Site icon Cenderawasih Pos

Pelaku Asusila di Ponpes Ternyata Bukan Guru Melainkan Petani Sayur

Humas Pondok Pesantren, Hirwan didampingi Kasie Humas Polresta, Muh Anwar saat memberikan keterangan  kepada wartawan di aula pondok, Sabtu (25/5). (Gamel Cepos)

JAYAPURA – Pernyataan dari pelaku pencabulan yang dilakukan MA terhadap lima siswa pondok pesantren di Muara Tami akhirnya mendapat klarifikasi dari pihak Ponpes. Pihak Ponpes menyatakan bahwa MA bukanlah tenaga pengajar atau guru ditempat yang dimaksud. Pasalnya sejak 2016 hingga saat ini tidak satupun nama MA teregister sebagai tenaga pengajar.

“Saya sudah 7 tahun disini tidak ada namanya MA. Ia bisa masuk di lingkungan ponpes mungkin karena sering salat berjamaah, bahkan kadang sorenya ikut bermain bola dengan anak – anak,” ungkap Hirwan, Humas Pondok Pesantren kepada wartawan di aula pondok, Sabtu (25/5).

Dikatakan, dari pengakuan MA ini cukup berdampak pada ponpes sebab meski bukan tenaga pengajar disini namun kebanyakan warga lebih mengetahui ponpes yang menjadi tempat kejadian.

“Tindakan tersebut sangat mencederai kami sebab ia tidak pernah mengajar. Jadi kami juga kaget kok akhirnya seperti ini apalagi kami sudah mengenal yang bersangkutan setahun terakhir dan selalu ibadah bersama,” bebernya.

Pihak ponpes diakui tidak curiga dengan MA karena pelaku rajin beribadah. “Jadi sekali lagi MA bukan tenaga pengajar di kami, tidak ada kaitan dengan pondok. Beliau itu petani sayur dan kebetulan tinggal dekat dengan pondok, ” imbuhnya.

Ditanya soal pendampingan para korban, kata Hirwan pihak ponpes sudah berkoordinasi dengan wali murid dan psikiater, termasuk pusat perlindungan anak dan perempuan untuk didampingi.

“Kelima korban sendiri tiga diantaranya sudah bersama keluarga dan dua lainnya masih di ponpes dan untuk penanganannya kami serahkan sepenuhnya kepada pihak pendamping nanti. Jadi kejadiannya terjadi di waktu anak-anak berolahraga dan itu dimanfaatkan oleh pelaku. Kami akan perketat proses perijinan termasuk kepada orang yang kami kenal, ” pungkasnya.

Sementara Drs H Hamzah selaku Kepala Bidang Pendidikan Islam Kemenag Provinsi Papua ikut prihatin dengan kejadian tersebut sebab pelaku juga mengatasnamakan ponpes.

“Dari data dan fakta ternyata MA bukan bagian dari pondok jadi kami minta pihak pondok lebih mawas diri. Kami akan lakukan rapat koordinasi dengan semua pimpinan ponpes agar mengantisipasi hal-hal serupa, ” singkatnya. (ade/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

Exit mobile version