Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Antisipasi Virus Corona, KKP Perketat Pengawasan

Dua petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas 2 Jayapura saat melakukan pemeriksaan suhu badan terhadap penumpang pesawat yang turun di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Senin (27/1) kemarin. ( FOTO: Robert Mboik/Cepos)

SENTANI-Pasca merebaknya virus Corona, Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas 2 Jayapura telah meningkatkan pengawasan terhadap masuknya barang dan orang melalui bandara Sentani Jayapura.

“Yang bisa dilakukan saat ini adalah melakukan pengawasan di Bandara Sentani khususnya pada saat pesawat tiba,” ungkap Koordinator Kesehatan Bandara Sentani, Yuli saat ditemui wartawan disela kesibukanya, Senin (27/1).

Dia menjelaskan, peningkatan pengawasan terhadap masuknya penumpang melalui area Bandara Sentani itu dilakukan  setelah kasus ini mulai merebak beberapa waktu yang lalu. Untuk pemeriksaan terhadap para penumpang, dilakukan menggunakan alat pendeteksi suhu tubuh. 

Sejauh ini dari hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan belum ditemukan adanya indikasi terhadap orang yang terpapar virus tersebut.
Peningkatan pengawasan ini secara khusus juga dilakukan terhadap penerbangan langsung dari kota-kota yang sudah terhubung dengan penerbangan yang berasal dari Tiongkokatau kota-kota dan provinsi lainnya yang ada di Indonesia.

“Belum ada konfirmasi juga bahwa mereka berangkat  ke sini dengan  kasus itu, belum ada,” katanya.

Lanjut dia peningkatan  pengawasan terhadap para penumpang yang masuk di area Bandara Sentani akan terus dilakukan sampai ada perintah pemberhentian pengawasan dari Direktorat P2P. 

“Sepanjang belum adanya perintah untuk penghentian pengawasan maka dipastikan pengawasan akan terus dilakukan.
Hanya yang perlu diketahui bahwa sesuai dengan tugas dan fungsi kami tetap melakukan pengawasan. Mencegah dan tangkal masuk keluarnya penyakit,melalui pintu masuk,” ujarnya.
Pihaknya berharap ada kerja sama yang lebih baik dan kuat untuk mengawasi para penumpang yang berasal dari daerah terjangkit. “Sehingga kami dari Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas 2 Jayapura mampu lebih cepat untuk dapat mendeteksi dalam pengawasan orang sakit maupun alat Angkut yang mungkin terjangkit,” tambahnya. 

Baca Juga :  LBH Apik: Pelaku Kekerasan Seksual Jangan Diberi Ampun

Hal yang sama dilakukan KKP Merauke di Bandara Mopah. Untuk  mengantisipasi  virus  Corona  masuk  ke   Merauke melalui pintu-pintu masuk seperti  pelabuhan dan bandara, KKP   Merauke memasang  thermo scanner  atau alat pendeteksi suhu  badan manusia di  Bandara Mopah Merauke.  

Kepala KKP Merauke, Suprapto mengungkapkan bahwa  untuk mengantisipasi   masuknya virus  Corona  tersebut ke Merauke, pihaknya   telah memasang thermo scanner   di terminal  kedatangan Bandara Mopah Merauke.  Menurutnya, setiap penumpang yang turun  dari pesawat  di terminal kedatangan wajib melewati thermo scanner  tersebut.  

“Kita juga sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke. Mudah-mudahan   ini bisa mengamankan Merauke dari  Virus Corona,’’ jelas Suprapto. 

 Suprapto  menjelaskan   bahwa  virus Corona  tersebut memang  telah meresahkan  dunia saat  ini dan berdampak ke Indonesia. Virus ini diakuinya,  menyerang saluran pernapasan. Seperti  infeksi saluran pernapasan dan sangat berbahaya. “Tanda-tandanya juga untuk  penyekit infeksi ini adalah batuk, pilek, flu, demam dan sesak napas. Apabila berlanjut maka bisa gagal ginjal dan dapat menyebabkan kematian apabila pertolongan  tidak segera dilakukan,” tuturnya. 

Baca Juga :  TNI Mulai Optimalkan Patroli Gabungan

Karena itu, apabila  ditemukan suspeck   maka harus segera ditangani agar virus  tidak menyebar dan tidak membahayakan  penderitanya.   

Dikatakan, meski   Merauke bukan  bandara  yang  memiliki penerbangan langsung dari  Tiongkok namun  harus tetap diantisipasi dengan memasang thermo scanner.   “Artinya kalau ada penumpang  yang  masuk ke Merauke  maka itu sudah melalui scraning dulu    di bandara-bandara  pertama yang  sudah  mereka lewati. Seperti  di Cengkareng  atau Makassar. Tapi yang mengkhawatirkan kalau  orang yang masuk itu belum menunjukan tanda-tanda. Masih dalam tahap inkubinasi, sehingga itu yang harus    kita antisipasi,” tambahnya. 

Secara terpisah, Plh Kepala Kantor Imigrasi Merauke, Doni Purwokohadi Sandra Dewa ditemui media ini mengungkapkan bahwa  Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok atau China   di Merauke   tidak signifikan.  “Hanya 2 orang  dan itupun  mereka tidak tinggal di Merauke  tapi  di Jakarta.   Kalau  datang ke Merauke hanya  melakukan  pengawasan dan itupun mereka   di Merauke  hanya beberapa hari saja,” ujarnya. (roy/ulo/nat)

Dua petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas 2 Jayapura saat melakukan pemeriksaan suhu badan terhadap penumpang pesawat yang turun di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Senin (27/1) kemarin. ( FOTO: Robert Mboik/Cepos)

SENTANI-Pasca merebaknya virus Corona, Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas 2 Jayapura telah meningkatkan pengawasan terhadap masuknya barang dan orang melalui bandara Sentani Jayapura.

“Yang bisa dilakukan saat ini adalah melakukan pengawasan di Bandara Sentani khususnya pada saat pesawat tiba,” ungkap Koordinator Kesehatan Bandara Sentani, Yuli saat ditemui wartawan disela kesibukanya, Senin (27/1).

Dia menjelaskan, peningkatan pengawasan terhadap masuknya penumpang melalui area Bandara Sentani itu dilakukan  setelah kasus ini mulai merebak beberapa waktu yang lalu. Untuk pemeriksaan terhadap para penumpang, dilakukan menggunakan alat pendeteksi suhu tubuh. 

Sejauh ini dari hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan belum ditemukan adanya indikasi terhadap orang yang terpapar virus tersebut.
Peningkatan pengawasan ini secara khusus juga dilakukan terhadap penerbangan langsung dari kota-kota yang sudah terhubung dengan penerbangan yang berasal dari Tiongkokatau kota-kota dan provinsi lainnya yang ada di Indonesia.

“Belum ada konfirmasi juga bahwa mereka berangkat  ke sini dengan  kasus itu, belum ada,” katanya.

Lanjut dia peningkatan  pengawasan terhadap para penumpang yang masuk di area Bandara Sentani akan terus dilakukan sampai ada perintah pemberhentian pengawasan dari Direktorat P2P. 

“Sepanjang belum adanya perintah untuk penghentian pengawasan maka dipastikan pengawasan akan terus dilakukan.
Hanya yang perlu diketahui bahwa sesuai dengan tugas dan fungsi kami tetap melakukan pengawasan. Mencegah dan tangkal masuk keluarnya penyakit,melalui pintu masuk,” ujarnya.
Pihaknya berharap ada kerja sama yang lebih baik dan kuat untuk mengawasi para penumpang yang berasal dari daerah terjangkit. “Sehingga kami dari Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas 2 Jayapura mampu lebih cepat untuk dapat mendeteksi dalam pengawasan orang sakit maupun alat Angkut yang mungkin terjangkit,” tambahnya. 

Baca Juga :  LBH Apik: Pelaku Kekerasan Seksual Jangan Diberi Ampun

Hal yang sama dilakukan KKP Merauke di Bandara Mopah. Untuk  mengantisipasi  virus  Corona  masuk  ke   Merauke melalui pintu-pintu masuk seperti  pelabuhan dan bandara, KKP   Merauke memasang  thermo scanner  atau alat pendeteksi suhu  badan manusia di  Bandara Mopah Merauke.  

Kepala KKP Merauke, Suprapto mengungkapkan bahwa  untuk mengantisipasi   masuknya virus  Corona  tersebut ke Merauke, pihaknya   telah memasang thermo scanner   di terminal  kedatangan Bandara Mopah Merauke.  Menurutnya, setiap penumpang yang turun  dari pesawat  di terminal kedatangan wajib melewati thermo scanner  tersebut.  

“Kita juga sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke. Mudah-mudahan   ini bisa mengamankan Merauke dari  Virus Corona,’’ jelas Suprapto. 

 Suprapto  menjelaskan   bahwa  virus Corona  tersebut memang  telah meresahkan  dunia saat  ini dan berdampak ke Indonesia. Virus ini diakuinya,  menyerang saluran pernapasan. Seperti  infeksi saluran pernapasan dan sangat berbahaya. “Tanda-tandanya juga untuk  penyekit infeksi ini adalah batuk, pilek, flu, demam dan sesak napas. Apabila berlanjut maka bisa gagal ginjal dan dapat menyebabkan kematian apabila pertolongan  tidak segera dilakukan,” tuturnya. 

Baca Juga :  Pemda Lanny Jaya Gelar Pameran UKM Dalam Rangka Penurunan Inflasi

Karena itu, apabila  ditemukan suspeck   maka harus segera ditangani agar virus  tidak menyebar dan tidak membahayakan  penderitanya.   

Dikatakan, meski   Merauke bukan  bandara  yang  memiliki penerbangan langsung dari  Tiongkok namun  harus tetap diantisipasi dengan memasang thermo scanner.   “Artinya kalau ada penumpang  yang  masuk ke Merauke  maka itu sudah melalui scraning dulu    di bandara-bandara  pertama yang  sudah  mereka lewati. Seperti  di Cengkareng  atau Makassar. Tapi yang mengkhawatirkan kalau  orang yang masuk itu belum menunjukan tanda-tanda. Masih dalam tahap inkubinasi, sehingga itu yang harus    kita antisipasi,” tambahnya. 

Secara terpisah, Plh Kepala Kantor Imigrasi Merauke, Doni Purwokohadi Sandra Dewa ditemui media ini mengungkapkan bahwa  Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok atau China   di Merauke   tidak signifikan.  “Hanya 2 orang  dan itupun  mereka tidak tinggal di Merauke  tapi  di Jakarta.   Kalau  datang ke Merauke hanya  melakukan  pengawasan dan itupun mereka   di Merauke  hanya beberapa hari saja,” ujarnya. (roy/ulo/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya