Thursday, April 25, 2024
27.7 C
Jayapura

Cakupan Vaksinasi di Papua Baru  3,36 Persen

dr. Aaron Rumainum ( FOTO: Yewen/Cepos)

JAYAPURA- Sejak didistribusikan ke Papua, terdapat 3 kabupaten/kota yang menjadi sasaran dalam program vaksinasi di tahap pertama – termin pertama, yakni Kota Jayapura, Mimika, dan Kabupaten Jayapura. 

Bahkan ketiga kabupaten/kota ini sudah melakukan launching vaksin perdana, yang dilajutkan dengan program vaksinasi bagi tenaga kesehatan (nakes).

Berdasarkan informasi yang disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Aaron Rumainum, M.Kes., diketahui bahwa, baik Kota Jayapura, Mimika, maupun Kabupaten Jayapura telah menjalankan program vaksinasi bagi tenaga kesehatan.

Pada tahap pertama – termin pertama, alokasi vaksin bagi Provinsi Papua sebanyak 14.680 vaksin. Dimana 7.560 vaksin untuk Kota Jayapura, 2.720 vaksin untuk Kabupaten Jayapura, dan 2.320 vaksin untuk Mimika. Sedangkan sisa 2.080 vaksin disimpan di gudang penyimpanan vaksin Dinas Kesehatan Provinsi Papua.

Dari 7.560 vaksin yang dialokasikan bagi Kota Jayapura, hingga kini baru 424 nakes yang telah menerima vaksin. Sedangkan 159 nakes diketahui drop out atau batal vaksin, dan 57 nakes ditunda vaksinasi.

Baca Juga :  Belum Ada Laporan Resmi ke Pemprov Papua

Kemudian, untuk Kabupaten Mimika, dari 2.320 alokasi vaksin yang didistribusikan, sejauh ini 145 nakes sudah divaksin, 30 nakes batal vaksin, dan 22 nakes ditunda vaksin. Sementara itu, untuk Kabupaten Jayapura, dari total 2.720 alokasi vaksin yang didistribusikan, tercatat baru 56 nakes yang telah menerima vaksin, 9 nakes batal vaksin, dan 5 nakes ditunda vaksin.

“Demikian, kala dikalkulasikan cakupan vaksinasi di ketiga kabupaten/kota ini, maka cakupan vaksinasi di Papua hingga kini baru mencapai 3,36 persen. Dimana 625 nakes telah menerima vaksin, 84 nakes tunda vaksin, dan 198 nakes batal vaksin,” ungkap dr. Aaron Rumainum, berdasarkan data vaksinasi yang disampaikan, Selasa (26/1) kemarin.

Adapun berbagai alasan batal vaksin yang diketahui, seperti halnya yang memiliki penyakit penyerta Hipertensi sebanyak 56 nakes, yang sebagai penyintas Covid 19 berjumlah 7 nakes, yang sedang menyusui sebanyak 5, menderita ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) berjumlah 4 nakes, maupun pernah terkena Covid 19 dengan jumlah 4 nakes.

Baca Juga :  Venue Sudah Siap Sambut PON

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Covid 19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule, Sp.OG(K)., menjelaskan bahwa semua kabupaten/kota langsung bergerak melakukan vaksinasi bagi tenaga kesehatan, pasca launching vaksin di tingkat provinsi dilakukan pada Jumat (15/1) lalu.

“Semua kabupaten/kota mulai bergerak. Jadi, kita melakukan (vaksinasi) secara simultan, sebagaimana aturan yang ditetapkan Kementerian Kesehatan, mulai dari tenaga kesehatan dan seterusnya,” jelas dr. Silwanus Sumule.

Menurut dr. Sumule yang juga menjabat Wadir Umum dan Keuangan RSUD Jayapura, RSUD Jayapura memiliki tim yang bertugas memantau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).

“Teman-teman organisasi profesi sudah melakukan itu. Jadi kegiatan vaksinasi di semua kabupaten/kota itu leading sector-nya ada pada dokter spesialis penyakit dalam. Dokter tersebut akan memantau apakah ada kejadian ikutan pasca imunisasi dan akan segera melaporkan,” pungkasnya. (gr/nat)

dr. Aaron Rumainum ( FOTO: Yewen/Cepos)

JAYAPURA- Sejak didistribusikan ke Papua, terdapat 3 kabupaten/kota yang menjadi sasaran dalam program vaksinasi di tahap pertama – termin pertama, yakni Kota Jayapura, Mimika, dan Kabupaten Jayapura. 

Bahkan ketiga kabupaten/kota ini sudah melakukan launching vaksin perdana, yang dilajutkan dengan program vaksinasi bagi tenaga kesehatan (nakes).

Berdasarkan informasi yang disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr. Aaron Rumainum, M.Kes., diketahui bahwa, baik Kota Jayapura, Mimika, maupun Kabupaten Jayapura telah menjalankan program vaksinasi bagi tenaga kesehatan.

Pada tahap pertama – termin pertama, alokasi vaksin bagi Provinsi Papua sebanyak 14.680 vaksin. Dimana 7.560 vaksin untuk Kota Jayapura, 2.720 vaksin untuk Kabupaten Jayapura, dan 2.320 vaksin untuk Mimika. Sedangkan sisa 2.080 vaksin disimpan di gudang penyimpanan vaksin Dinas Kesehatan Provinsi Papua.

Dari 7.560 vaksin yang dialokasikan bagi Kota Jayapura, hingga kini baru 424 nakes yang telah menerima vaksin. Sedangkan 159 nakes diketahui drop out atau batal vaksin, dan 57 nakes ditunda vaksinasi.

Baca Juga :  Kasus Melandai, Kota Jayapura Masih PPKM Level 3

Kemudian, untuk Kabupaten Mimika, dari 2.320 alokasi vaksin yang didistribusikan, sejauh ini 145 nakes sudah divaksin, 30 nakes batal vaksin, dan 22 nakes ditunda vaksin. Sementara itu, untuk Kabupaten Jayapura, dari total 2.720 alokasi vaksin yang didistribusikan, tercatat baru 56 nakes yang telah menerima vaksin, 9 nakes batal vaksin, dan 5 nakes ditunda vaksin.

“Demikian, kala dikalkulasikan cakupan vaksinasi di ketiga kabupaten/kota ini, maka cakupan vaksinasi di Papua hingga kini baru mencapai 3,36 persen. Dimana 625 nakes telah menerima vaksin, 84 nakes tunda vaksin, dan 198 nakes batal vaksin,” ungkap dr. Aaron Rumainum, berdasarkan data vaksinasi yang disampaikan, Selasa (26/1) kemarin.

Adapun berbagai alasan batal vaksin yang diketahui, seperti halnya yang memiliki penyakit penyerta Hipertensi sebanyak 56 nakes, yang sebagai penyintas Covid 19 berjumlah 7 nakes, yang sedang menyusui sebanyak 5, menderita ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) berjumlah 4 nakes, maupun pernah terkena Covid 19 dengan jumlah 4 nakes.

Baca Juga :  Belum Ada Laporan Resmi ke Pemprov Papua

Sebelumnya, Juru Bicara Satgas Covid 19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule, Sp.OG(K)., menjelaskan bahwa semua kabupaten/kota langsung bergerak melakukan vaksinasi bagi tenaga kesehatan, pasca launching vaksin di tingkat provinsi dilakukan pada Jumat (15/1) lalu.

“Semua kabupaten/kota mulai bergerak. Jadi, kita melakukan (vaksinasi) secara simultan, sebagaimana aturan yang ditetapkan Kementerian Kesehatan, mulai dari tenaga kesehatan dan seterusnya,” jelas dr. Silwanus Sumule.

Menurut dr. Sumule yang juga menjabat Wadir Umum dan Keuangan RSUD Jayapura, RSUD Jayapura memiliki tim yang bertugas memantau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).

“Teman-teman organisasi profesi sudah melakukan itu. Jadi kegiatan vaksinasi di semua kabupaten/kota itu leading sector-nya ada pada dokter spesialis penyakit dalam. Dokter tersebut akan memantau apakah ada kejadian ikutan pasca imunisasi dan akan segera melaporkan,” pungkasnya. (gr/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya