Korban kesehariannya berjualan nasi kuning di Doyo Baru tepatnya di depan jejeran ruko.
Ia biasa berjualan hingga dini hari dan dari kejadian ini sejumlah ruko-ruko dibelakang TKP terlihat memilih tutup sehingga lokasi nampak sepi. Hanya di lokasi kejadian masih ada meja dan tenda jualan termasuk darah yang berceceran.
Kejadian ini banyak ditanggapi netizen dengan menyebut bahwa kejadian ini merupakan satu kasus penganiayaan yang sangat sadis. Warganet akhirnya mengaitkan dengan situasi keamanan di Kabupaten Jayapura yang dirasa sudah tidak seperti dulu lagi. Sudah semakin rawan dan banyak yang tidak lagi berperikemanusiaan. Kinerja aparat keamanan ikut disorot. Disinggung jangan lebih banyak di kantor ketimbang melakukan patroli.
“Aparat harus lebih intens melakukan patroli terutama di jam-jam rawan. di Polres dulu kalau tidak salah ada tim kelelawar cyclop semoga saja bisa diaktifkan lagi,” tulis pemilik akun Wong Dheso. Pemerintah juga ikut kena singgung.
“Pemerintah harus memasang CCTV setiap tempat rawan disepanjang jalan raya agar kejadian bisa terekam dan polisi bisa dengan cepat bergerak. Semakin hari kejahatan tumbuh subuh,” tulis Nelis. Erna Wati juga menulis, Jayapura maupun Kabupaten Jayapura minim sekali keamanannya.
Sementara informasi lain menyebut jika korban termasuk wanita pekerja keras yang mau bekerja hingga larut malam. Ia juga dikenal ramah jika melayani pembeli dan jualan nasinya enak serta murah. Karenanya banyak yang menyayangkan insiden pembunuhan keji ini dan meminta aparat segera mengungkap kasus ini dan memastikan rasa aman bagi warga. Saat ini korban sudah berada di rumah duka dan rencananya akan diterbangka ke kampung halamannya di Ambon. (ana/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos