Friday, April 19, 2024
24.7 C
Jayapura

Jalan Trans Jayapura-Wamena Tidak Ditutup

Mobil rombongan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Jayapura saat melintas di ruas jalan trans Papua, Jayapura-Wamena, 11 September 2020 lalu. Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Jayapura tegaskan tidak ada penutupan ruas jalan trans Papua, Jayapura-Wamena. ( FOTO: Erik/Cepos)

JAYAPURA-Kabar yang menyebutkan jalan trans Papua, Jayapura-Wamena ditutup akibat rusaknya jalan di beberapa titik, khususnya di Distrik Benawa, Kabupaten Yalimo, dibantah Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Jayapura. 

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Jayapura, Edu Sasarari menegaskan bahwa jalan trans Papua Jayapura-Wamena tetap dibuka.

“Kami tidak tutup jalan dan belum ada perintah untuk menutup jalan trans Papua, Jayapura-Wamena,” ungkap Kabalai Edu Sasarari kepada Cenderawasih Pos saat dihubungi via telepon selulernya, Selasa (24/11).

Kabalai Edu juga menjelaskan kerusakan jalan yang terjadi di Distrik Benawa, Yalimo, disebabkan guyuran hujan. Kondisi ini diperparah dengan beban muatan setiap kendaraan yang melebihi kapasitas, sehingga membuat permukaan jalan rusak.

“Saya minta supaya kendaraan yang melewati ruas jalan Jayapura – Wamena ini jangan over kapasitas. Karena yang bisa melintas ini kapasitasnya dibawah 5 ton. Kendaraan yang melintas dan melebihi kapasitas itu membuat jalan rusak. Jalanya masih jalan tanah dan kalau hujan. kita lewat dengan muatan melebihi kapasitas pasti rusak,” jelasnya.

Baca Juga :  Papua Street Carnival Bakal Jadi Even Tahunan

Edu mengatakan, untuk memperlancar ransportasi Jayapura – Wamena, melalui program multi years akan melanjutkan pengaspalan sepanjang 91 Km dari ujung aspal saat ini yang berada di Km 231.

“Kita harapkan,  tahun 2022 pengaspalan kurang lebih 100 Km selesai kita lakukan sampai dengan Km 360 ini diharapkan sudah beraspal. Ada sebagian dikerjakan oleh Balai Jayapura dan ada juga yang diaspal oleh teman-teman di Balai Wamena. Jadi pengaspalan dari ujung asal sampai dengan kampung Ruja itu 91,4 Km dan harus tuntas tahun 2022,” tambahnya.

Dari beberapa paket proyek tersebut, Edu mengakui sebagian telah selesai dilelang dan akan mulai bekerja pada bulan Desember 2020. 

“Yang menang lelang ini kebanyakan mereka dari luar. Jadi alat-alat mereka sementara didrop dari Jayapura ke lokasi-lokasi. Nah, sebagian ada di Balai Jalan Wamena juga, seperti Elelim – Mamberamo 1, Elelim – Mamberamo 2 itu masuk ke Wamena. Kalau di wilayah Jayapura saya sudah perintahkan rekan-rekan kita untuk segera menyelesaikan,” tegasnya.

Baca Juga :  Keluarga Pratu Hiron Paragai Akan Tuntut Secara Adat

Bila pengaspalan tersebut selesai tahun 2022, maka ruas jalan trans Papua, Jayapura – Wamena yang sudah beraspal mencapai 366 Km dari titik nol Jayapura. Artinya hanya menyisahkan 75 Km untuk menghubungkan ujung aspal Elelim yang juga merupakan tanggung jawab BPJN Wamena.

Kabalai Edu menambahkan, selain melakukan pengaspalan, pihaknya juga akan membangun 18 jembatan beton permanen di sepanjang ruas jalan trans Papua, Jayapura – Wamena.

“Karena jembatan kayu ini sudah sangat lama, dan selama ini kami sifatnya hanya perawatan. Ada 18 jembatan kayu yang akan kita bangun menjadi jembatan beton. Tapi semuanya akan rampung tahun 2022, baik pengaspalan dan jembatan,” pungkasnya. (eri/nat)

Mobil rombongan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Jayapura saat melintas di ruas jalan trans Papua, Jayapura-Wamena, 11 September 2020 lalu. Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Jayapura tegaskan tidak ada penutupan ruas jalan trans Papua, Jayapura-Wamena. ( FOTO: Erik/Cepos)

JAYAPURA-Kabar yang menyebutkan jalan trans Papua, Jayapura-Wamena ditutup akibat rusaknya jalan di beberapa titik, khususnya di Distrik Benawa, Kabupaten Yalimo, dibantah Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Jayapura. 

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Jayapura, Edu Sasarari menegaskan bahwa jalan trans Papua Jayapura-Wamena tetap dibuka.

“Kami tidak tutup jalan dan belum ada perintah untuk menutup jalan trans Papua, Jayapura-Wamena,” ungkap Kabalai Edu Sasarari kepada Cenderawasih Pos saat dihubungi via telepon selulernya, Selasa (24/11).

Kabalai Edu juga menjelaskan kerusakan jalan yang terjadi di Distrik Benawa, Yalimo, disebabkan guyuran hujan. Kondisi ini diperparah dengan beban muatan setiap kendaraan yang melebihi kapasitas, sehingga membuat permukaan jalan rusak.

“Saya minta supaya kendaraan yang melewati ruas jalan Jayapura – Wamena ini jangan over kapasitas. Karena yang bisa melintas ini kapasitasnya dibawah 5 ton. Kendaraan yang melintas dan melebihi kapasitas itu membuat jalan rusak. Jalanya masih jalan tanah dan kalau hujan. kita lewat dengan muatan melebihi kapasitas pasti rusak,” jelasnya.

Baca Juga :  Dipastikan Absen Sidang Vonis Hari ini

Edu mengatakan, untuk memperlancar ransportasi Jayapura – Wamena, melalui program multi years akan melanjutkan pengaspalan sepanjang 91 Km dari ujung aspal saat ini yang berada di Km 231.

“Kita harapkan,  tahun 2022 pengaspalan kurang lebih 100 Km selesai kita lakukan sampai dengan Km 360 ini diharapkan sudah beraspal. Ada sebagian dikerjakan oleh Balai Jayapura dan ada juga yang diaspal oleh teman-teman di Balai Wamena. Jadi pengaspalan dari ujung asal sampai dengan kampung Ruja itu 91,4 Km dan harus tuntas tahun 2022,” tambahnya.

Dari beberapa paket proyek tersebut, Edu mengakui sebagian telah selesai dilelang dan akan mulai bekerja pada bulan Desember 2020. 

“Yang menang lelang ini kebanyakan mereka dari luar. Jadi alat-alat mereka sementara didrop dari Jayapura ke lokasi-lokasi. Nah, sebagian ada di Balai Jalan Wamena juga, seperti Elelim – Mamberamo 1, Elelim – Mamberamo 2 itu masuk ke Wamena. Kalau di wilayah Jayapura saya sudah perintahkan rekan-rekan kita untuk segera menyelesaikan,” tegasnya.

Baca Juga :  488 Calon Jemaah Haji  Papua Siap Berangkat

Bila pengaspalan tersebut selesai tahun 2022, maka ruas jalan trans Papua, Jayapura – Wamena yang sudah beraspal mencapai 366 Km dari titik nol Jayapura. Artinya hanya menyisahkan 75 Km untuk menghubungkan ujung aspal Elelim yang juga merupakan tanggung jawab BPJN Wamena.

Kabalai Edu menambahkan, selain melakukan pengaspalan, pihaknya juga akan membangun 18 jembatan beton permanen di sepanjang ruas jalan trans Papua, Jayapura – Wamena.

“Karena jembatan kayu ini sudah sangat lama, dan selama ini kami sifatnya hanya perawatan. Ada 18 jembatan kayu yang akan kita bangun menjadi jembatan beton. Tapi semuanya akan rampung tahun 2022, baik pengaspalan dan jembatan,” pungkasnya. (eri/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya