Friday, March 29, 2024
29.7 C
Jayapura

Kelelahan Amankan Pemilu, Anggota Polres Asmat Gugur

TABUR BUNGA: Kapolres Merauke, AKBP. Bahara Marpaung, SH., saat menaburkan bunga pada prosesi pemakaman Bripka Anumerta Alfonsius Rino Frengky Buwaire di Pekuburan Umum Yobar Merauke, Sabtu (27/4).  ( FOTO : Sulo/Cepos)

Theodorus Kosay: Di Papua, 7 Petugas KPPS Gugur

MERAUKE-Diduga karena kelelahan saat melakukan pengamanan Pemilu di Kabupaten Asmat, anggota Polres Asmat, Briptu Alfonsius Rino Frengky Buwaire gugur, Jumat (26/4) lalu sekira pukul 06.00 WIT. 

Sebelum menghembuskan nafas terakhir, almarhum sempat dirujuk dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke, namun nyawanya tak tertolong dan dimakamkan Pekuburan Umum Yobar Merauke, Sabtu (27/4).

Kapolres Merauke, AKBP.  Bahara  Marpaung,  SH., yang memimpin upacara pemakaman mengatakan, almarhum yang meninggal dalam menjalankan tugas mendapat kenaikan pangkat satu tingkat dari Briptu menjadi Bripka sebagai bentuk penghargaan. 

     Bripka Anumertha Alfonsius Rino Frengky Buwaire merupakan bintara Polsek Pantai Kasuari Polres Asmat, Angkatan 26 SPN Jayapura.

Dalam pemakaman secara dinas kepolisian tersebut diwarnai pembacaan apel persada, riwayat hidup singkat almarhum. 

Pemakaman juga dihadiri Kabag Sumda Polres Merauke, Danki Brimob Merauke, personil Polres Asmat, anggota Polres Merauke, ibu-ibu Bhayangkari dan kerabat.

Kapolres Bahara Marpaung  berharap almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan, kesehatan,  ketabahan dan penghiburan  yang sejati dari Tuhan.  

“Sebagai umat beragama pula dikatakan dalam Alkitab serahkan segala kekuatiranmu  kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Oleh karenanya kepada keluarga apapun permasalahan, cobaan, godaan dan tantangan yang kita hadapi itu kita serahkan kepada Tuhan yang menciptakan kita. Sebab manusia berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah. Kita iklaskan almarhum,” pintanya.

Baca Juga :  Kontak Tembak di Intan Jaya, Satu Anggota KKB Dikabarkan Tewas

Ditambahkan, sebagai bentuk penghargaan kepada almarhum maka dilaksanakan upacara dinas Kepolisian dan diberikan bendera Merah Putih yang negara berikan kepada pihak keluarga yang ditinggalkan atas pengabdiannya kepada bangsa dan negara Indonesia. 

Sebelum dimakamkan, terlebih dahulu dilakukan misa requim  di Gereja Katolik Paroki Santa  Theresia Buti Merauke.

Sementara itu, dari Kabupaten Boven Digoel dilaporkan seorang anggota Polres Boven Digoel atas nama Briptu Yonathan Yamle harus dilarikan ke RSUD Boven Digoel untuk mendapat perawatan, Sabtu (27/4). 

Briptu Yonathan Yamle harus menjalani perawatan di rumah sakit karena kelelahan berjalan kaki selama dua hari mengawal logistik Pemilu Serentak di Distrik Yaniruma.

Kapolres Boven Digoel,  AKBP. Yohanes Afri Budi SR, SIK  mengaku mendapat informasi Kamis (25/4) lalu bahwa salah satu personelnya sakit dan dirawat di Puskesmas Yaniruma.

Mendapat informasi tersebut, Kapolres langsung mengambil tindakan untuk berkordinasi dengan KPU Kabupaten Boven Digoel sehingga Briptu Yonathan Yamle bisa diterbangkan ke Tanah Merah ibukota Kabaupaten Boven Digoel untuk mendapat perawatan yang lebih baik, Jumat (26/4). 

“Setibanya di Bandara Tanah Merah, logistik bersama empat personel dan satu anggota yang sakit langsung dibawa ke RSUD Tanah Merah guna mendapatkan penanganan medis. Personel yang sakit tersebut didampingi Wakapolres, Kabagops serta Pawas dan anggota lainya,” jelasnya kepada Cenderawasih Pos, Minggu (28/4). 

“Kondisi anggota saat ini sudah membaik, dan masih berada di RSUD Boven Digoel,” sambungnya via telepon selulernya. 

Baca Juga :  Minta Oknum Polisi Diproses Hukum

Menyikapi hal ini, Kapolres menyebutkan sudah bagian dari pengabdian Polisi. 

Sementara itu, adanya petugas penyelenggara Pemilu yang gugur setelah menjalankan tugas mendapat perhatian Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua, Theodorus Kossay.

Theodorus Kossay mengatakan, saat ini tercatat 7 orang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Papua yang meninggal pasca pelaksanaan Pemilu 2019.

“Dari 7 orang petugas KPPS  tersebut berasal dari Kabupaten Biak 4 orang, Kabupaten Jayapura 1 orang dan Boven Digeol 2 orang. Lainnya ada yang sakit dan masih dirawat,” kata Theodorus di Abepura, Sabtu (28/4).

Pihaknya mengaku bahwa saat ini tengah menyusun pembahasan di KPU RI dan memperhitungkan berbagai macam ketentuan yang akan diberlakukan terkait pemberian santunan kepada para petugas yang tertimpa musibah tersebut saat Pemilu tersebut. Menurutnya, untuk santunan terhadap petugas Pemilu akan diputuskan oleh KPU RI.

“KPU RI akan berkordinasi dengan Menteri Keuagan dan memang secara aturan mereka sudah putuskan terkait pemberian santuan terhadap para petugas Pemilu yang gugur,” jelasnya.

Dimana santunan tersebut diberlakukan kepada petugas Pemilu yang meningal dunia dalam bertugas sedangkan petugas yang jatuh sakit akan diakomodir dengan membiayai semua pengobatan dari petugas yang bersangkutan.

Kossay mengatakan, jumlah tersebut terbanyak selama pelaksanaan pemilu karena secara nasional tercatat 230 orang meninggal dan 1.671 orang sakit. Tragedi ini menjadi catatan tersendiri dalam pelaksanaan Pemilu, sehingga perlu menjadi perhatian agar tidak terjadi lagi.(ulo/fia/kim/nat) 

TABUR BUNGA: Kapolres Merauke, AKBP. Bahara Marpaung, SH., saat menaburkan bunga pada prosesi pemakaman Bripka Anumerta Alfonsius Rino Frengky Buwaire di Pekuburan Umum Yobar Merauke, Sabtu (27/4).  ( FOTO : Sulo/Cepos)

Theodorus Kosay: Di Papua, 7 Petugas KPPS Gugur

MERAUKE-Diduga karena kelelahan saat melakukan pengamanan Pemilu di Kabupaten Asmat, anggota Polres Asmat, Briptu Alfonsius Rino Frengky Buwaire gugur, Jumat (26/4) lalu sekira pukul 06.00 WIT. 

Sebelum menghembuskan nafas terakhir, almarhum sempat dirujuk dan dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke, namun nyawanya tak tertolong dan dimakamkan Pekuburan Umum Yobar Merauke, Sabtu (27/4).

Kapolres Merauke, AKBP.  Bahara  Marpaung,  SH., yang memimpin upacara pemakaman mengatakan, almarhum yang meninggal dalam menjalankan tugas mendapat kenaikan pangkat satu tingkat dari Briptu menjadi Bripka sebagai bentuk penghargaan. 

     Bripka Anumertha Alfonsius Rino Frengky Buwaire merupakan bintara Polsek Pantai Kasuari Polres Asmat, Angkatan 26 SPN Jayapura.

Dalam pemakaman secara dinas kepolisian tersebut diwarnai pembacaan apel persada, riwayat hidup singkat almarhum. 

Pemakaman juga dihadiri Kabag Sumda Polres Merauke, Danki Brimob Merauke, personil Polres Asmat, anggota Polres Merauke, ibu-ibu Bhayangkari dan kerabat.

Kapolres Bahara Marpaung  berharap almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan, kesehatan,  ketabahan dan penghiburan  yang sejati dari Tuhan.  

“Sebagai umat beragama pula dikatakan dalam Alkitab serahkan segala kekuatiranmu  kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Oleh karenanya kepada keluarga apapun permasalahan, cobaan, godaan dan tantangan yang kita hadapi itu kita serahkan kepada Tuhan yang menciptakan kita. Sebab manusia berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah. Kita iklaskan almarhum,” pintanya.

Baca Juga :  Distribus Bama ke KKB Kali Kopi Digagalkan

Ditambahkan, sebagai bentuk penghargaan kepada almarhum maka dilaksanakan upacara dinas Kepolisian dan diberikan bendera Merah Putih yang negara berikan kepada pihak keluarga yang ditinggalkan atas pengabdiannya kepada bangsa dan negara Indonesia. 

Sebelum dimakamkan, terlebih dahulu dilakukan misa requim  di Gereja Katolik Paroki Santa  Theresia Buti Merauke.

Sementara itu, dari Kabupaten Boven Digoel dilaporkan seorang anggota Polres Boven Digoel atas nama Briptu Yonathan Yamle harus dilarikan ke RSUD Boven Digoel untuk mendapat perawatan, Sabtu (27/4). 

Briptu Yonathan Yamle harus menjalani perawatan di rumah sakit karena kelelahan berjalan kaki selama dua hari mengawal logistik Pemilu Serentak di Distrik Yaniruma.

Kapolres Boven Digoel,  AKBP. Yohanes Afri Budi SR, SIK  mengaku mendapat informasi Kamis (25/4) lalu bahwa salah satu personelnya sakit dan dirawat di Puskesmas Yaniruma.

Mendapat informasi tersebut, Kapolres langsung mengambil tindakan untuk berkordinasi dengan KPU Kabupaten Boven Digoel sehingga Briptu Yonathan Yamle bisa diterbangkan ke Tanah Merah ibukota Kabaupaten Boven Digoel untuk mendapat perawatan yang lebih baik, Jumat (26/4). 

“Setibanya di Bandara Tanah Merah, logistik bersama empat personel dan satu anggota yang sakit langsung dibawa ke RSUD Tanah Merah guna mendapatkan penanganan medis. Personel yang sakit tersebut didampingi Wakapolres, Kabagops serta Pawas dan anggota lainya,” jelasnya kepada Cenderawasih Pos, Minggu (28/4). 

“Kondisi anggota saat ini sudah membaik, dan masih berada di RSUD Boven Digoel,” sambungnya via telepon selulernya. 

Baca Juga :  Takut dengan Capaian Pembangunan di Papua

Menyikapi hal ini, Kapolres menyebutkan sudah bagian dari pengabdian Polisi. 

Sementara itu, adanya petugas penyelenggara Pemilu yang gugur setelah menjalankan tugas mendapat perhatian Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua, Theodorus Kossay.

Theodorus Kossay mengatakan, saat ini tercatat 7 orang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Papua yang meninggal pasca pelaksanaan Pemilu 2019.

“Dari 7 orang petugas KPPS  tersebut berasal dari Kabupaten Biak 4 orang, Kabupaten Jayapura 1 orang dan Boven Digeol 2 orang. Lainnya ada yang sakit dan masih dirawat,” kata Theodorus di Abepura, Sabtu (28/4).

Pihaknya mengaku bahwa saat ini tengah menyusun pembahasan di KPU RI dan memperhitungkan berbagai macam ketentuan yang akan diberlakukan terkait pemberian santunan kepada para petugas yang tertimpa musibah tersebut saat Pemilu tersebut. Menurutnya, untuk santunan terhadap petugas Pemilu akan diputuskan oleh KPU RI.

“KPU RI akan berkordinasi dengan Menteri Keuagan dan memang secara aturan mereka sudah putuskan terkait pemberian santuan terhadap para petugas Pemilu yang gugur,” jelasnya.

Dimana santunan tersebut diberlakukan kepada petugas Pemilu yang meningal dunia dalam bertugas sedangkan petugas yang jatuh sakit akan diakomodir dengan membiayai semua pengobatan dari petugas yang bersangkutan.

Kossay mengatakan, jumlah tersebut terbanyak selama pelaksanaan pemilu karena secara nasional tercatat 230 orang meninggal dan 1.671 orang sakit. Tragedi ini menjadi catatan tersendiri dalam pelaksanaan Pemilu, sehingga perlu menjadi perhatian agar tidak terjadi lagi.(ulo/fia/kim/nat) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya