Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Tim Gereja GIDI Wilayah Toli Rayakan Natal di Betlehem

Jerusalem-Para Pendeta 12 orang dan Kader 7 orang dari Gereja GIDI Wilayah Toli berwisata rohani ke Tanah Suci Jerusalem guna melihat langsung bagaimana 26 mujizat yang dilakukan Tuhan Yesus dan lebih dari 32 perumpamahan yang diberikan Tuhan Yesus di Jerusalem sesuai Injil Perjanjian Baru. Selain itu melihat 9 Keajaiban Alam serta melihat Nabi Musa menerima 10 perintah Allah di gunung Sinai sesuai Kitab Perjanjian Lama yang berada di wilayah Mesir hingga sampai di gunung Nebo di Yordania.

  Tuhan Yesus lahir di zaman kepemimpinan kaisar Agustus dan ketika Tuhan Yesus beranjak remaja sampai dewasa dilanjutkan oleh Roman Emperor Tiberius Ceasar (14-37 M. Gubernur Roma yang memimpin pengadilan Tuhan Yesus adalah Pontius Pilatus. Setelah Tuhan Yesus dibaptis dan mengalami cobaan di padang gurun, Tuhan Yesus memulai pelayanannya seperti yang tercatat dalam Perjanjian Baru. Namun Injil tidak memberikan informasi lengkap dan kronologis jelas tentang apa pikiran Tuhan Yesus saat itu, bagaimana cara Tuhan Yesus berdakwa atau berperkara dan juga apa respon masyarakat terhadapnya. Perjanjian Baru hanya menyebutkan tentang 26 mujizat penyembuhan dan 9 keajaiban alam dengan lebih dari 32 perumpamaan.

Tim Tour menginap dekat tempat Tuhan Yesus Lahir yaitu menginap di hotel Betlehem pada pagi harinya mengawali kunjungan ke padang Gembala dan tim tour langsung menuju goa kecil dimana tempat itu diyakini tempat tinggal gembala dan para tim tour merayakan Natal dengan ibadah singkat didalam goa itu karena bertepatan dengan menyambut Natal 25 desember yang biasa diperingati Umat Nasrani di seluruh dunia.

Pendeta Edie rante tasak yang memimpin ibadah Natal dengan mengusung Tema sesuai tema Nasioanal di Indonesia yaitu “pulanglah mereka melalui ke Negerinya melalui jalan lain Matius.2:12”. Dan menyanpaikan Firman Tuhan sesuai dengan injil lukas 2:11 dalam pesan Natalnya bahwa saat itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam tiba-tiba berdirilah malaikat di dekat mereka, dan mereka sangat ketakutan. Lalu malaikat berkata “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan berita baik pada seluruh bangsa. Hari ini telah lahir bagimu Juru Selamat yaitu Kristus Tuhan di kota Daud.

Dikatakannya meskipun situs ini tidak dijelaskan di Injil, telah ditetapkan lokasinya di padang sekitar,namun tempat ini dipercaya tepat padang gembala karena lebih dekat sekitar 3 km dari tempat lahir Tuhan Yesus di Bethlehem. Karena itu Situs ini disebut “Padang Gembala”.

Pendeta Edie Rante tasak dalam khotbahnya sesuai dengan tema kita bahwa “pulanglah mereka melalui ke Negerinya melalui jalan lain” tema ini mengingatkan kita bahwa setelah kunjungan ke tanah suci Jerusalem ini khususnya dari tempat lahir Tuhan Yesus di Betlehem ini kuta akan pulang melalui jalan lain. Artinya setelah kita pulang dari tempat kelahiran Tuhan Yesus di Betlehem ini semua perilaku kita yang sebelumnya sering menyaki hati Tuhan Yesus harus berubah,kita harus menjadi baru. Kita harus buang jau – jau semua periku kita yang tidak berkenang kepada Tuhan Yesus dan setia serta taat sesuai dengan Firmannya yang ada didalam injil. Di aera yang sama dibagun juga Gereja Padang Gembala pada 1954.

Usai dari padang gembala domba itu melanjutkan kunjungan ke gua kelahiran Tuhan Yesus di Behtlehem. Sesuai kitab  Perjanjian Lama, Bethlehem dikenal sebagai Esphrata. Bethlehem merupakan sebuah desa pertanian kecil. Di sinilah Daud dilahirkan dan diurap menjadi Raja. Dan Yusuf merupakan silsilah dari Daud, sehingga Yusuf membawa istrinya Maria dan anaknya menuju ke Bethlehem untuk mendaftar sensus.

Di tempat ini Betlehem dibangun Gereja Kelahiran Kristen tertua di dunia. Saat penjajahan Persia tahun 614 M, gereja ini luput padahal gereka Konstantin lain telah rata dengan Tanah. Interior dan eksterior gereja dipulihkan oleh Tentara Salib. Pada 1333 M, Fransiskan diizinkan untuk Tinggal dan berdoa dalam gereja. Gereja Kelahiran dan Gereja Makam Kudus dianggap sebagai gereja Status Quo. Keduanya dikelola oleh Fransiskan (Latin), Yunani, dan komunitas Ortodoks Armenia.

Disini terdapat Gua Kelahiran salah satu situs tersuci Kristen, yaitu tempat Tuhan Yesus dilahirkan. Di sebelah kanan gua adalah kapel Katolik Roma, tempat Yesus dipuja oleh Tiga Raja.

Baca Juga :  Hari ini Dibawa ke Jayapura

Para Tim tour melakukan ibadah dan doa singkat dalam gereja ini karena banyaknya peziara ke tempat ini sehingga ibadah doa dilakukan bergilir setiap tim dengan waktu yang diberikat kurang dari 3 menit.

Di tempat ini juga dibagun juga Gereja St. Catherine Alexandria Gereja ini merupakan bagian dari basilika kelahiran. Dimiliki oleh Katolik Roma dan dikelola oleh Fransiskan. Di sini berlangsung acara televisi “Midnight Mass” yang selalu disiarkan ke seluruh dunia saat Perayaan Natal setiap tahun. Gereja yang juga berfungsi sebagai gereja paroki Katolik ini sekarang sedang direnovasi dan diperbesar untuk tahun Jubilee.

  Tim tour melanjutkan kunjungan ke Qumran dan Naskah Laut Mati. Dalam penjelasan Tour guide Israel yaitu Fahmi Manasra bahwa Kaum Eseni yang menganggap dunia telah jahat dan kotor akibat munculnya politik- politik. Mereka membentuk komunitas “gerakan skismatik” dengan pemimpin Yahudi yang memisahkan diri dari Ban Allah dan pemerintahan teorikratis Imam Makabe pada tahun 150 SM. Mereka frustasi dengan dominasi Yunani dan pengaruhnya. Mereka menganggap Makabe sebagai penakluk perang dan tidak berhak menjadi imam besar. Kemudian di tahun 150 SM, beberapa dari mereka  ke Qumran untuk menyusun Perjanjian Lama serta menjalani kehidupan “Jaminan kemurnian Iman, dari kalender dan asketisme.”

Dari tempat Qumran Tim tTour menuju  laut mati karena di laut mati itu akan mendapatkan pengalaman yang unik karena bisa berenang mengapung di laut Mati. Semua para tim tour berenang mengapung di laut mati ini selama lebih dari 15 menit. Para pendeta dan kader berusaha untuk menyelam namun sulit dan tetap terapung diatas,air percikan masuk dimata sehingga beberapa menit tidak bisa buka mata karena sagat perih dengan tingginya kadar garam. Ada yang spa atau gosok badan dengan lumpur dari dalam laut mati itu karena terbukti bahwa penyakit kulit akan sembuh seketika dan hal itu terbukti.

Dan Tim Tour Juga mengunjungi Bukit Zaitun,Bukit Zaitun yang telah berdiri megah 300 kaki di atas kota Yerusalem ini merupakan tempat terjadi beberapa peristiwa penting Tuhan Yesus Kristus. Di sinilah Tuhan Yesus menunggang keledai di Minggu Palma (Bethphage) dan menangisi Jerusalem (Dominus Flevit). Di sini pula Yesus disalib di taman (Gethsemane) dan naik ke Surga (Kenaikan).

Masuk dalam Kubah Kenaikan,Acts (1:9-12) Tour Guide Fahmi Manasra menceritakan bagaimana Yesus membawa murid-muridnya ke Bukit Zaitun dan setelah memberkati mereka, kemudian Tuhan Yesus pun naik ke Surga. Puncak Bukit Zaitun disebut sebagai situs kenaikan. Dalam riwayat disebutkan bahwa murid-murid Tuhan Yesus mencapai puncak tersebut sejauh perjalanan hari Sabat jika dari Jerusalem. Perjalanan hari Sabat menempuh jarak sekitar 1000 meter. Jarak inilah yang memisahkan situs kenaikan dengan Jerusalem.

Tim Tour juga Kunjungi Gereja Bapak Kami atau Gereja Pater Noster Pada 1874, Fahmi Manasra menjelaskan Putri D’Auvergne dari Belgia membeli properti dan mendirikan gereja baru untuk suster Karmel. Beberapa gereja dibangun untuk memperingati Bapa Kami baik pada periode Bizantium maupun Crusdaer. Ada lebih dari 80 pajangan doa Bapa Kami’ dengan beragam bahasa dan dialek yang menghiasi dinding properti  itu.

  Para pendeta dan kader masuk ke tembok ratapan ini untuk melihat bagaimana orang yahudi berdoa sambil bergoyang – goyang kepala. Sempat juga para pendeta dan kader memegang tembok itu dan berdoa.

Tim tour juga kunjungi Taman Makam,Taman Makam ini berada di luar tembok kota Jerusalem dekat gerbang Damaskus. Fahmi Manasra mengatakan Di 1883 SM, seorang perwira Inggris Jendral Gordon menemukan makam ini dan mengemukakan adanya kemungkinan situs makam Tuhan Yesus di sini sehingga melakukan penyelidikan lanjut.

Tim Tour juga mengunjugi gereja St. Petrus Fahmi manasra menjelaskan lokasi ini adalah rumah Imam Besar di zaman Tuhan Yesus. Terdapat ruang bawah tanah yang digunakan sebagai penjara bagi para pelanggar dan Tuhan Yesus pun pernah dipenjara di sini karena kecamannya pada Sanhedrin. Di sinilah terjadi peristiwa penyangkalan salah seorang murid Tuhan Yesus yang bernama Petrus. la menyangkal Tuhan Yesus sebanyak tiga kali di halaman gedung Mahkamah Agama. Diruagan tahanan itu para pendeta dan kader berkumpul dan beribadah,ibadah itu dipimpin Ketua Klasis Awon Pendeta Yeli Weya.

Baca Juga :  Malam Tahun Baru, Semua Daerah Jadi Atensi

Tim Tour juga mengunjungi sungai Yordan Pembaptisan Tuhan Yesus oleh Nabi Yohanes. Tampak terlihat tempat ini ditata baik dan setiap peziara yang mendatangi tempat ini apabila belum di babtis selam biasa dibabtis di sungai Yordan ini.

Para tim juga mengunjungi Kota Nazaret menurut Fahmi manasra bahwa kota ini dibagi menjadi dua bagian yaitu Nazaret Atas atau Nazaret Illit yaitu tempat dimana kebanyakan umat Yahudi Israel bermukim, dan Nazaret Bawah, dimana kebanyakan umat Kristiani dan Muslim Israel bermukim. Populasi terkini adalah lebih dari 80.000 orang. Pemandangan modern kota Nazaret merupakan tempat paling suci bagi umat Kristiani, karena Alkitab menyebutkan kota ini melalui sabda, “Malaikat Jibril telah dikirim oleh Tuhan Allah ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yosef yang berasal dari keluarga dan keturunan Nabi Daud, dan perawan tersebut bernama Maria.

Para tim tour mengunjungi Laut Galilea,Garis pantai Utara ini merupakan lokasi Yesus memanggil murid-muridnya Petrus, Andreas, James, dan Yohanes untuk pertama kali. Di danau ini Yesus menghentikan badai dan berjalan. Tim tour menyewa kapal sambil menyusuri mengelar ibadah dan doa, ketua klasis awon pendeta Yeli weya memimpin ibadah dan dalam khotbahnya menggunakan bahasa lani sesuai injil Matius 4:18-22 “14. Aap oweeluk-awuluk Timon endage Peterut toonak nogo, awot Andereyat imbirak ikan waganggo menggaarak me, at Yetut yi yenggenak Nggalileya aa’nggi paga nage logonet, ikan waawok nduk, yum ikan wagangga nogo yiime wuppugwi enegen iyareegerak.

19 Enegen iige nagagerik, “Wologwe yi wae. Ikan waganggo monggotak ti kokwak, aakumi wogonabit nugu logorak mamungginabikit nduk, ninom nawok nen woraanip o.

 20 Yorage mbareegi, yum ikan waganggo menggaarak nogo mbo punuk, inom nogogwaarak”. Dilanjutkan dengan Doa Syafaat  yang dipimpin oleh Yotam wonda.

Usai menyusuri keindahan danau galilea mengunjungi beberapa gereja di tepi danau galilea diantaranya gereja Tabgha,gereja St.Primat Petrus,dan gereja Kapernaum.

Para Tim Tour dalam perjalanan dari perbatasan Negara Israel dengan Negara Mesir yaitu Taba Border sempat mampir mengunjungi Patung Istri Lot di pingir laut mediterania. Menurut Tour Guide Fahmi Manasra bahwa patung ini baru ditemukan setelah penggalian tanah untuk pelebaran jalan,dan fatung yang menyerupai manusia ini diyakini patung istri lot karena saat sodom dan gomora dihukum Tuhan Allah. Keluarga Lot berjalan ke bagian selatan Israel.

Pada hari terakhir dari jadwal tour wisata rohani ini mengunjungi gunung Nebo tempat dimana Nabi Musa melihat Tanah Perjanjian Kanaan sebelum Ia Mati di atas Gunung itu. Diatas gunung Nebo ini dibagun gereja besar didalam gereja itu terdapat tempat musa berdoa dan sumur musa dan didepan gereja itu dibagun sebuah patung tongkat dililit ular besar,patung tongkat ular itu adalah tongkat musa menjadi ular dimana saat itu sesuai dengan Kitab Perjanjian lama bahwa setiap orang israel apabila sakit mendatangi dan melihat ular tongkat itu menjadi sembuh.

Daftar Nama – nama para Pendeta dan Kader Gereja GIDI Wilayah Toli Tour Wisata rohani ke israel adalah;  Pdt Aimenus Wonda, Yoni Towolom Kader Gereja GIDI, Arianto Kogoya Kader Gereja GIDI, Depenus Wanimbo Kader Gereja GIDI, Yotam Wonda Kader Gereja GIDI,  Epius Obama Tabo Kader Gereja GIDI, . Derwes Weya Yikwa Kader Gereja GIDI sekaligus Kameramen, Mozes Tawolom Kader Gereja GIDI, Pdt Yominus Bembok,  Pdt Arinus Gurik , Pdt Beilakor Bembok  Pdt Dabius Enember, Evangelis Daud Yikwa, Pdt Edie Rante Tasak,  Evangelis Lupenus Kogoya, Pdt Marthen Lit Jingga,  Pdt Terinus Wonda , Pdt Timen Yikwa, Pdt Yekimes WEYA, Pdt Yeli Weya (Diskominfo Tolikara)

Jerusalem-Para Pendeta 12 orang dan Kader 7 orang dari Gereja GIDI Wilayah Toli berwisata rohani ke Tanah Suci Jerusalem guna melihat langsung bagaimana 26 mujizat yang dilakukan Tuhan Yesus dan lebih dari 32 perumpamahan yang diberikan Tuhan Yesus di Jerusalem sesuai Injil Perjanjian Baru. Selain itu melihat 9 Keajaiban Alam serta melihat Nabi Musa menerima 10 perintah Allah di gunung Sinai sesuai Kitab Perjanjian Lama yang berada di wilayah Mesir hingga sampai di gunung Nebo di Yordania.

  Tuhan Yesus lahir di zaman kepemimpinan kaisar Agustus dan ketika Tuhan Yesus beranjak remaja sampai dewasa dilanjutkan oleh Roman Emperor Tiberius Ceasar (14-37 M. Gubernur Roma yang memimpin pengadilan Tuhan Yesus adalah Pontius Pilatus. Setelah Tuhan Yesus dibaptis dan mengalami cobaan di padang gurun, Tuhan Yesus memulai pelayanannya seperti yang tercatat dalam Perjanjian Baru. Namun Injil tidak memberikan informasi lengkap dan kronologis jelas tentang apa pikiran Tuhan Yesus saat itu, bagaimana cara Tuhan Yesus berdakwa atau berperkara dan juga apa respon masyarakat terhadapnya. Perjanjian Baru hanya menyebutkan tentang 26 mujizat penyembuhan dan 9 keajaiban alam dengan lebih dari 32 perumpamaan.

Tim Tour menginap dekat tempat Tuhan Yesus Lahir yaitu menginap di hotel Betlehem pada pagi harinya mengawali kunjungan ke padang Gembala dan tim tour langsung menuju goa kecil dimana tempat itu diyakini tempat tinggal gembala dan para tim tour merayakan Natal dengan ibadah singkat didalam goa itu karena bertepatan dengan menyambut Natal 25 desember yang biasa diperingati Umat Nasrani di seluruh dunia.

Pendeta Edie rante tasak yang memimpin ibadah Natal dengan mengusung Tema sesuai tema Nasioanal di Indonesia yaitu “pulanglah mereka melalui ke Negerinya melalui jalan lain Matius.2:12”. Dan menyanpaikan Firman Tuhan sesuai dengan injil lukas 2:11 dalam pesan Natalnya bahwa saat itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam tiba-tiba berdirilah malaikat di dekat mereka, dan mereka sangat ketakutan. Lalu malaikat berkata “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan berita baik pada seluruh bangsa. Hari ini telah lahir bagimu Juru Selamat yaitu Kristus Tuhan di kota Daud.

Dikatakannya meskipun situs ini tidak dijelaskan di Injil, telah ditetapkan lokasinya di padang sekitar,namun tempat ini dipercaya tepat padang gembala karena lebih dekat sekitar 3 km dari tempat lahir Tuhan Yesus di Bethlehem. Karena itu Situs ini disebut “Padang Gembala”.

Pendeta Edie Rante tasak dalam khotbahnya sesuai dengan tema kita bahwa “pulanglah mereka melalui ke Negerinya melalui jalan lain” tema ini mengingatkan kita bahwa setelah kunjungan ke tanah suci Jerusalem ini khususnya dari tempat lahir Tuhan Yesus di Betlehem ini kuta akan pulang melalui jalan lain. Artinya setelah kita pulang dari tempat kelahiran Tuhan Yesus di Betlehem ini semua perilaku kita yang sebelumnya sering menyaki hati Tuhan Yesus harus berubah,kita harus menjadi baru. Kita harus buang jau – jau semua periku kita yang tidak berkenang kepada Tuhan Yesus dan setia serta taat sesuai dengan Firmannya yang ada didalam injil. Di aera yang sama dibagun juga Gereja Padang Gembala pada 1954.

Usai dari padang gembala domba itu melanjutkan kunjungan ke gua kelahiran Tuhan Yesus di Behtlehem. Sesuai kitab  Perjanjian Lama, Bethlehem dikenal sebagai Esphrata. Bethlehem merupakan sebuah desa pertanian kecil. Di sinilah Daud dilahirkan dan diurap menjadi Raja. Dan Yusuf merupakan silsilah dari Daud, sehingga Yusuf membawa istrinya Maria dan anaknya menuju ke Bethlehem untuk mendaftar sensus.

Di tempat ini Betlehem dibangun Gereja Kelahiran Kristen tertua di dunia. Saat penjajahan Persia tahun 614 M, gereja ini luput padahal gereka Konstantin lain telah rata dengan Tanah. Interior dan eksterior gereja dipulihkan oleh Tentara Salib. Pada 1333 M, Fransiskan diizinkan untuk Tinggal dan berdoa dalam gereja. Gereja Kelahiran dan Gereja Makam Kudus dianggap sebagai gereja Status Quo. Keduanya dikelola oleh Fransiskan (Latin), Yunani, dan komunitas Ortodoks Armenia.

Disini terdapat Gua Kelahiran salah satu situs tersuci Kristen, yaitu tempat Tuhan Yesus dilahirkan. Di sebelah kanan gua adalah kapel Katolik Roma, tempat Yesus dipuja oleh Tiga Raja.

Baca Juga :  Kopi Papua Miliki Keunggulan Komparatif di Mancanegara

Para Tim tour melakukan ibadah dan doa singkat dalam gereja ini karena banyaknya peziara ke tempat ini sehingga ibadah doa dilakukan bergilir setiap tim dengan waktu yang diberikat kurang dari 3 menit.

Di tempat ini juga dibagun juga Gereja St. Catherine Alexandria Gereja ini merupakan bagian dari basilika kelahiran. Dimiliki oleh Katolik Roma dan dikelola oleh Fransiskan. Di sini berlangsung acara televisi “Midnight Mass” yang selalu disiarkan ke seluruh dunia saat Perayaan Natal setiap tahun. Gereja yang juga berfungsi sebagai gereja paroki Katolik ini sekarang sedang direnovasi dan diperbesar untuk tahun Jubilee.

  Tim tour melanjutkan kunjungan ke Qumran dan Naskah Laut Mati. Dalam penjelasan Tour guide Israel yaitu Fahmi Manasra bahwa Kaum Eseni yang menganggap dunia telah jahat dan kotor akibat munculnya politik- politik. Mereka membentuk komunitas “gerakan skismatik” dengan pemimpin Yahudi yang memisahkan diri dari Ban Allah dan pemerintahan teorikratis Imam Makabe pada tahun 150 SM. Mereka frustasi dengan dominasi Yunani dan pengaruhnya. Mereka menganggap Makabe sebagai penakluk perang dan tidak berhak menjadi imam besar. Kemudian di tahun 150 SM, beberapa dari mereka  ke Qumran untuk menyusun Perjanjian Lama serta menjalani kehidupan “Jaminan kemurnian Iman, dari kalender dan asketisme.”

Dari tempat Qumran Tim tTour menuju  laut mati karena di laut mati itu akan mendapatkan pengalaman yang unik karena bisa berenang mengapung di laut Mati. Semua para tim tour berenang mengapung di laut mati ini selama lebih dari 15 menit. Para pendeta dan kader berusaha untuk menyelam namun sulit dan tetap terapung diatas,air percikan masuk dimata sehingga beberapa menit tidak bisa buka mata karena sagat perih dengan tingginya kadar garam. Ada yang spa atau gosok badan dengan lumpur dari dalam laut mati itu karena terbukti bahwa penyakit kulit akan sembuh seketika dan hal itu terbukti.

Dan Tim Tour Juga mengunjungi Bukit Zaitun,Bukit Zaitun yang telah berdiri megah 300 kaki di atas kota Yerusalem ini merupakan tempat terjadi beberapa peristiwa penting Tuhan Yesus Kristus. Di sinilah Tuhan Yesus menunggang keledai di Minggu Palma (Bethphage) dan menangisi Jerusalem (Dominus Flevit). Di sini pula Yesus disalib di taman (Gethsemane) dan naik ke Surga (Kenaikan).

Masuk dalam Kubah Kenaikan,Acts (1:9-12) Tour Guide Fahmi Manasra menceritakan bagaimana Yesus membawa murid-muridnya ke Bukit Zaitun dan setelah memberkati mereka, kemudian Tuhan Yesus pun naik ke Surga. Puncak Bukit Zaitun disebut sebagai situs kenaikan. Dalam riwayat disebutkan bahwa murid-murid Tuhan Yesus mencapai puncak tersebut sejauh perjalanan hari Sabat jika dari Jerusalem. Perjalanan hari Sabat menempuh jarak sekitar 1000 meter. Jarak inilah yang memisahkan situs kenaikan dengan Jerusalem.

Tim Tour juga Kunjungi Gereja Bapak Kami atau Gereja Pater Noster Pada 1874, Fahmi Manasra menjelaskan Putri D’Auvergne dari Belgia membeli properti dan mendirikan gereja baru untuk suster Karmel. Beberapa gereja dibangun untuk memperingati Bapa Kami baik pada periode Bizantium maupun Crusdaer. Ada lebih dari 80 pajangan doa Bapa Kami’ dengan beragam bahasa dan dialek yang menghiasi dinding properti  itu.

  Para pendeta dan kader masuk ke tembok ratapan ini untuk melihat bagaimana orang yahudi berdoa sambil bergoyang – goyang kepala. Sempat juga para pendeta dan kader memegang tembok itu dan berdoa.

Tim tour juga kunjungi Taman Makam,Taman Makam ini berada di luar tembok kota Jerusalem dekat gerbang Damaskus. Fahmi Manasra mengatakan Di 1883 SM, seorang perwira Inggris Jendral Gordon menemukan makam ini dan mengemukakan adanya kemungkinan situs makam Tuhan Yesus di sini sehingga melakukan penyelidikan lanjut.

Tim Tour juga mengunjugi gereja St. Petrus Fahmi manasra menjelaskan lokasi ini adalah rumah Imam Besar di zaman Tuhan Yesus. Terdapat ruang bawah tanah yang digunakan sebagai penjara bagi para pelanggar dan Tuhan Yesus pun pernah dipenjara di sini karena kecamannya pada Sanhedrin. Di sinilah terjadi peristiwa penyangkalan salah seorang murid Tuhan Yesus yang bernama Petrus. la menyangkal Tuhan Yesus sebanyak tiga kali di halaman gedung Mahkamah Agama. Diruagan tahanan itu para pendeta dan kader berkumpul dan beribadah,ibadah itu dipimpin Ketua Klasis Awon Pendeta Yeli Weya.

Baca Juga :  Aksi Demo Ribuan Orang Terpusat di Imbi

Tim Tour juga mengunjungi sungai Yordan Pembaptisan Tuhan Yesus oleh Nabi Yohanes. Tampak terlihat tempat ini ditata baik dan setiap peziara yang mendatangi tempat ini apabila belum di babtis selam biasa dibabtis di sungai Yordan ini.

Para tim juga mengunjungi Kota Nazaret menurut Fahmi manasra bahwa kota ini dibagi menjadi dua bagian yaitu Nazaret Atas atau Nazaret Illit yaitu tempat dimana kebanyakan umat Yahudi Israel bermukim, dan Nazaret Bawah, dimana kebanyakan umat Kristiani dan Muslim Israel bermukim. Populasi terkini adalah lebih dari 80.000 orang. Pemandangan modern kota Nazaret merupakan tempat paling suci bagi umat Kristiani, karena Alkitab menyebutkan kota ini melalui sabda, “Malaikat Jibril telah dikirim oleh Tuhan Allah ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yosef yang berasal dari keluarga dan keturunan Nabi Daud, dan perawan tersebut bernama Maria.

Para tim tour mengunjungi Laut Galilea,Garis pantai Utara ini merupakan lokasi Yesus memanggil murid-muridnya Petrus, Andreas, James, dan Yohanes untuk pertama kali. Di danau ini Yesus menghentikan badai dan berjalan. Tim tour menyewa kapal sambil menyusuri mengelar ibadah dan doa, ketua klasis awon pendeta Yeli weya memimpin ibadah dan dalam khotbahnya menggunakan bahasa lani sesuai injil Matius 4:18-22 “14. Aap oweeluk-awuluk Timon endage Peterut toonak nogo, awot Andereyat imbirak ikan waganggo menggaarak me, at Yetut yi yenggenak Nggalileya aa’nggi paga nage logonet, ikan waawok nduk, yum ikan wagangga nogo yiime wuppugwi enegen iyareegerak.

19 Enegen iige nagagerik, “Wologwe yi wae. Ikan waganggo monggotak ti kokwak, aakumi wogonabit nugu logorak mamungginabikit nduk, ninom nawok nen woraanip o.

 20 Yorage mbareegi, yum ikan waganggo menggaarak nogo mbo punuk, inom nogogwaarak”. Dilanjutkan dengan Doa Syafaat  yang dipimpin oleh Yotam wonda.

Usai menyusuri keindahan danau galilea mengunjungi beberapa gereja di tepi danau galilea diantaranya gereja Tabgha,gereja St.Primat Petrus,dan gereja Kapernaum.

Para Tim Tour dalam perjalanan dari perbatasan Negara Israel dengan Negara Mesir yaitu Taba Border sempat mampir mengunjungi Patung Istri Lot di pingir laut mediterania. Menurut Tour Guide Fahmi Manasra bahwa patung ini baru ditemukan setelah penggalian tanah untuk pelebaran jalan,dan fatung yang menyerupai manusia ini diyakini patung istri lot karena saat sodom dan gomora dihukum Tuhan Allah. Keluarga Lot berjalan ke bagian selatan Israel.

Pada hari terakhir dari jadwal tour wisata rohani ini mengunjungi gunung Nebo tempat dimana Nabi Musa melihat Tanah Perjanjian Kanaan sebelum Ia Mati di atas Gunung itu. Diatas gunung Nebo ini dibagun gereja besar didalam gereja itu terdapat tempat musa berdoa dan sumur musa dan didepan gereja itu dibagun sebuah patung tongkat dililit ular besar,patung tongkat ular itu adalah tongkat musa menjadi ular dimana saat itu sesuai dengan Kitab Perjanjian lama bahwa setiap orang israel apabila sakit mendatangi dan melihat ular tongkat itu menjadi sembuh.

Daftar Nama – nama para Pendeta dan Kader Gereja GIDI Wilayah Toli Tour Wisata rohani ke israel adalah;  Pdt Aimenus Wonda, Yoni Towolom Kader Gereja GIDI, Arianto Kogoya Kader Gereja GIDI, Depenus Wanimbo Kader Gereja GIDI, Yotam Wonda Kader Gereja GIDI,  Epius Obama Tabo Kader Gereja GIDI, . Derwes Weya Yikwa Kader Gereja GIDI sekaligus Kameramen, Mozes Tawolom Kader Gereja GIDI, Pdt Yominus Bembok,  Pdt Arinus Gurik , Pdt Beilakor Bembok  Pdt Dabius Enember, Evangelis Daud Yikwa, Pdt Edie Rante Tasak,  Evangelis Lupenus Kogoya, Pdt Marthen Lit Jingga,  Pdt Terinus Wonda , Pdt Timen Yikwa, Pdt Yekimes WEYA, Pdt Yeli Weya (Diskominfo Tolikara)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya