Friday, April 19, 2024
31.7 C
Jayapura

Satu Jenazah Kembali Ditemukan

EVAKUASI JENAZAH: Sejumlah aparat Kepolisian saat mengevakuasi jenazah yang ditemukan di Pemukiman Milinik BTN Sosial Atas, Sentani Kabupaten Jayapura, Senin (25/3). Humas Polres Jayapura For Cepos

SENTANI-Tim SAR gabungan kembali menemukan satu jenazah berjenis kelamin laki-laki di Pemukiman Milinik BTN Sosial Atas, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Senin (25/3).

Jenazah yang belum diketahui ientitasnya ini menurut Kapolres Jayapura, AKBP. Victor Dean Mackbon, berhasil ditemukan berkat bantuan anjing pelacak (K-9), 

“Jenazah tersebut kami temukan menggunakan anjing pelacak (K-9) di Pemukiman Milinik BTN Sosial Atas, Sentani sekira pukul 14.00 WIT. Kondisinya sudah membusuk dimana tangannya terpotong dan terkubur material sisa banjir,” ungkapnya saat dihubungi Cenderawasih Pos, kemarin. 

Jenazah yang ditemukan tersebut menurut Victor langsung dimasukkan ke dalam kantong jenazah dan dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk diidentifikasi. 

Victor menyatakan bahwa tidak menutup kemungkinan korban yang dilaporkan hilang oleh keluarganya, saat ini masih berkubur oleh lumpur dan material yang ada pasca banjir bandang tersebut.

Oleh karena itu, pihaknya tetap melakukan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan dan diharapkan bisa secepatnya ditemukan.

“Upaya pencarian akan kami lakukan selama 14 hari tanggap darurat yang telah ditetapkan tersebut,” pungkasnya.

Sementara itu dari RS Bhayangkara Polda Papua disampaikan bahwa data jenazah korban banjir bandang yang sudah ditemukan berdasarkan data pos induk di Sentani hingga pukul 19.00 WIT masih berjumlah 105 jenazah. 

“Sesuai data yang diinput dari posko utama di Sentani bahwa sampai saat ini belum ada penambahan jenazah dengan jumlah masih 105 jenazah,” ungkap Kompol Anton mewakili Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. AM Kamal dalam konferensi pers di Media Center RS Bhayangkara, tadi malam. 

Di tempat yang sama Kepala RS Bhayangkara Jayapura, AKBP dr. Heri Budiono mengatakan bahwa sampai saat ini jumlah jenazah yang masuk ke RS Bhayangkara sebanyak 98 kantong jenazah. Dari jumlah tersebut menurut dr. Heri sebanyak 77 jenazah sudah teridentifikasi. 

Baca Juga :  Pemkab Jayapura Keluarkan Penetapan tarif Baru Angkot

“Saat ini masih ada 19 jenazah yang belum diidentifikasi oleh tim DVI. Sementara dua katong lainya merupakan bodyface,” ujar Heri.

Dari 77 jenazah yang teridentifikasi, menurut dr. Heri, dua jenezah berhasil diidentifikasi kemarin. Jenazah yang teridentifikasi yaotu kantong jenazah 093 atas nama Alberto Fedik Monim bayi laki-laki berumur 1 tahun dan satu laki jenazah berjenis kelamin perempuan atas nama Marlince Enembe umur 7 tahun. 

Heri menambahkan, rencananya Rabu (27/3) besok akan dilakukan penguburan massal terhadap sisa jenazah yang tidak teridentifikasi dan masih berada di RS Bhayangkara. 

“Kami akan tetap berusaha supaya semua jenazah yang masih ada di RS Bhayangkara bisa teridentifikasi,” tegasnya. 

Heri mengatakan pihaknya terkendala minimnya data posmortem untuk mengungkap identitas 19 jenazah yang masih berada di RS Bhayangkara. Oleh sebab itu dirinya berharap masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya, dapat segera melapor dan mendatangi RS Bhayngakra atau Posmortem yang ada di Sentani guna ditindaklanjuti.

Sementara itu, Kodam XVII/Cenderawasih terus mencari korban banjir dan longsor di Sentani Kabupaten Jayapura. 

Sampai kemarin (25/3), korban meninggal akibat bencana tersebut sebanyak 112 orang. Selain itu, masih ada 82 korban yang belum ditemukan.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Infanteri Muhammad Aidi menyampaikan, secara keseluruhan korban bencana di Sentani mencapai 1.121 orang.  

Data tersebut dia peroleh dari posko bencana. Selain korban meninggal dunia dan hilang, ada juga korban yang mengalami luka. ”Luka ringan 808 orang, luka berat 107 orang,” ungkap pria yang biasa dipanggil Aidi tersebut.

Baca Juga :  Pengamanan Malam Natal Libatkan Remaja Masjid

Meski sudah nyaris dua pekan pasca bencana, Aidi memastikan bahwa instansinya tidak berhenti mencari korban yang belum ditemukan. Itu penting lantaran masih banyak masyarakat yang butuh kepastian terkait nasib keluarga mereka. Karena itu, prajurit TNI yang dikerahkan membantu korban tidak berhenti bekerja. Bersama ribuan petugas dari instansi lain, mereka bahu-membahu mencari korban.

Aidi menyampaikan, ada 2.671 petugas gabungan yang terlibat dalam misi kemanusiaan di Sentani. Selain prajurit TNI, ada petugas dari Polri, Basarnas, BPBD, BNPB, pemerintah daerah, masyarakat, serta pihak swasta. Mereka juga membantu melayani masyarakat yang sampai kemarin masih berada di pengungsian. 

Berdasar data yang diperoleh Kodam XVII/Cendrawasih, jumlah total pengungsi sampai kemarin masih di atas angka 13 ribu jiwa. Terdiri atas korban banjir bandang serta korban luapan air dari Danau Sentani. 

”Akibat banjir bandang,  8.008 orang (mengungsi), akibat luapan air Danau Sentani 5.335 orang,” terang dia. Ribuan pengungsi itu tersebar di puluhan lokasi pengungsian.

Aidi menjelaskan, prajurit TNI bersama pasukan dari instansi lain juga sedang mendata kerugian akibat bencana. Sejauh ini, data yang mereka peroleh menunjukan kerusakan yang tidak sedikit. Mulai rumah warga sampai fasilitas umum seperti tempat ibadah, jalan, dan jembatan. Bahkan, Pangkalan Udara (Lanud) TNI-AU Silas Papare di Jayapura ikut terdampak. 

Menurut Aidi, ada 36 rumah dinas di Lanud tersebut yang terimbas banjir. ”Tujuh mes, gedung serba guna, dan rumah sakit terendam lumpur,” imbuhnya. Sedangkan rumah warga yang rusak berat mencapai 375 unit. Itu belum termasuk 355 rumah lain yang juga terendam banjir. (bet/kim/nat/JPG)

EVAKUASI JENAZAH: Sejumlah aparat Kepolisian saat mengevakuasi jenazah yang ditemukan di Pemukiman Milinik BTN Sosial Atas, Sentani Kabupaten Jayapura, Senin (25/3). Humas Polres Jayapura For Cepos

SENTANI-Tim SAR gabungan kembali menemukan satu jenazah berjenis kelamin laki-laki di Pemukiman Milinik BTN Sosial Atas, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Senin (25/3).

Jenazah yang belum diketahui ientitasnya ini menurut Kapolres Jayapura, AKBP. Victor Dean Mackbon, berhasil ditemukan berkat bantuan anjing pelacak (K-9), 

“Jenazah tersebut kami temukan menggunakan anjing pelacak (K-9) di Pemukiman Milinik BTN Sosial Atas, Sentani sekira pukul 14.00 WIT. Kondisinya sudah membusuk dimana tangannya terpotong dan terkubur material sisa banjir,” ungkapnya saat dihubungi Cenderawasih Pos, kemarin. 

Jenazah yang ditemukan tersebut menurut Victor langsung dimasukkan ke dalam kantong jenazah dan dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk diidentifikasi. 

Victor menyatakan bahwa tidak menutup kemungkinan korban yang dilaporkan hilang oleh keluarganya, saat ini masih berkubur oleh lumpur dan material yang ada pasca banjir bandang tersebut.

Oleh karena itu, pihaknya tetap melakukan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan dan diharapkan bisa secepatnya ditemukan.

“Upaya pencarian akan kami lakukan selama 14 hari tanggap darurat yang telah ditetapkan tersebut,” pungkasnya.

Sementara itu dari RS Bhayangkara Polda Papua disampaikan bahwa data jenazah korban banjir bandang yang sudah ditemukan berdasarkan data pos induk di Sentani hingga pukul 19.00 WIT masih berjumlah 105 jenazah. 

“Sesuai data yang diinput dari posko utama di Sentani bahwa sampai saat ini belum ada penambahan jenazah dengan jumlah masih 105 jenazah,” ungkap Kompol Anton mewakili Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. AM Kamal dalam konferensi pers di Media Center RS Bhayangkara, tadi malam. 

Di tempat yang sama Kepala RS Bhayangkara Jayapura, AKBP dr. Heri Budiono mengatakan bahwa sampai saat ini jumlah jenazah yang masuk ke RS Bhayangkara sebanyak 98 kantong jenazah. Dari jumlah tersebut menurut dr. Heri sebanyak 77 jenazah sudah teridentifikasi. 

Baca Juga :  Pemkab Jayapura Keluarkan Penetapan tarif Baru Angkot

“Saat ini masih ada 19 jenazah yang belum diidentifikasi oleh tim DVI. Sementara dua katong lainya merupakan bodyface,” ujar Heri.

Dari 77 jenazah yang teridentifikasi, menurut dr. Heri, dua jenezah berhasil diidentifikasi kemarin. Jenazah yang teridentifikasi yaotu kantong jenazah 093 atas nama Alberto Fedik Monim bayi laki-laki berumur 1 tahun dan satu laki jenazah berjenis kelamin perempuan atas nama Marlince Enembe umur 7 tahun. 

Heri menambahkan, rencananya Rabu (27/3) besok akan dilakukan penguburan massal terhadap sisa jenazah yang tidak teridentifikasi dan masih berada di RS Bhayangkara. 

“Kami akan tetap berusaha supaya semua jenazah yang masih ada di RS Bhayangkara bisa teridentifikasi,” tegasnya. 

Heri mengatakan pihaknya terkendala minimnya data posmortem untuk mengungkap identitas 19 jenazah yang masih berada di RS Bhayangkara. Oleh sebab itu dirinya berharap masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya, dapat segera melapor dan mendatangi RS Bhayngakra atau Posmortem yang ada di Sentani guna ditindaklanjuti.

Sementara itu, Kodam XVII/Cenderawasih terus mencari korban banjir dan longsor di Sentani Kabupaten Jayapura. 

Sampai kemarin (25/3), korban meninggal akibat bencana tersebut sebanyak 112 orang. Selain itu, masih ada 82 korban yang belum ditemukan.

Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Infanteri Muhammad Aidi menyampaikan, secara keseluruhan korban bencana di Sentani mencapai 1.121 orang.  

Data tersebut dia peroleh dari posko bencana. Selain korban meninggal dunia dan hilang, ada juga korban yang mengalami luka. ”Luka ringan 808 orang, luka berat 107 orang,” ungkap pria yang biasa dipanggil Aidi tersebut.

Baca Juga :  Harusnya Pendemo Juga Objektif

Meski sudah nyaris dua pekan pasca bencana, Aidi memastikan bahwa instansinya tidak berhenti mencari korban yang belum ditemukan. Itu penting lantaran masih banyak masyarakat yang butuh kepastian terkait nasib keluarga mereka. Karena itu, prajurit TNI yang dikerahkan membantu korban tidak berhenti bekerja. Bersama ribuan petugas dari instansi lain, mereka bahu-membahu mencari korban.

Aidi menyampaikan, ada 2.671 petugas gabungan yang terlibat dalam misi kemanusiaan di Sentani. Selain prajurit TNI, ada petugas dari Polri, Basarnas, BPBD, BNPB, pemerintah daerah, masyarakat, serta pihak swasta. Mereka juga membantu melayani masyarakat yang sampai kemarin masih berada di pengungsian. 

Berdasar data yang diperoleh Kodam XVII/Cendrawasih, jumlah total pengungsi sampai kemarin masih di atas angka 13 ribu jiwa. Terdiri atas korban banjir bandang serta korban luapan air dari Danau Sentani. 

”Akibat banjir bandang,  8.008 orang (mengungsi), akibat luapan air Danau Sentani 5.335 orang,” terang dia. Ribuan pengungsi itu tersebar di puluhan lokasi pengungsian.

Aidi menjelaskan, prajurit TNI bersama pasukan dari instansi lain juga sedang mendata kerugian akibat bencana. Sejauh ini, data yang mereka peroleh menunjukan kerusakan yang tidak sedikit. Mulai rumah warga sampai fasilitas umum seperti tempat ibadah, jalan, dan jembatan. Bahkan, Pangkalan Udara (Lanud) TNI-AU Silas Papare di Jayapura ikut terdampak. 

Menurut Aidi, ada 36 rumah dinas di Lanud tersebut yang terimbas banjir. ”Tujuh mes, gedung serba guna, dan rumah sakit terendam lumpur,” imbuhnya. Sedangkan rumah warga yang rusak berat mencapai 375 unit. Itu belum termasuk 355 rumah lain yang juga terendam banjir. (bet/kim/nat/JPG)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya