Friday, February 28, 2025
22.9 C
Jayapura

Nama – nama Pendamping BTM Mencuat

JAYAPURA  Calon Gubernur Papua nomor urut 1, Benhur Tomi Mano nampaknya harus bergegas untuk menentukan siapa sosok yang bakal mendampinginya menggantikan Yeremias Bisai yang didiskualifikasi. Ini juga untuk menindaklanjuti perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilgub Papua yang teregistrasi  dengan nomor 304 tahun 2025.

Putusannya sendiri telah dibacakan pada Senin (24/2) dimana salah satunya adalah mendiskualifikasi calon wakil gubernur, Yermias Bisai dari kepesertaan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Papua. Selanjutnya proses pemilihan sudah harus dilakukan dengan waktu yang diberikan 180 hari. Tomi Mano sendiri menerima putusan ini dan menganggap ini adalah keputusan yang bijak.

Dan meski tak diijinkan maju bersama wakilnya, Tomi Mano tetap mengucap syukur meski diakui ini akan menjadi PR baru.

Baca Juga :  22 Jenazah Berihasil Diidentifikasi

“Saya langsung telepon pak Yermias  dan menyampaikan permohonan maaf karena tak bisa bersama sesuai putusan MK dan beliau tetap suport dan mendukung perjuangan ini,” kata BTM dibalik teleponnya, Selasa (25/2). Iapun tak menampik jika ada beberapa nama yang mulai muncul  untuk dipertimbangkan.

Disini BTM membenarkan jika nama Paulus Waterpauw (PW) dan Boy Markus Dawir (BMD)  telah masuk dalam radarnya. Namun ada juga beberapa nama lain seperti Velix Wanggai, Yan Mandenas, Frans Ansanay hingga yang terbaru muncul foto Boaz Solosa. “Benar, dua nama ini masuk dalam list saya dan sudah saya catat,” tambahnya.

Namun kata BTM  nantinya nama-nama tersebut akan dilaporkan ke partai untuk kemudian dibahas. Baik PW maupun BMD memiliki kelebihan masing-masing dimana PW pernah menjabat sebagai Pj Gubernur Papua Barat sebelum masuk ke Papua untuk bertarung dalam Pilkada namun terganjal partai. Sedangkan BMD merupakan kader Partai Demokrat Provinsi Papua yang sudah 4 kali nyaleg dari wilayah Saireri dan selalu lolos ke DPR Papua. Ia dikenal memiliki basis suara akar rumput yang kuat dan militant.

Baca Juga :  Jumat Curhat, Kapolres Yapen Blusukan Ke Saranwandori II

BTM kembali menegaskan bahwa nama-nama ini akan diteruskan ke partai untuk kemudian partai mempertimbangkan calon siapa yang dianggap layak atau patut. “Hasilnya nanti, tentu kami ingin yang terbaik,” tutupnya. (ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA  Calon Gubernur Papua nomor urut 1, Benhur Tomi Mano nampaknya harus bergegas untuk menentukan siapa sosok yang bakal mendampinginya menggantikan Yeremias Bisai yang didiskualifikasi. Ini juga untuk menindaklanjuti perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilgub Papua yang teregistrasi  dengan nomor 304 tahun 2025.

Putusannya sendiri telah dibacakan pada Senin (24/2) dimana salah satunya adalah mendiskualifikasi calon wakil gubernur, Yermias Bisai dari kepesertaan Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Papua. Selanjutnya proses pemilihan sudah harus dilakukan dengan waktu yang diberikan 180 hari. Tomi Mano sendiri menerima putusan ini dan menganggap ini adalah keputusan yang bijak.

Dan meski tak diijinkan maju bersama wakilnya, Tomi Mano tetap mengucap syukur meski diakui ini akan menjadi PR baru.

Baca Juga :  Pasien Meningkat, Dirawat Hingga Teras RS Abepura

“Saya langsung telepon pak Yermias  dan menyampaikan permohonan maaf karena tak bisa bersama sesuai putusan MK dan beliau tetap suport dan mendukung perjuangan ini,” kata BTM dibalik teleponnya, Selasa (25/2). Iapun tak menampik jika ada beberapa nama yang mulai muncul  untuk dipertimbangkan.

Disini BTM membenarkan jika nama Paulus Waterpauw (PW) dan Boy Markus Dawir (BMD)  telah masuk dalam radarnya. Namun ada juga beberapa nama lain seperti Velix Wanggai, Yan Mandenas, Frans Ansanay hingga yang terbaru muncul foto Boaz Solosa. “Benar, dua nama ini masuk dalam list saya dan sudah saya catat,” tambahnya.

Namun kata BTM  nantinya nama-nama tersebut akan dilaporkan ke partai untuk kemudian dibahas. Baik PW maupun BMD memiliki kelebihan masing-masing dimana PW pernah menjabat sebagai Pj Gubernur Papua Barat sebelum masuk ke Papua untuk bertarung dalam Pilkada namun terganjal partai. Sedangkan BMD merupakan kader Partai Demokrat Provinsi Papua yang sudah 4 kali nyaleg dari wilayah Saireri dan selalu lolos ke DPR Papua. Ia dikenal memiliki basis suara akar rumput yang kuat dan militant.

Baca Juga :  Efek Efisiensi Anggaran, Gubernur Ingatkan OPD Tak Ada Kegiatan di Hotel

BTM kembali menegaskan bahwa nama-nama ini akan diteruskan ke partai untuk kemudian partai mempertimbangkan calon siapa yang dianggap layak atau patut. “Hasilnya nanti, tentu kami ingin yang terbaik,” tutupnya. (ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya