Sunday, May 18, 2025
22.6 C
Jayapura

Pengabdian Mulia Dibayar Dengan Darah

Ketua Yayasan Tak Mampu Tahan Tangis di Hadapan Korban

JAYAPURA-Ketua Yayasan Serafim, Nehes Jhon Falo, tak mampu menahan tangis saat menyaksikan jenazah Rosalina Rerek Sogen, seorang guru yang menjadi korban pembunuhan oleh Kelompok Kekerasan Bersenjata (KKB) yang kini disemayamkan di Rumah Sakit Marthen Indey, Jayapura saat dikunjungi, Senin (24/3).

Jhon mengungkapkan bahwa peristiwa keji ini telah melukai hati seluruh keluarga besar Yayasan Serafim. Rosalina adalah salah satu guru yang direkrut oleh yayasan untuk mengajar di daerah pedalaman Papua, khususnya di Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Tujuannya adalah untuk mencerdaskan generasi muda Papua, terutama di wilayah terpencil. Namun, perjuangan mulia itu harus berakhir dengan air mata kesedihan.

Baca Juga :  Enam Warga Kuyawage Dipulangkan, Satu Meninggal, Lima Kritis

“Atas nama Yayasan Serafim, kami turut berduka cita atas peristiwa ini. Semua korban adalah anak-anak kami,” ujar Jhon dengan suara bergetar di ruang jenazah, Senin (24/3).

Sebagai bentuk penghormatan dan rasa terima kasih atas dedikasi serta loyalitas Rosalina, Yayasan Serafim akan mengantarkan jenazahnya ke kampung halamannya di Bantala, Kecamatan Lewolema, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Sebagai orang tua, saya sendiri harus mengantarkannya sampai ke kampung halaman. Ini adalah anak saya, dan ini adalah bentuk tanggung jawab saya sebagai orang tua mereka di tanah Papua,” tutur Jhon dengan wajah yang dipenuhi kesedihan.

Proses pemulangan jenazah telah diurus oleh Yayasan Serafim bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Yahukimo.

Baca Juga :  Pemerintah Identifikasi Kerusakan Bangunan Kantor di Lingkungan Pemprov

Ketua Yayasan Tak Mampu Tahan Tangis di Hadapan Korban

JAYAPURA-Ketua Yayasan Serafim, Nehes Jhon Falo, tak mampu menahan tangis saat menyaksikan jenazah Rosalina Rerek Sogen, seorang guru yang menjadi korban pembunuhan oleh Kelompok Kekerasan Bersenjata (KKB) yang kini disemayamkan di Rumah Sakit Marthen Indey, Jayapura saat dikunjungi, Senin (24/3).

Jhon mengungkapkan bahwa peristiwa keji ini telah melukai hati seluruh keluarga besar Yayasan Serafim. Rosalina adalah salah satu guru yang direkrut oleh yayasan untuk mengajar di daerah pedalaman Papua, khususnya di Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Tujuannya adalah untuk mencerdaskan generasi muda Papua, terutama di wilayah terpencil. Namun, perjuangan mulia itu harus berakhir dengan air mata kesedihan.

Baca Juga :  Pemerintah Identifikasi Kerusakan Bangunan Kantor di Lingkungan Pemprov

“Atas nama Yayasan Serafim, kami turut berduka cita atas peristiwa ini. Semua korban adalah anak-anak kami,” ujar Jhon dengan suara bergetar di ruang jenazah, Senin (24/3).

Sebagai bentuk penghormatan dan rasa terima kasih atas dedikasi serta loyalitas Rosalina, Yayasan Serafim akan mengantarkan jenazahnya ke kampung halamannya di Bantala, Kecamatan Lewolema, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Sebagai orang tua, saya sendiri harus mengantarkannya sampai ke kampung halaman. Ini adalah anak saya, dan ini adalah bentuk tanggung jawab saya sebagai orang tua mereka di tanah Papua,” tutur Jhon dengan wajah yang dipenuhi kesedihan.

Proses pemulangan jenazah telah diurus oleh Yayasan Serafim bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Yahukimo.

Baca Juga :  Bertekad Nodai Gelora Bung Tomo

Berita Terbaru

Artikel Lainnya