Monday, October 27, 2025
25.7 C
Jayapura

Ondoafi: Serahkan Semua ke Ondoafi dan MRP

Ia meminta masalah ini diserahkan kepada para ondoafi dan MRP untuk diselesaikan dengan cara yang terhormat tanpa tanpa turun ke jalan. “Serahkan semua ke ondoafi dan MRP. Jangan lagi menjadikan ini sebagai alasan untuk demo. Saya tidak setuju begitu,” tegas Awi.

Ondoafi Awi menganggap kejadian pembakaran mahkota ini sepatutnya menjadi koreksi bagi semua. Ini menurutnya momentum untuk meletakkan masalah Burung Cenderawasih dan mahkota adat pada tempatnya.

“Kita orang Papua juga salah sebab kita juga yang berburu, tembak, tangkap lalu jual. Kemudian ada yang kasih-kasih mahkota kepada orang lain. Itu sudah betul?. Tapi kita tidak protes seperti sekarang, nanti terjadi kejadian seperti di BBKSD baru semua bicara. Kenapa sebelum kejadian tidak kita tertibkan semua, kita atur dalam regulasi yang bisa dipahami oleh semua lapisan. Jangan kasi Cenderawasih sana sini, jual sana sini baru sekarang bicara,” singgungnya.

Baca Juga :  Boaz Is Back

Ia menambahkan bahwa yang dilakukan BBKSDA memang salah dan harus melakukan klarifikasi serta meminta maaf kepada masyarakat. Setelah itu masyarakat juga harus ikut peduli dengan mereka yang tembak dan mereka yang menjual.

“Cara membakar itu yang salah, tapi kita jangan menutup mata dengan yang berburu juga,” wanti George Awi.

Hal lainnya ia meminta MRP maupun DPRP untuk segera membuat regulasi Perdasus untuk mengatur soal Cenderawasih dan itu harus segera. “Saya pikir ini ada hikmahnya, sekarang kita desak MRP, DPRP membuat perdasus agar tidak terjadi lagi dan untuk aksi demo saya imbau mahasiswa urungkan demo, lebih baik duduk bersama,” sarannya.

LMA sendiri kata Awi sedang mempersiapkan surat yang ditujukan ke MRP dn DPRP untuk memikirkan sol regulasi terkait Mahkota Cenderawasih atau benda adat yang disakralkan lainnya. “Suratnya lagi disiapkan dan saya minta Sekretaris LMA segera bersurat,” tutupnya.

Baca Juga :  Pertama Kali dalam Sejarah, Pemkab Tolikara Raih WTP

Ia meminta masalah ini diserahkan kepada para ondoafi dan MRP untuk diselesaikan dengan cara yang terhormat tanpa tanpa turun ke jalan. “Serahkan semua ke ondoafi dan MRP. Jangan lagi menjadikan ini sebagai alasan untuk demo. Saya tidak setuju begitu,” tegas Awi.

Ondoafi Awi menganggap kejadian pembakaran mahkota ini sepatutnya menjadi koreksi bagi semua. Ini menurutnya momentum untuk meletakkan masalah Burung Cenderawasih dan mahkota adat pada tempatnya.

“Kita orang Papua juga salah sebab kita juga yang berburu, tembak, tangkap lalu jual. Kemudian ada yang kasih-kasih mahkota kepada orang lain. Itu sudah betul?. Tapi kita tidak protes seperti sekarang, nanti terjadi kejadian seperti di BBKSD baru semua bicara. Kenapa sebelum kejadian tidak kita tertibkan semua, kita atur dalam regulasi yang bisa dipahami oleh semua lapisan. Jangan kasi Cenderawasih sana sini, jual sana sini baru sekarang bicara,” singgungnya.

Baca Juga :  Aliansi BEM Desak Penembak Advokat HAM Papua Diungkap

Ia menambahkan bahwa yang dilakukan BBKSDA memang salah dan harus melakukan klarifikasi serta meminta maaf kepada masyarakat. Setelah itu masyarakat juga harus ikut peduli dengan mereka yang tembak dan mereka yang menjual.

“Cara membakar itu yang salah, tapi kita jangan menutup mata dengan yang berburu juga,” wanti George Awi.

Hal lainnya ia meminta MRP maupun DPRP untuk segera membuat regulasi Perdasus untuk mengatur soal Cenderawasih dan itu harus segera. “Saya pikir ini ada hikmahnya, sekarang kita desak MRP, DPRP membuat perdasus agar tidak terjadi lagi dan untuk aksi demo saya imbau mahasiswa urungkan demo, lebih baik duduk bersama,” sarannya.

LMA sendiri kata Awi sedang mempersiapkan surat yang ditujukan ke MRP dn DPRP untuk memikirkan sol regulasi terkait Mahkota Cenderawasih atau benda adat yang disakralkan lainnya. “Suratnya lagi disiapkan dan saya minta Sekretaris LMA segera bersurat,” tutupnya.

Baca Juga :  Pertama Kali dalam Sejarah, Pemkab Tolikara Raih WTP
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Berita Terbaru

Artikel Lainnya