Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Beny Wenda Terima Cinderamata, ULMWP Masuk Anggota MSG?

JAYAPURA – United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) melalui Menteri Urusan Politik Bazoka Logo mengatakan Hasil Komunike  KTT-MSG akan mengumumkan  hasil resmi Komunike KTT MSG di Port Vila Vanuatu (23 – 24 Agustus 2023) diumumkan secara resmi besok Jumat  (25/8) di Port Vila, Vanuatu.

Bazoka mengatakan KTT MSG yang dilaksanakan Port Vila Vanuatu  mulai dari tanggal 23 – 24 Agustus 2023 itu telah masuk tahap akhir  dan rombongan  perwakilan orang Papua telah  berada di tahap akhir kegiatan.

“Kepada seluruh rakyat West Papua Sorong – Merauke ingin kami beritahukan bahwa berkaitan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pemimpin MSG di Port Vila Vanuatu 23-24 Agustus 2023 telah sampai pada jamuan makan malam dan pembagian cenderamata kepada peserta sidang.

Mewakili West Papua, Hon. Benny Wenda juga telah menerima cenderamata.Dalam kesempatan itu, Perdana Menteri Vanuatu dan Ketua MSG sekarang Hon. Ishmail Kalsakau menyampaikan pernyataan perpisahan dengan pidatonya,” ujarnya melalui telepon selulernya, Kamis, (24/8).

Baca Juga :  Bank Papua Kucurkan Rp 2,5 M, PT FI Merespon Positif

Sementara itu, untuk hasil Komunike KTT – MSG  kata Bazoka akan diumumkan hari ini, Jumat, (25/8). Maka masyarakat Papua diharapkan untuk dukung dalam doa dan  memantau putusannya seperti apa.

“Pengumuman hasil resmi Komunike KTT MSG yang berlangsung di Port Vila Vanuatu 23 – 24 Agustus 2023 akan diumumkan secara resmi besok hari (Hari ini) Jumat 25 Agustus 2023 di Port Vila, Vanuatu. Kami semua akan menyaksikannya pada besok hari,” jelas Bozoka.

Untuk itu mewakili ULMWP ia meminta kepada seluruh masyarakat untuk tetap berdoa yang tidak terpengaruh dengan informasi yang tidak benar dan  menunggu informasi resmi dari ULMWP langsung.

“Berharap kepada seluruh rakyat  West Papua agar tidak mudah termakan isu, informasi, pemberitaan liar yang dikembangkan – disebarluaskan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab di jejaring media sosial, dan  kami berharap semua untuk tetap tenang dan menahan diri hingga kami United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) mengumumkan hasil nya secara resmi dan bertanggung jawab,” ujar Logo

Baca Juga :  Keluarga Sesalkan Penangkapan Bupati Mimika

Sementara itu Indonesia walk out (WO) atau keluar dari forum di acara konferensi tingkat tinggi (KTT) Melanesian Spearhead Group (MSG) di Port Vila, Vanuatu, pada Rabu (23/8) kemarin.

Perwakilan RI di acara tersebut dipimpin Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Pahala Mansury. Mereka WO saat pemimpin Papua Barat dan Ketua Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat (ULMWP), Benny Wenda hendak menyampaikan pidato.

“Delegasi Indonesia mengambil pilihan langkah yang lazim dalam dunia diplomasi,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Ri, Teuku Faizasyah sebagaimana dikutip dari CNNIndonesia.com

Faizasyah lantas membandingkan aksi WO tersebut dengan sikap Barat yang keluar ruangan saat delegasi Rusia bicara. Misalnya, ketika mereka WO di acara PBB atau G20.

Lebih lanjut, Faizasyah menerangkan alasan keputusan WO dari delegasi Indonesia. “Indonesia tidak bisa menerima seseorang yang seharusnya bertanggung jawab atas aksi-aksi kekerasan bersenjata di Papua, termasuk penculikan, diberi kesempatan berbicara di forum yang terhormat tersebut,” kata dia.(oel/wen)

JAYAPURA – United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) melalui Menteri Urusan Politik Bazoka Logo mengatakan Hasil Komunike  KTT-MSG akan mengumumkan  hasil resmi Komunike KTT MSG di Port Vila Vanuatu (23 – 24 Agustus 2023) diumumkan secara resmi besok Jumat  (25/8) di Port Vila, Vanuatu.

Bazoka mengatakan KTT MSG yang dilaksanakan Port Vila Vanuatu  mulai dari tanggal 23 – 24 Agustus 2023 itu telah masuk tahap akhir  dan rombongan  perwakilan orang Papua telah  berada di tahap akhir kegiatan.

“Kepada seluruh rakyat West Papua Sorong – Merauke ingin kami beritahukan bahwa berkaitan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pemimpin MSG di Port Vila Vanuatu 23-24 Agustus 2023 telah sampai pada jamuan makan malam dan pembagian cenderamata kepada peserta sidang.

Mewakili West Papua, Hon. Benny Wenda juga telah menerima cenderamata.Dalam kesempatan itu, Perdana Menteri Vanuatu dan Ketua MSG sekarang Hon. Ishmail Kalsakau menyampaikan pernyataan perpisahan dengan pidatonya,” ujarnya melalui telepon selulernya, Kamis, (24/8).

Baca Juga :  Penembakan Dua Pesawat Dilakukan KKB

Sementara itu, untuk hasil Komunike KTT – MSG  kata Bazoka akan diumumkan hari ini, Jumat, (25/8). Maka masyarakat Papua diharapkan untuk dukung dalam doa dan  memantau putusannya seperti apa.

“Pengumuman hasil resmi Komunike KTT MSG yang berlangsung di Port Vila Vanuatu 23 – 24 Agustus 2023 akan diumumkan secara resmi besok hari (Hari ini) Jumat 25 Agustus 2023 di Port Vila, Vanuatu. Kami semua akan menyaksikannya pada besok hari,” jelas Bozoka.

Untuk itu mewakili ULMWP ia meminta kepada seluruh masyarakat untuk tetap berdoa yang tidak terpengaruh dengan informasi yang tidak benar dan  menunggu informasi resmi dari ULMWP langsung.

“Berharap kepada seluruh rakyat  West Papua agar tidak mudah termakan isu, informasi, pemberitaan liar yang dikembangkan – disebarluaskan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab di jejaring media sosial, dan  kami berharap semua untuk tetap tenang dan menahan diri hingga kami United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) mengumumkan hasil nya secara resmi dan bertanggung jawab,” ujar Logo

Baca Juga :  PRP Lapago Tidak Demo, Tetap Dukung Demo Tolak DOB

Sementara itu Indonesia walk out (WO) atau keluar dari forum di acara konferensi tingkat tinggi (KTT) Melanesian Spearhead Group (MSG) di Port Vila, Vanuatu, pada Rabu (23/8) kemarin.

Perwakilan RI di acara tersebut dipimpin Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Pahala Mansury. Mereka WO saat pemimpin Papua Barat dan Ketua Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat (ULMWP), Benny Wenda hendak menyampaikan pidato.

“Delegasi Indonesia mengambil pilihan langkah yang lazim dalam dunia diplomasi,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Ri, Teuku Faizasyah sebagaimana dikutip dari CNNIndonesia.com

Faizasyah lantas membandingkan aksi WO tersebut dengan sikap Barat yang keluar ruangan saat delegasi Rusia bicara. Misalnya, ketika mereka WO di acara PBB atau G20.

Lebih lanjut, Faizasyah menerangkan alasan keputusan WO dari delegasi Indonesia. “Indonesia tidak bisa menerima seseorang yang seharusnya bertanggung jawab atas aksi-aksi kekerasan bersenjata di Papua, termasuk penculikan, diberi kesempatan berbicara di forum yang terhormat tersebut,” kata dia.(oel/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya