Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Polisi Selalu Siap Bila KPK Butuh Bantuan

JAYAPURA – Pasca penetapan Gubernur Papua, Lukas Enembe sebagai tersangka kasus gratifikasi, situasi kamtibmas khususnya Kota Jayapura terbilang masih aman dan kondusif. Begitu juga dengan situasi setelah pemanggilan kedua yang dilakukan pada Senin kemarin. Situasi di Papua terbilang aman. 

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ahmad Musthofa Kamal tak menampik hal tersebut. Ia menyampaikan bahwa aktivitas masyarakat di Kota Jayapura masih berjalan sebagaimana mestinya.

Kegiatan perkantoran maupun bisnis masih bergerak seperti biasa. Namun untuk menebalkan system pengamanan di daerah Polda Papua meminta dukungan personel  dari Mabes Polri dan sebanyak 3 satuan setingkat kompi (SKK) Brimob kini telah tiba di Jayapura untuk selanjutnya akan menempati pos – pos yang ditentukan. Pihak kepolisian juga telah disiagakan untuk mengantisipasi jika ada perubahan situasi secara cepat.

“Kami dari Kepolisian selalu siaga anggota untuk mengantisipasi jika perubahan situasi terjadi, namun kami harap bahwa situasi yang aman dan kondusif ini tetap kita jaga. Saya yakin masyarakat juga bahagia jika situasi ini tetap aman dan kondusif,” kata Kombes Kamal saat ditemui di Jayapura, Selasa (27/9). Namun disisi lain, Kombes Kamal mengatakan, tidak bisa dipungkiri bahwa ada proses penegakan hukum yang dilakukan oleh KPK dipastikan akan berdampak pada psikologi massa pendukung.

Baca Juga :  Beberapa Venue PON Dihibahkan Kepada Pemilik Aset

Oleh karena itu pihaknya siap untuk membantu apa yang diminta oleh KPK dalam hal pengamanan apabila ternyata dilakukan penjemputan paksa. “Kami selalu siap bila KPK meminta bantuan. Namun kami Kepolisian memiliki tugas pokok yaitu melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat,” jelas Kamal.

Bentuk koordinasi dan komunikasi dengan seluruh elemen masyarakat termasuk pihak TNI juga  dilakukan dan terkait pengamanan, kata Kamal, Polda Papua telah dibackup sebanyak 3 SSK anggota dari Sulawesi Utara dan Ambon.

Personel  Brimob ini telah tiba sejak 7 hari lalu atau pada 20 September lalu. Ini  untuk memberikan perkuatan kepada Polda Papua. “Kehadiran Brimob Nusantara itu untuk memperkuat Polda Papua agar masyarakat semakin yakin kehadiran Brimob dapat menjaga Kamtibmas dan bukan untuk menakut-nakuti,” ucapnya.

Baca Juga :  4500 Personel Siap Amankan Kunjungan Presiden

Dirinya menyampaikan, Polda Papua tidak ingin kecolongan dan berupaya untuk bagaimana memberikan rasa aman kepada siapapun apakah itu masyarakat pendatang, massa pendukung Gubernur Papua atau masyarakat yang sedang beraktifitas. “Kami berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada siapa pun, karena seluruh masyarakat mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan rasa yang aman dan nyaman di tanah Papua,” tutup Kamal. (ade/wen)

JAYAPURA – Pasca penetapan Gubernur Papua, Lukas Enembe sebagai tersangka kasus gratifikasi, situasi kamtibmas khususnya Kota Jayapura terbilang masih aman dan kondusif. Begitu juga dengan situasi setelah pemanggilan kedua yang dilakukan pada Senin kemarin. Situasi di Papua terbilang aman. 

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ahmad Musthofa Kamal tak menampik hal tersebut. Ia menyampaikan bahwa aktivitas masyarakat di Kota Jayapura masih berjalan sebagaimana mestinya.

Kegiatan perkantoran maupun bisnis masih bergerak seperti biasa. Namun untuk menebalkan system pengamanan di daerah Polda Papua meminta dukungan personel  dari Mabes Polri dan sebanyak 3 satuan setingkat kompi (SKK) Brimob kini telah tiba di Jayapura untuk selanjutnya akan menempati pos – pos yang ditentukan. Pihak kepolisian juga telah disiagakan untuk mengantisipasi jika ada perubahan situasi secara cepat.

“Kami dari Kepolisian selalu siaga anggota untuk mengantisipasi jika perubahan situasi terjadi, namun kami harap bahwa situasi yang aman dan kondusif ini tetap kita jaga. Saya yakin masyarakat juga bahagia jika situasi ini tetap aman dan kondusif,” kata Kombes Kamal saat ditemui di Jayapura, Selasa (27/9). Namun disisi lain, Kombes Kamal mengatakan, tidak bisa dipungkiri bahwa ada proses penegakan hukum yang dilakukan oleh KPK dipastikan akan berdampak pada psikologi massa pendukung.

Baca Juga :  Menyanyi, Orasi, Belum Dapat Dikualifikasi sebagai Tindak Pidana Makar

Oleh karena itu pihaknya siap untuk membantu apa yang diminta oleh KPK dalam hal pengamanan apabila ternyata dilakukan penjemputan paksa. “Kami selalu siap bila KPK meminta bantuan. Namun kami Kepolisian memiliki tugas pokok yaitu melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat,” jelas Kamal.

Bentuk koordinasi dan komunikasi dengan seluruh elemen masyarakat termasuk pihak TNI juga  dilakukan dan terkait pengamanan, kata Kamal, Polda Papua telah dibackup sebanyak 3 SSK anggota dari Sulawesi Utara dan Ambon.

Personel  Brimob ini telah tiba sejak 7 hari lalu atau pada 20 September lalu. Ini  untuk memberikan perkuatan kepada Polda Papua. “Kehadiran Brimob Nusantara itu untuk memperkuat Polda Papua agar masyarakat semakin yakin kehadiran Brimob dapat menjaga Kamtibmas dan bukan untuk menakut-nakuti,” ucapnya.

Baca Juga :  Kapolda Papua: Mereka Percaya Indonesia Bekerja

Dirinya menyampaikan, Polda Papua tidak ingin kecolongan dan berupaya untuk bagaimana memberikan rasa aman kepada siapapun apakah itu masyarakat pendatang, massa pendukung Gubernur Papua atau masyarakat yang sedang beraktifitas. “Kami berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada siapa pun, karena seluruh masyarakat mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan rasa yang aman dan nyaman di tanah Papua,” tutup Kamal. (ade/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya