Sunday, April 28, 2024
30.7 C
Jayapura

PSU Jayawijaya Diwarnai Kericuhan

AMANKAN TPS: Sejumlah aparat Kepolisian saat mengamankan lokasi TPS 51 di lapangan depan SMAN 1 Wamena dan memindahkan proses penghitungan suara ke kantor KPU Jayawijaya, Sabtu (27/4).   (FOTO : Denny/Cepos)

WAMENA-Pelaksanaan PSU (Pemungutan Suara Ulang di 12 TPS (Tempat Pemungutan Suara) di Wamena, Kabupaten Jayawijaya tidak semuanya berjalan dengan baik, Sabtu (27/4). 

Berdasarkan informasi yang diperoleh Cenderawasih Pos, sejak awal TPS dibuka sudah mulai terlihat adanya intervensi dari beberapa oknum calon anggota legislatif (Caleg). 

Bahkan di TPS 51 sejak dibuka pada pagi mulai terjadi kericuhan hingga berbuntut perkelahian. Bahkan saat dilakukan penghitungan suara pada siang hari, kembali terjadi keributan hingga akhirnya penghitungan suara dipindahkan ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jayawijaya. 

Sementara pelaksanaan PSU di TPS 32 di Sinakma berjalan aman dan lancar. Warga sejak pagi hari terlihat antre untuk menyalurkan hak pilihnya dengan pengamanan dari Kepolisian.

Kapolres Jayawijaya, AKBP. Tonny Ananda Swadaya mengatakan, PSU awalnya direncanakan Jumat (26/4) lalu. Namun karena tidak ada kesepakatan, PSU baru dapat digelar Sabtu (27/4). 

Untuk mengamankan pelaksanaan PSU ini, pihaknya menurunkan personel dari Polres Jayawijaya dan Brimob Polda Papua. 

“Memang pelaksanaan PSU tidak semua berjalan lancar seperti TPS 51. Dimana oknum tokoh partai politik (Parpol) membawa massa masing-amsing sehingga hampir terjadi bentrok. Tetapi sudah diamankan.”ungkapnya kepada awak media, Sabtu (27/4) kemarin.

Untuk mengamankan pelaksanaan PSU di 12 TPS Kapolres mengaku menurunkan 250 personel yang dibantu aparat TNI dari Kodim 1702/Jayawijaya dan Batalyon 756/Wimane Sili.

“Untuk PSU ini secara umum berjalan baik. Memang ada sedikit gangguan sejak pagi hari di satu TPS oleh oknum elit politik namun sudah bisa diamankan dan pelaksanaannya berjalan kembali seperti biasa,” tandasnya. 

Baca Juga :  Massa Ancam Lakukan Aksi Besar-besaran

Proses Pemilu Serentak di Kabupten Jayawijaya menurut Tonny Ananda akan terus dikawal. Polres Jayawijaya yang didukung anggota Brimob Polda Papua dan aparat TNI melakukan pengawalan pergeseran logistik pasca pemungutan suara. 

“Nanti dikumpulkan kembali  di kantor KPU Jayawijaya untuk diproses lagi dalam pleno tingkat kabupaten hingga nanti dikirim ke KPU Provinsi Papua. Semuanya bersama dengan pengawalan anggota Polres Jayawijaya,” tegasnya. 

Secara terpisah, Ketua KPU Provinsi Papua, Theodorus Kossay menyebutkan ada sejumlah daerah yang melaksanakan PSU di Papua yaitu Kabupaten Keerom, Asmat, Jayawijaya, Kota Jayapura dan Intan Jaya (susulan). 

“Jadi memang sekarang ini musim susulan, musim PSU. Batas PSU sendiri Sabtu (27/4), sehingga memang KPU tingkat daerah harus laksanakan. Ini terakhir, sehingga di luar dari pada agenda PSU, tidak boleh dilakukan,” ungkap Theodorus Kossay kepada wartawan, Sabtu (27/4).

Dikatakan, apabila nanti diperlukan penambahan waktu untuk PSU, maka KPU harus meminta  rekomendasi Bawaslu.  “Itu harus masuk dalam rekomendasi. Namun, pada dasarnya ini terakhir, sehingga tidak boleh melaksanakan PSU di luar dari agenda pelaksanaan PSU itu sendiri. Apalagi kalau tidak memiliki rekomendasi Bawaslu,” tegasnya.

Secara terpisah, Komisioner Bawaslu Papua, Ronald Manoach membeberkan bahwa berdasarkan laporan yang diterima Bawaslu Provinsi Papua, PSU di sejumlah daerah di Provinsi Papua telah dilaksanakan.

“Kami sudah monitor di lapangan, semua sudah tuntas, sudah beres. Untuk pemungutan suara susulan di Intan Jaya juga dilakukan Sabtu (27/4). Secara keseluruhan, yang dilakukan Sabtu (27/4) yaitu pemungutan suara susulan di Intan Jaya, PSU di Jayawija, Nabire, Kota Jayapura, dan Keerom,” tambahnya. 

Baca Juga :  Isu Demo, 200-an Warga Mengungsi

Untuk pelaksanaan PSU di Kota Jayapura, sebanyak 9 personel Polres Jayapura Kota yang terdiri dari 6 bintara dan 3 perwira diturunkan mengamankan pelaksanaan PSU di 3 TPS di Distrik Jayapura Utara, Sabtu (27/4).

Kapolres Jayapura Kota, AKBP. Gustav R. Urbinas mengatakan, untuk pelaksanaan PSU ada tambahan jumlah personel yang ditempatkan di masing-masing TPS. “Kalau di Pemilu kemarin rata-rata hanya satu personel,  hari ini menjadi tiga personel di tiap TPS,” jelasnya. 

Dikatakan, dari 3 personel yang ditempatkan di setiap TPS yang melaksanakan PSU, melibatkan satu perwira, dimana perwira yang ditempatkan merupakan pengendali pengamanan di setiap TPS.

“Penambahan personel ini dimaksudkan untuk memastikan PSU di setiap TPS aman dan meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan,” tutur Kapolres.

Terkait dengan pola pengamanan menurut Gustav Urbinas tetap sama. Dimana pihak kepolisian hanya di luar TPS. “Apabila dibutuhkan dan diminta oleh pihak penyelenggara, baru petugas bisa masuk ke dalam TPS dan melakukan pengawalan kotak suara hingga ke PPD,” tambahnya. 

Dirinya menerangkan, tiga TPS yang melaksanakan PSU yakni TPS 005 SD Inpres Pasir II Kelurahan Tanjung Ria, TPS 058 APO Bukit Barisan Kelurahan Gurabesi dan TPS 010 Lapangan Tenis APO Kali Kelurahan Bhayangkara. 

“Diharapkan PSU yang di dilaksanakan di 3 TPS dapat berjalan aman dan tertib. Apabila ada yang menghalangi kegiatan PSU, kami akan melakukan tindakan tegas karena ini merupakan agenda nasional,”tutupnya. (jo/gr/fia/nat) 

AMANKAN TPS: Sejumlah aparat Kepolisian saat mengamankan lokasi TPS 51 di lapangan depan SMAN 1 Wamena dan memindahkan proses penghitungan suara ke kantor KPU Jayawijaya, Sabtu (27/4).   (FOTO : Denny/Cepos)

WAMENA-Pelaksanaan PSU (Pemungutan Suara Ulang di 12 TPS (Tempat Pemungutan Suara) di Wamena, Kabupaten Jayawijaya tidak semuanya berjalan dengan baik, Sabtu (27/4). 

Berdasarkan informasi yang diperoleh Cenderawasih Pos, sejak awal TPS dibuka sudah mulai terlihat adanya intervensi dari beberapa oknum calon anggota legislatif (Caleg). 

Bahkan di TPS 51 sejak dibuka pada pagi mulai terjadi kericuhan hingga berbuntut perkelahian. Bahkan saat dilakukan penghitungan suara pada siang hari, kembali terjadi keributan hingga akhirnya penghitungan suara dipindahkan ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jayawijaya. 

Sementara pelaksanaan PSU di TPS 32 di Sinakma berjalan aman dan lancar. Warga sejak pagi hari terlihat antre untuk menyalurkan hak pilihnya dengan pengamanan dari Kepolisian.

Kapolres Jayawijaya, AKBP. Tonny Ananda Swadaya mengatakan, PSU awalnya direncanakan Jumat (26/4) lalu. Namun karena tidak ada kesepakatan, PSU baru dapat digelar Sabtu (27/4). 

Untuk mengamankan pelaksanaan PSU ini, pihaknya menurunkan personel dari Polres Jayawijaya dan Brimob Polda Papua. 

“Memang pelaksanaan PSU tidak semua berjalan lancar seperti TPS 51. Dimana oknum tokoh partai politik (Parpol) membawa massa masing-amsing sehingga hampir terjadi bentrok. Tetapi sudah diamankan.”ungkapnya kepada awak media, Sabtu (27/4) kemarin.

Untuk mengamankan pelaksanaan PSU di 12 TPS Kapolres mengaku menurunkan 250 personel yang dibantu aparat TNI dari Kodim 1702/Jayawijaya dan Batalyon 756/Wimane Sili.

“Untuk PSU ini secara umum berjalan baik. Memang ada sedikit gangguan sejak pagi hari di satu TPS oleh oknum elit politik namun sudah bisa diamankan dan pelaksanaannya berjalan kembali seperti biasa,” tandasnya. 

Baca Juga :  Di Danau Sentani Terdapat Banyak Benda Bersejarah

Proses Pemilu Serentak di Kabupten Jayawijaya menurut Tonny Ananda akan terus dikawal. Polres Jayawijaya yang didukung anggota Brimob Polda Papua dan aparat TNI melakukan pengawalan pergeseran logistik pasca pemungutan suara. 

“Nanti dikumpulkan kembali  di kantor KPU Jayawijaya untuk diproses lagi dalam pleno tingkat kabupaten hingga nanti dikirim ke KPU Provinsi Papua. Semuanya bersama dengan pengawalan anggota Polres Jayawijaya,” tegasnya. 

Secara terpisah, Ketua KPU Provinsi Papua, Theodorus Kossay menyebutkan ada sejumlah daerah yang melaksanakan PSU di Papua yaitu Kabupaten Keerom, Asmat, Jayawijaya, Kota Jayapura dan Intan Jaya (susulan). 

“Jadi memang sekarang ini musim susulan, musim PSU. Batas PSU sendiri Sabtu (27/4), sehingga memang KPU tingkat daerah harus laksanakan. Ini terakhir, sehingga di luar dari pada agenda PSU, tidak boleh dilakukan,” ungkap Theodorus Kossay kepada wartawan, Sabtu (27/4).

Dikatakan, apabila nanti diperlukan penambahan waktu untuk PSU, maka KPU harus meminta  rekomendasi Bawaslu.  “Itu harus masuk dalam rekomendasi. Namun, pada dasarnya ini terakhir, sehingga tidak boleh melaksanakan PSU di luar dari agenda pelaksanaan PSU itu sendiri. Apalagi kalau tidak memiliki rekomendasi Bawaslu,” tegasnya.

Secara terpisah, Komisioner Bawaslu Papua, Ronald Manoach membeberkan bahwa berdasarkan laporan yang diterima Bawaslu Provinsi Papua, PSU di sejumlah daerah di Provinsi Papua telah dilaksanakan.

“Kami sudah monitor di lapangan, semua sudah tuntas, sudah beres. Untuk pemungutan suara susulan di Intan Jaya juga dilakukan Sabtu (27/4). Secara keseluruhan, yang dilakukan Sabtu (27/4) yaitu pemungutan suara susulan di Intan Jaya, PSU di Jayawija, Nabire, Kota Jayapura, dan Keerom,” tambahnya. 

Baca Juga :  Polisi Buru Para Pembantai Pekerja di Bintuni

Untuk pelaksanaan PSU di Kota Jayapura, sebanyak 9 personel Polres Jayapura Kota yang terdiri dari 6 bintara dan 3 perwira diturunkan mengamankan pelaksanaan PSU di 3 TPS di Distrik Jayapura Utara, Sabtu (27/4).

Kapolres Jayapura Kota, AKBP. Gustav R. Urbinas mengatakan, untuk pelaksanaan PSU ada tambahan jumlah personel yang ditempatkan di masing-masing TPS. “Kalau di Pemilu kemarin rata-rata hanya satu personel,  hari ini menjadi tiga personel di tiap TPS,” jelasnya. 

Dikatakan, dari 3 personel yang ditempatkan di setiap TPS yang melaksanakan PSU, melibatkan satu perwira, dimana perwira yang ditempatkan merupakan pengendali pengamanan di setiap TPS.

“Penambahan personel ini dimaksudkan untuk memastikan PSU di setiap TPS aman dan meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan,” tutur Kapolres.

Terkait dengan pola pengamanan menurut Gustav Urbinas tetap sama. Dimana pihak kepolisian hanya di luar TPS. “Apabila dibutuhkan dan diminta oleh pihak penyelenggara, baru petugas bisa masuk ke dalam TPS dan melakukan pengawalan kotak suara hingga ke PPD,” tambahnya. 

Dirinya menerangkan, tiga TPS yang melaksanakan PSU yakni TPS 005 SD Inpres Pasir II Kelurahan Tanjung Ria, TPS 058 APO Bukit Barisan Kelurahan Gurabesi dan TPS 010 Lapangan Tenis APO Kali Kelurahan Bhayangkara. 

“Diharapkan PSU yang di dilaksanakan di 3 TPS dapat berjalan aman dan tertib. Apabila ada yang menghalangi kegiatan PSU, kami akan melakukan tindakan tegas karena ini merupakan agenda nasional,”tutupnya. (jo/gr/fia/nat) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya