Monday, December 23, 2024
27.7 C
Jayapura

Ditendang Suami Empat Kali, IRT Tewas

MERAUKE-Nasib nahas  dialami  seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) di Merauke bernama  Priscilia Paliama.  Pasalnya, korban merenggang nyawa di tangan suaminya berinisial YW yang  sehari-harinya tercatat  sebagai sopir dari Asisten III Setda Kabupaten Merauke.

Kasus penganiayaan yang berakibat  meninggalnya korban tersebut terjadi di rumah pasangan suami istri ini di Kelurahan Klarang Indah, Merauke  Selasa (24/5) dini hari sekira pukul  01.30 WIT.

Dari informasi yang diterima media ini menyebutkan bahwa  korban meninggal dunia karena suami atau pelaku telah melakukan  kekerasan dalam rumah tangga ini  dengan cara menendang korban sebanyak empat  kali yang mengenai bagian perut dua kali dan dada dua kali. Tendangan tersebut mengakibatkan korban sesak napas, pingsan, kejang-kejang dan meninggal dunia.

Baca Juga :  STC-2023 Bakal Jadi Sektor Andalan Pariwisata Papua

Melihat  istrinya kejang-kejang, pelaku  sempat  memangku korban, namn setelah memastikan bahwa korban  sudah tak bernyawa,  pelaku langsung melarikan diri.

Sementara itu, Polisi yang  mendapatkan laporan kekerasan dalam rumah tangga tersebut, langsung mendatangi  TKP dan melakukan olah TKP kemudian mengevakuasi jenazah ke kamar mayat RSUD Merauke.

Dari pantauan Cenderawasih Pos di  kamar mayat RSUD Merauke, anak  sulung dari  korban tak kuasa menahan tangis sambil memanggil-manggil ibunya yang sudah terbujur kaku di dalam kamar jenazah. Sementara dua anak laki-laki  yang masih kecil  terlihat berusaha tegar.  Salah satu anak laki-laki dari  korban tersebut mengaku sempat melihat kejadian yang menimpa ibunya. Iapun mengaku  jika mereka  7 bersaudara yang masih  kecil-kecil.

Baca Juga :  Konsumsi Alkohol 70 Persen, Dua Warga Beoga Tewas

Kapolres Merauke AKBP. Ir. Untung Sangaji, M.Hum melalui Kasie Humas Iptu Bambang Soetrisno, menjelaskan bahwa kasus kekerasan dalam  rumah tangga yang berakibat meninggalnya  korban tersebut masih dalam penyelidikan  karena pelaku masih dalam pengejaran.  ‘’Sampai hari ini, suami atau pelaku  masih melarikan diri. Imbauan kita, yang bersangkutan bisa segera menyerahkan diri,” pinta Bambang Soetrisno. (ulo/nat)

MERAUKE-Nasib nahas  dialami  seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) di Merauke bernama  Priscilia Paliama.  Pasalnya, korban merenggang nyawa di tangan suaminya berinisial YW yang  sehari-harinya tercatat  sebagai sopir dari Asisten III Setda Kabupaten Merauke.

Kasus penganiayaan yang berakibat  meninggalnya korban tersebut terjadi di rumah pasangan suami istri ini di Kelurahan Klarang Indah, Merauke  Selasa (24/5) dini hari sekira pukul  01.30 WIT.

Dari informasi yang diterima media ini menyebutkan bahwa  korban meninggal dunia karena suami atau pelaku telah melakukan  kekerasan dalam rumah tangga ini  dengan cara menendang korban sebanyak empat  kali yang mengenai bagian perut dua kali dan dada dua kali. Tendangan tersebut mengakibatkan korban sesak napas, pingsan, kejang-kejang dan meninggal dunia.

Baca Juga :  Pelaku Curanmor Mulai “Bernyanyi”

Melihat  istrinya kejang-kejang, pelaku  sempat  memangku korban, namn setelah memastikan bahwa korban  sudah tak bernyawa,  pelaku langsung melarikan diri.

Sementara itu, Polisi yang  mendapatkan laporan kekerasan dalam rumah tangga tersebut, langsung mendatangi  TKP dan melakukan olah TKP kemudian mengevakuasi jenazah ke kamar mayat RSUD Merauke.

Dari pantauan Cenderawasih Pos di  kamar mayat RSUD Merauke, anak  sulung dari  korban tak kuasa menahan tangis sambil memanggil-manggil ibunya yang sudah terbujur kaku di dalam kamar jenazah. Sementara dua anak laki-laki  yang masih kecil  terlihat berusaha tegar.  Salah satu anak laki-laki dari  korban tersebut mengaku sempat melihat kejadian yang menimpa ibunya. Iapun mengaku  jika mereka  7 bersaudara yang masih  kecil-kecil.

Baca Juga :  Narapidana yang Kabur Masih Diburu

Kapolres Merauke AKBP. Ir. Untung Sangaji, M.Hum melalui Kasie Humas Iptu Bambang Soetrisno, menjelaskan bahwa kasus kekerasan dalam  rumah tangga yang berakibat meninggalnya  korban tersebut masih dalam penyelidikan  karena pelaku masih dalam pengejaran.  ‘’Sampai hari ini, suami atau pelaku  masih melarikan diri. Imbauan kita, yang bersangkutan bisa segera menyerahkan diri,” pinta Bambang Soetrisno. (ulo/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya