Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Belum Ditemukan Pasien Virus Korona

drg. Aloysius Giay M.Kes  (FOTO: Gratianus/Cepos)

Pesan Berantai Pasien Korona di RSUD Jayapura Hoax 

JAYAPURA-Informasi terkait virus Korona di media sosial baik WhatsApp maupun Facebook menyebar masive dan sangat cepat. 

Disaat publik masih membutuhkan banyak asupan informasi ternyata ada saja pihak yang memanfaatkan moment dengan membuat informasi hoax. Tentu saja ditengah kepanikan ini tak sedikit yang terprovokasi. 

Pihak keamanan perlu mengusut siapa penyebar informasi yang menulis dan menyebar jika ada satu pasien yang diirujuk ke RSUD Jayapura karena positif terjangkit virus tersebut. 

 Direktur RSUD Jayapura, drg. Aloysius Giay M.Kes., secara tegas menyampaikan bahwa informasi atau pesan berantai yang menyebar di media sosial maupun WhatsApp terkait adanya seorang pasien terinfeksi virus Corona adalah bohong atau berita hoax. 

Aloysius memastikan hingga kini Papua masih bebas dari virus tersebut dan upaya penanganan maupun pencegahan terus dilakukan. “Itu tidak benar. Jangan sebar informasi yang membuat orang panik seperti itu. Kami sudah cek semua dan berkoordinasi lintas instansi untuk menangani ini dan tak ada pasien Corona di RSUD Jayapura,” kata Aloysius Senin (27/1). 

Baca Juga :  Persewar Mulai Tancap Gas

 Virus ini diakui sempat membuat heboh karena penyebarannya begitu cepat dan masive namun ia meminta warga tetap tenang dan tak perlu panik. “Jangan panik dan tetap memantau perkembangan informasi. Pakai masker jika khawatir,” pintanya. 

Ia kembali memastikan bahwa tak ada pasien terinfeksi seperti kabar yang beredar dan Papua atau Kota Jayapura statusnya aman. “Tidak tepat menyebar pesan seperti itu disaat orang membutuhkan informasi yang valid. Itu merugikan banyak orang,” tambahnya. 

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua ini juga meminta jika ada warga yang demam dan flu sebaiknya bisa segera memeriksakan diri. 

 “Upaya antisipasi mungkin gunakan masker dulu dan kami terus bersinergi memantau lokasi pintu masuk sekaligus penanganannya,” ujarnya. 

Ia juga menyarankan bila ada warga yang bepergian keluar daerah lebih dari dua minggu atau bahkan baru datang dari luar negeri, sebaiknya tanpa disuruh perlu memeriksakan diri untuk memastikan kondisinya. 

“Jadi kalau dua minggu dari luar, tidak ada salahnya memeriksakan diri. Selain itu jaga agar daya tahan tubuh tetap stabil,” pungkasnya.  

Sementara dari pantauan Cenderawasih Pos ada sejumlah sekolah yang meminta muridnya untuk memproteksi diri dengan masker. 

Baca Juga :  Hari Pekabaran Injil, Hari Dimulainya Peradaban Baru di Tanah Papua

 Meski belum ada yang terjangkit, pihak sekolah nampaknya tak ingin ambil risiko meski akhirnya menimbulkan kepanikan. Beberapa apotik di sekitar Entrop, Distrik Jayapura Selatan juga mulai banyak didatangi warga untuk  membeli masker. “Tadi cuma disuruh, katanya untuk di sekolah besok,” kata salah seorang pemuda saat membeli masker di Apotik Pelita sambil berlalu  sore kemarin. 

Pemuda tersebut membeli 1 pak. “Ia Cuma disuruh,” imbuhnya. 

Ada juga anak-anak sekolah yang diantar keluarganya untuk membeli masker di Apotik Rukha Hamadi. Riswanwi pemilik Apotik Pelita saat ini penjualan masker masih terbilang normal. 

 Dalam sehari ia bisa menjual 2 pak masker. “Soal virus memang sempat dengar yang di RSUD Jayapura tapi saya pikir yang penting tubuh jangan terlalu lelah saja. Ibarat flu, kalau badan kecapean itu mudah sekali terkena,”  jelasnya. 

“Tapi kalau kondisi fisik baik, dan terjaga saya pikir tidak akan mudah terserang virus dan saya yakin di Papua belum ada yang terjangkit,” sambungnya. (ade/gr/nat) 

drg. Aloysius Giay M.Kes  (FOTO: Gratianus/Cepos)

Pesan Berantai Pasien Korona di RSUD Jayapura Hoax 

JAYAPURA-Informasi terkait virus Korona di media sosial baik WhatsApp maupun Facebook menyebar masive dan sangat cepat. 

Disaat publik masih membutuhkan banyak asupan informasi ternyata ada saja pihak yang memanfaatkan moment dengan membuat informasi hoax. Tentu saja ditengah kepanikan ini tak sedikit yang terprovokasi. 

Pihak keamanan perlu mengusut siapa penyebar informasi yang menulis dan menyebar jika ada satu pasien yang diirujuk ke RSUD Jayapura karena positif terjangkit virus tersebut. 

 Direktur RSUD Jayapura, drg. Aloysius Giay M.Kes., secara tegas menyampaikan bahwa informasi atau pesan berantai yang menyebar di media sosial maupun WhatsApp terkait adanya seorang pasien terinfeksi virus Corona adalah bohong atau berita hoax. 

Aloysius memastikan hingga kini Papua masih bebas dari virus tersebut dan upaya penanganan maupun pencegahan terus dilakukan. “Itu tidak benar. Jangan sebar informasi yang membuat orang panik seperti itu. Kami sudah cek semua dan berkoordinasi lintas instansi untuk menangani ini dan tak ada pasien Corona di RSUD Jayapura,” kata Aloysius Senin (27/1). 

Baca Juga :  Persewar Mulai Tancap Gas

 Virus ini diakui sempat membuat heboh karena penyebarannya begitu cepat dan masive namun ia meminta warga tetap tenang dan tak perlu panik. “Jangan panik dan tetap memantau perkembangan informasi. Pakai masker jika khawatir,” pintanya. 

Ia kembali memastikan bahwa tak ada pasien terinfeksi seperti kabar yang beredar dan Papua atau Kota Jayapura statusnya aman. “Tidak tepat menyebar pesan seperti itu disaat orang membutuhkan informasi yang valid. Itu merugikan banyak orang,” tambahnya. 

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua ini juga meminta jika ada warga yang demam dan flu sebaiknya bisa segera memeriksakan diri. 

 “Upaya antisipasi mungkin gunakan masker dulu dan kami terus bersinergi memantau lokasi pintu masuk sekaligus penanganannya,” ujarnya. 

Ia juga menyarankan bila ada warga yang bepergian keluar daerah lebih dari dua minggu atau bahkan baru datang dari luar negeri, sebaiknya tanpa disuruh perlu memeriksakan diri untuk memastikan kondisinya. 

“Jadi kalau dua minggu dari luar, tidak ada salahnya memeriksakan diri. Selain itu jaga agar daya tahan tubuh tetap stabil,” pungkasnya.  

Sementara dari pantauan Cenderawasih Pos ada sejumlah sekolah yang meminta muridnya untuk memproteksi diri dengan masker. 

Baca Juga :  Dua Hari, Ada Penambahan 48 Kasus Positif dan 24 Kasus Sembuh

 Meski belum ada yang terjangkit, pihak sekolah nampaknya tak ingin ambil risiko meski akhirnya menimbulkan kepanikan. Beberapa apotik di sekitar Entrop, Distrik Jayapura Selatan juga mulai banyak didatangi warga untuk  membeli masker. “Tadi cuma disuruh, katanya untuk di sekolah besok,” kata salah seorang pemuda saat membeli masker di Apotik Pelita sambil berlalu  sore kemarin. 

Pemuda tersebut membeli 1 pak. “Ia Cuma disuruh,” imbuhnya. 

Ada juga anak-anak sekolah yang diantar keluarganya untuk membeli masker di Apotik Rukha Hamadi. Riswanwi pemilik Apotik Pelita saat ini penjualan masker masih terbilang normal. 

 Dalam sehari ia bisa menjual 2 pak masker. “Soal virus memang sempat dengar yang di RSUD Jayapura tapi saya pikir yang penting tubuh jangan terlalu lelah saja. Ibarat flu, kalau badan kecapean itu mudah sekali terkena,”  jelasnya. 

“Tapi kalau kondisi fisik baik, dan terjaga saya pikir tidak akan mudah terserang virus dan saya yakin di Papua belum ada yang terjangkit,” sambungnya. (ade/gr/nat) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya