Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Ratusan Ton Karet Asal Bade Dikirim ke Surabaya

MAPPI-  Ratusan ton karet asal Bade, Kabupaten Mappi dikirim ke Surabaya melalui kapal laut dari pelabuhan Bade, Distrik Edera, Kabupaten Mappi, Jumat (23/12) lalu.  Kebutuhan karet nasional tergolong tinggi. Untuk memenuhi permintaan tersebut, beberapa daerah penghasil karet mengirimkan produknya ke pabrik-pabrik untuk diolah lebih lanjut.

“Bade merupakan wilayah sentra perkebunan karet penyokong ekonomi Kabupaten Mappi. Melalui hasil olahan bahan baku karet ini, pendapatan petani lokal juga ikut berdampak” ungkap Harry Soloman selaku Penanggungjawab Wilayah Kerja Pelabuhan Sungai Bade.

Namun sebelum karet tersebut diberangkatkan ke Surabaya menggunakan kapal KM Darlin Isabel, pejabat Karantina Pertanian terlebih dahulu melakukan pengawasan dan pemeriksaan, baik administratif maupun kesehatan media pembawa dari investasi OPTK.

Baca Juga :  Ke Marauke Kapolda Papua Berbagi Tali Asih di Dua Tempat

“Total 108,6 ton karet, terdiri 74,4 ton karet lembaran dan 34,2 ton karet beku (mangkok). Selain itu terdapat 2,5 ton kopra, dan 43 ton gambir. Setelah diperiksa, tidak ditemukan adanya gejala Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK),” tambah Harry Soloman.

Kepala Karantina Pertanian Merauke Cahyono turut berbangga dengan potensi komoditas pertanian di pedalaman Papua yang dapat tembus sampai ke daerah Jawa. “Rasanya senang sekali sektor pertanian menjadi andalan di pelosok negeri. Ini menjadi bukti pertanian mampu mendongkrak perekonomian masyarakat,” ujar Cahyono,  Selasa (27/12), kemarin. (ulo/tho)

MAPPI-  Ratusan ton karet asal Bade, Kabupaten Mappi dikirim ke Surabaya melalui kapal laut dari pelabuhan Bade, Distrik Edera, Kabupaten Mappi, Jumat (23/12) lalu.  Kebutuhan karet nasional tergolong tinggi. Untuk memenuhi permintaan tersebut, beberapa daerah penghasil karet mengirimkan produknya ke pabrik-pabrik untuk diolah lebih lanjut.

“Bade merupakan wilayah sentra perkebunan karet penyokong ekonomi Kabupaten Mappi. Melalui hasil olahan bahan baku karet ini, pendapatan petani lokal juga ikut berdampak” ungkap Harry Soloman selaku Penanggungjawab Wilayah Kerja Pelabuhan Sungai Bade.

Namun sebelum karet tersebut diberangkatkan ke Surabaya menggunakan kapal KM Darlin Isabel, pejabat Karantina Pertanian terlebih dahulu melakukan pengawasan dan pemeriksaan, baik administratif maupun kesehatan media pembawa dari investasi OPTK.

Baca Juga :  Dialog Papua-Jakarta, Bakal Usung Pemekaran PPS

“Total 108,6 ton karet, terdiri 74,4 ton karet lembaran dan 34,2 ton karet beku (mangkok). Selain itu terdapat 2,5 ton kopra, dan 43 ton gambir. Setelah diperiksa, tidak ditemukan adanya gejala Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK),” tambah Harry Soloman.

Kepala Karantina Pertanian Merauke Cahyono turut berbangga dengan potensi komoditas pertanian di pedalaman Papua yang dapat tembus sampai ke daerah Jawa. “Rasanya senang sekali sektor pertanian menjadi andalan di pelosok negeri. Ini menjadi bukti pertanian mampu mendongkrak perekonomian masyarakat,” ujar Cahyono,  Selasa (27/12), kemarin. (ulo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya