Pertama, Reptil pada 2023 sebanyak (5.445) ekor diamankan, sementara pada 2024 alami penurunan sebanyak 4.386 ekor. Kedua, Aves atau burung, 2023 sebanyak (190) ekor yang diamankan, sementara pada 2024 menurun sebanyak (38) ekor. Kemudian, Mamalia, berdasarkan data pada tahun 2023 tidak ada atau (0) yang diamankan, sementara pada 2024 sebanyak (20) ekor yang berhasil diamankan BKSDA Papua.
Disatu sisi kepala BKSDA itu menyebut dampak dari kerusakan tumbuh di Papua selam ini mengakibatkan kerugian ekologis dan ekonomi bagi masyarakat setempat maupun negara. Menurutnya, perdagangan ilegal satwa liar ini mengancam keanekaragaman hayati beserta ekosistemnya. Ungkapnya upaya untuk melestarikan keanekaragaman hayati di Papua tindak bisa hanya dilakukan BKSDA semata melainkan diperlukannya kerja sama, kolaborasi dari semua pihak. (jim/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
Pertama, Reptil pada 2023 sebanyak (5.445) ekor diamankan, sementara pada 2024 alami penurunan sebanyak 4.386 ekor. Kedua, Aves atau burung, 2023 sebanyak (190) ekor yang diamankan, sementara pada 2024 menurun sebanyak (38) ekor. Kemudian, Mamalia, berdasarkan data pada tahun 2023 tidak ada atau (0) yang diamankan, sementara pada 2024 sebanyak (20) ekor yang berhasil diamankan BKSDA Papua.
Disatu sisi kepala BKSDA itu menyebut dampak dari kerusakan tumbuh di Papua selam ini mengakibatkan kerugian ekologis dan ekonomi bagi masyarakat setempat maupun negara. Menurutnya, perdagangan ilegal satwa liar ini mengancam keanekaragaman hayati beserta ekosistemnya. Ungkapnya upaya untuk melestarikan keanekaragaman hayati di Papua tindak bisa hanya dilakukan BKSDA semata melainkan diperlukannya kerja sama, kolaborasi dari semua pihak. (jim/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos