Monday, June 17, 2024
27.7 C
Jayapura

Serang Warga Sipil, KKB Paniai Mulai Tebar Teror

Ajudan Undius Kogoya Ditemukan Tewas Tertembak

JAYAPURA – Ditangkapnya satu persatu pimpinan dan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)   wilayah Paniai Pimpinan Undius Kogoya nampaknya membuat kelompok ini mulai panik dan mulai membalas.

Namun yang dilakukan bukan berhadapan dengan aparat namun melakukan aksi kekerasan terhadap warga sipil. Yang dilakukan adalah dengan berupaya menembak seorang pedagang termasuk membakar sejumlah bangunan sekolah dan kios. Kejadian itu terjadi pada Selasa (21/5) di Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah.

Ka Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Pol Dr. Faizal Ramadhani  mengatakan kejadian bermula saat 2 orang KKB yang identitasnya masih dalam penyelidikan mendatangi salah satu kios milik saudara Arwin pada pukul 2135 WIT dengan modus berpura-pura membeli rokok.

Baca Juga :  Kontak Tembak di Dekai, Satu Anggota TNI Gugur

“Saat KKB berpura-pura membeli rokok,  pemilik kios, Arwin melayaninya dengan memberikan rokok namun tiba-tiba salah satu dari 2 orang KKB tersebut mengeluarkan senjata api dan melakukan penembakan,” cerita Faizal, Rabu (22/5).

Saat penembakan terjadi terjadi, korban langsung melarikan diri ke dalam rumah sehingga tindak terkena tembakan namun peluru menyasar  helem di dinding rumah. Saat itu juga kedua KKB tersebut melarikan diri.

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024, AKBP Dr. Bayu Suseno, saat dikonfirmasi juga mengatakan bahwa, setelah KKB melakukan penembakan terhadap warga pemilik kios kemudian melajutkan aksinya dengan melakukan pembakaran terhadap sejumlah bangunan kios dan sekolah serta melakukan aksi kontak tembak dengan aparat TNI-Polri.

Baca Juga :  Komnas HAM: Egianus Cs Minta Perundingan, Jangan Tutup Akses dari Pihak Ketiga

“Yang dibakar masih kami data sedangkan untuk bangunan gedung sekolah yang dibakar yaitu, gedung sekolah Paud UD, SD dan SMP YPPGI Kepas Kopo, Paniai,” ujar  Bayu.

Dari  pembakaran tersebut berdampak pada guru dan memilih melarikan diri mencari tempat yang lebih aman. “Semua sudah kami tampung dan lindungi,” tutup Bayu.

Ajudan Undius Kogoya Ditemukan Tewas Tertembak

JAYAPURA – Ditangkapnya satu persatu pimpinan dan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)   wilayah Paniai Pimpinan Undius Kogoya nampaknya membuat kelompok ini mulai panik dan mulai membalas.

Namun yang dilakukan bukan berhadapan dengan aparat namun melakukan aksi kekerasan terhadap warga sipil. Yang dilakukan adalah dengan berupaya menembak seorang pedagang termasuk membakar sejumlah bangunan sekolah dan kios. Kejadian itu terjadi pada Selasa (21/5) di Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah.

Ka Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Pol Dr. Faizal Ramadhani  mengatakan kejadian bermula saat 2 orang KKB yang identitasnya masih dalam penyelidikan mendatangi salah satu kios milik saudara Arwin pada pukul 2135 WIT dengan modus berpura-pura membeli rokok.

Baca Juga :  Penyanderaan Pilot Berdampak Pada Masyarakat Sipil Menderita

“Saat KKB berpura-pura membeli rokok,  pemilik kios, Arwin melayaninya dengan memberikan rokok namun tiba-tiba salah satu dari 2 orang KKB tersebut mengeluarkan senjata api dan melakukan penembakan,” cerita Faizal, Rabu (22/5).

Saat penembakan terjadi terjadi, korban langsung melarikan diri ke dalam rumah sehingga tindak terkena tembakan namun peluru menyasar  helem di dinding rumah. Saat itu juga kedua KKB tersebut melarikan diri.

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024, AKBP Dr. Bayu Suseno, saat dikonfirmasi juga mengatakan bahwa, setelah KKB melakukan penembakan terhadap warga pemilik kios kemudian melajutkan aksinya dengan melakukan pembakaran terhadap sejumlah bangunan kios dan sekolah serta melakukan aksi kontak tembak dengan aparat TNI-Polri.

Baca Juga :  Berurai Air Mata, Minta Pelaku Dihukum Sesuai Perbuatannya

“Yang dibakar masih kami data sedangkan untuk bangunan gedung sekolah yang dibakar yaitu, gedung sekolah Paud UD, SD dan SMP YPPGI Kepas Kopo, Paniai,” ujar  Bayu.

Dari  pembakaran tersebut berdampak pada guru dan memilih melarikan diri mencari tempat yang lebih aman. “Semua sudah kami tampung dan lindungi,” tutup Bayu.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya