus kita komunikasikan. Jadi di sini saya tidak ada tujuan atau maksud untuk menghalangi Persipura bertanding, tidak. Kita mengharapkan komunikasi yang harus terbuka,” pungkasnya. (eri/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya