Pemerintah Janjikan Anak Adat Diprioritaskan

Kemudian dia juga meminta supaya anak-anak yang tidak bisa terakomodir di SMA Negeri 4 saat ini, supaya Dinas Pendidikan harus mencarikan solusinya agar anak-anak tersebut tetap melanjutkan pendidikannya di tahun ini.  Karena itu dinas juga harus memastikan sekolah mana yang akan dituju dan  juga memastikan sekolah itu ada ruang untuk menampung siswa-siswa tersebut.

“Di sana harus dipastikan juga sekolah-sekolah itu dibuka,  sesuai dengan zonasi yang ada, difasilitasi ke sekolah-sekolah yang dituju,”ujarnya singkat.

Tentang SMAN 4 yang selalu menjadi rujukan para orang tua, Sekda membenarkan bahwa hal itu kerap terjadi tiap tahunkarena adanya anggapan masyarakat yang menilai sekolah itu memiliki kualitas yang baik.  Sehingga Hal inilah yang kemudian mendorong masyarakat berbondong-bondong mendaftarkan anak-anak mereka ke lembaga pendidikan itu.

“Saya berharap supaya Dinas Pendidikan harus melihat persoalan ini dan lakukan pemerataan semua jenjang pendidikan di kota Jayapura supaya masalah-masalah seperti ini tidak terus terjadi setiap tahun,”katanya.

“Jadi kalau semua sekolah ini mempunyai kualitas yang sama, saya yakin tidak ada lagi anggapan dari masyarakat bahwa sekolah tertentu memiliki  kualitas yang bagus dari sekolah lain,” ungkapnya.

Sementara itu Ketua DPRD Kota Jayapura yang juga Ondoafi besar Skouw Yambe, Abisai Rollo mengaku hampir setiap tahun pemalangan SMA Negeri 4 ini terjadi, terutama di saat penerimaan siswa baru. Pemalangan ini karena ada beberapa anak-anak dari Port Numbay yang berdomisili di sekitar SMA Negeri 4 tidak diterima.

“Tadi saya sudah bertemu dengan masyarakat adat bersama dengan pak Sekda Kota Jayapura, Frans Pekey. Pada intinya palang itu akan dibuka,”terang Abisai Rollo.

Abisai Rollo menyampaikan, dirinya akan menyerahkan satu ekor babi kepada pemilik ulayat untuk palang itu dibuka. Penyerahan satu ekor babi ini sebagai simbol adat apabila terjadi hal-hal seperti ini.

Kemudian pihaknya meminta Pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Jayapura bisa menyiapkan hal-hal lainya yang berkaitan penyelesaian pemalangan dengan masyarakat adat setempat.

“Kalau bisa masalah ini secepatnya diselesaikan dan harus diatur kembali oleh Dinas Pendidikan bersama pihak sekolah SMA Negeri 4 Jayapura,”tuturnya.

Sementara itu, Yeri Hamadi Penangung Jawab Kelurga Ondoafi Besar Tobati Enggros mengatakan, akan siap membuka palang sekolah SMA Negeri 4 Jayapura tersebut.

“Palang ini baru kita buka Selasa (25/6/2024) besok, karena ada prosesi adat yang harus kita lalui dulu,”bebernya.

Yeri menjelaskan, palang ini juga dibuka setelah pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Kota Jayapura mengakomodir beberapa anak port numbay yang pihak adat rekomendasikan untuk masuk di  SMA N 4 Jayapura.

“Terima kasih karena masalah ini bisa direspon oleh bapak Abisai Rollo baik sebagai Ketua DPRD Kota Jayapura maupun sebagai Ondoafi di Kota ini, ia juga menyerahkan satu ekor babi kepada kami pihak keluarga adat, sebagai simbol adat dalam penyelesaian masalah ini,”ungkapnya.

“Saya berterima kasih karena apa yang menjadi tuntutan kami masyarakat adat bisa dijawab, mudah-mudahan Pemerintah bisa ambil keputusan yang baik dan terima kasih kepada bapa Abisai Rollo atas dukungan dan perhatiannya kepada pihak adat,”tutup Yeri Hamadi. (roy/ans/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Kemudian dia juga meminta supaya anak-anak yang tidak bisa terakomodir di SMA Negeri 4 saat ini, supaya Dinas Pendidikan harus mencarikan solusinya agar anak-anak tersebut tetap melanjutkan pendidikannya di tahun ini.  Karena itu dinas juga harus memastikan sekolah mana yang akan dituju dan  juga memastikan sekolah itu ada ruang untuk menampung siswa-siswa tersebut.

“Di sana harus dipastikan juga sekolah-sekolah itu dibuka,  sesuai dengan zonasi yang ada, difasilitasi ke sekolah-sekolah yang dituju,”ujarnya singkat.

Tentang SMAN 4 yang selalu menjadi rujukan para orang tua, Sekda membenarkan bahwa hal itu kerap terjadi tiap tahunkarena adanya anggapan masyarakat yang menilai sekolah itu memiliki kualitas yang baik.  Sehingga Hal inilah yang kemudian mendorong masyarakat berbondong-bondong mendaftarkan anak-anak mereka ke lembaga pendidikan itu.

“Saya berharap supaya Dinas Pendidikan harus melihat persoalan ini dan lakukan pemerataan semua jenjang pendidikan di kota Jayapura supaya masalah-masalah seperti ini tidak terus terjadi setiap tahun,”katanya.

“Jadi kalau semua sekolah ini mempunyai kualitas yang sama, saya yakin tidak ada lagi anggapan dari masyarakat bahwa sekolah tertentu memiliki  kualitas yang bagus dari sekolah lain,” ungkapnya.

Sementara itu Ketua DPRD Kota Jayapura yang juga Ondoafi besar Skouw Yambe, Abisai Rollo mengaku hampir setiap tahun pemalangan SMA Negeri 4 ini terjadi, terutama di saat penerimaan siswa baru. Pemalangan ini karena ada beberapa anak-anak dari Port Numbay yang berdomisili di sekitar SMA Negeri 4 tidak diterima.

“Tadi saya sudah bertemu dengan masyarakat adat bersama dengan pak Sekda Kota Jayapura, Frans Pekey. Pada intinya palang itu akan dibuka,”terang Abisai Rollo.

Abisai Rollo menyampaikan, dirinya akan menyerahkan satu ekor babi kepada pemilik ulayat untuk palang itu dibuka. Penyerahan satu ekor babi ini sebagai simbol adat apabila terjadi hal-hal seperti ini.

Kemudian pihaknya meminta Pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Jayapura bisa menyiapkan hal-hal lainya yang berkaitan penyelesaian pemalangan dengan masyarakat adat setempat.

“Kalau bisa masalah ini secepatnya diselesaikan dan harus diatur kembali oleh Dinas Pendidikan bersama pihak sekolah SMA Negeri 4 Jayapura,”tuturnya.

Sementara itu, Yeri Hamadi Penangung Jawab Kelurga Ondoafi Besar Tobati Enggros mengatakan, akan siap membuka palang sekolah SMA Negeri 4 Jayapura tersebut.

“Palang ini baru kita buka Selasa (25/6/2024) besok, karena ada prosesi adat yang harus kita lalui dulu,”bebernya.

Yeri menjelaskan, palang ini juga dibuka setelah pihak sekolah dan Dinas Pendidikan Kota Jayapura mengakomodir beberapa anak port numbay yang pihak adat rekomendasikan untuk masuk di  SMA N 4 Jayapura.

“Terima kasih karena masalah ini bisa direspon oleh bapak Abisai Rollo baik sebagai Ketua DPRD Kota Jayapura maupun sebagai Ondoafi di Kota ini, ia juga menyerahkan satu ekor babi kepada kami pihak keluarga adat, sebagai simbol adat dalam penyelesaian masalah ini,”ungkapnya.

“Saya berterima kasih karena apa yang menjadi tuntutan kami masyarakat adat bisa dijawab, mudah-mudahan Pemerintah bisa ambil keputusan yang baik dan terima kasih kepada bapa Abisai Rollo atas dukungan dan perhatiannya kepada pihak adat,”tutup Yeri Hamadi. (roy/ans/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya