Friday, April 19, 2024
27.7 C
Jayapura

Oktober 2021 Waktu Tepat Untuk PON

Menpora Zainudin Amali saat foto bersama dengan dua legenda Persipura Ronny Wabia dan Eduard Ivakdalam saat meninjau Stadion Papua Bangkit pada akhir tahun 2019 lalu. (FOTO: Erik/Cepos)

JAYAPURA-Presiden Jokowi telah memutuskan pelaksanaan PON XX Papua mundur hingga bulan Oktober 2021. Alasan mundurnya event olahraga empat tahunan tersebut akibat pandemi Covid-19 hingga saat ini belum bisa diatasi.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali menjelaskan mengapa PON XX Papua harus diselenggarakan di bulan Oktober. Menurutnya, bulan Oktober merupakan waktu yang renggang untuk pelaksanaan PON XX.

Pasalnya tahun 2021 merupakan hari sibuknya olahraga yang akan dilaksanakan oleh Indoensia dan event olahraga yang akan diikuti.

Tahun 2021, Indonesia akan melaksanakan dua event dunia. Bulan Mei-Juni 2021, Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Kemudian pada bulan November akan digelar MotoGP Mandalika.

Sementara untuk event lokal, pada bulan September akan melaksanakan Hari Olahraga Nasional (Haornas). Untuk itu, Oktober merupakan   pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional dan Peparnas serta Popnas.

Masih di tahun yang sama, Indonesia juga akan mengikuti dua event internasional. Bulan Juli-Agustus Indonesia akan mengikuti Olimpiade Tokyo serta Sea Games Vietnam pada bulan November – Desember 2021.

Sehingga bulan Oktober dinilai waktu yang tepat. Meski beberapa provinsi berharap PON bisa dilaksanakan di awal tahun, pada bulan Maret-April. Namun menurut Menpora, bulan tersebut, sebagian provinsi belum bisa menurunkan anggaran.

Baca Juga :  Aparat Tak Akan Bubarkan Demo Tolak Otsus dan Pemekaran

“PON tadinya bulan Maret, tapi daerah-daerah menyampaikan Maret itu mulai turun anggaran sehingga berat untuk biaya pemberangkatan kontingen. Presiden memutuskan PON dan Peparnas ditunda menjadi Oktober 2021,” ungkap Menpora dalam rilisnya yang diterima oleh Cenderawasih Pos, Jumat (24/4) siang kemarin.

“Kenapa Oktober? Kita bisa lihat kegiatan yang akan dilakukan pada tahun 2021. April sudah mulai Olimpiade juga dipindah ke Juli, ada Islamic Solidarity Games. Ada Haornas, ada world beach game, ada Popnas,” sambungnya.

Untuk itu, Menpora berharap semua insan olahraga dapat menghormati putusan Presiden soal pelaksanaan PON XX di bulan Oktober.

“Waktu yang tepat adalah Oktober 2021. Untuk tanggalnya belum diputuskan, tapi KONI Pusat mengusulkan tanggal 21 Oktober 2021,” tandasnya. 

Sementara itu, Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw SE MSi sangat mengapresiasi kebijakan pemerintah pusat dalam hal ini Presiden Joko Widodo yang telah memutuskan untuk menunda pelaksanaan PON XX .

“Kami selaku   pemerintah daerah  sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada pemerintah pusat yang telah menunda pelaksanaan PON XX 2020 di Papua,” kata Mathius Awoitauw, Jumat (24/4).
Menurut Bupati Mathius Awoitauw, sudah sangat tepat pemerintah mengambil kebijakan untuk menunda pelaksanaan PON XX. Pasalnya sebagai daerah yang sudah ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksanaan PON, sangat kewalahan terutama dari sisi kesiapan sumber daya akibat adanya pandemi Covid-19 ini. 

Baca Juga :  200 Ton Beras yang Dikirim ke Jawa Belum Laku

Dengan adanya penundaan Ini kata Bupati Mathius,  Pemkab Jayapura tentunya mempunyai  waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri sebagai tuan rumah penyelenggaraan event nasional itu. “Sebagai tuan rumah yang baik untuk kita harus punya persiapan yang matang,” tegasnya.
Dia menambahkan sehubungan dengan itu sebenarnya Pemkab Jayapura telah mengirim surat sebelumnya kepada Gubernur Papua tembusan Presiden dan Menpora untuk mengusul supaya PON XX ditunda ke tahun 2021. 

Dikatakan dasar usulan penundaan pelaksanaan PON itu disebabkan karena penyebaran Covid-19 yang telah berdampak pada persiapan-persiapan cluster untuk menyelenggarakan PON.

“Dua minggu lalu kami sudah menyurati gubernur, tembusan ke presiden dan Menpora usulan supaya PON ditunda ke tahun 2021. Dengan alasan cluster yang menyelenggarakan PON sebagai tuan rumah, kota Jayapura Kabupaten Jayapura,  Timika dan Merauke. Cluster ini sekarang mengalami dampak penyebaran Covid-19  yang sangat luar biasa.  Semua konsentrasi anggaran dan sumber daya,  kita arahkan untuk penanganan Covid-19. Waktu bulan Oktober terlalu cepat. Oleh karena itu kita usulkan kalau bisa ditunda sementara waktu,” pungkasnya. (eri/roy/nat)

Menpora Zainudin Amali saat foto bersama dengan dua legenda Persipura Ronny Wabia dan Eduard Ivakdalam saat meninjau Stadion Papua Bangkit pada akhir tahun 2019 lalu. (FOTO: Erik/Cepos)

JAYAPURA-Presiden Jokowi telah memutuskan pelaksanaan PON XX Papua mundur hingga bulan Oktober 2021. Alasan mundurnya event olahraga empat tahunan tersebut akibat pandemi Covid-19 hingga saat ini belum bisa diatasi.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali menjelaskan mengapa PON XX Papua harus diselenggarakan di bulan Oktober. Menurutnya, bulan Oktober merupakan waktu yang renggang untuk pelaksanaan PON XX.

Pasalnya tahun 2021 merupakan hari sibuknya olahraga yang akan dilaksanakan oleh Indoensia dan event olahraga yang akan diikuti.

Tahun 2021, Indonesia akan melaksanakan dua event dunia. Bulan Mei-Juni 2021, Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Kemudian pada bulan November akan digelar MotoGP Mandalika.

Sementara untuk event lokal, pada bulan September akan melaksanakan Hari Olahraga Nasional (Haornas). Untuk itu, Oktober merupakan   pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional dan Peparnas serta Popnas.

Masih di tahun yang sama, Indonesia juga akan mengikuti dua event internasional. Bulan Juli-Agustus Indonesia akan mengikuti Olimpiade Tokyo serta Sea Games Vietnam pada bulan November – Desember 2021.

Sehingga bulan Oktober dinilai waktu yang tepat. Meski beberapa provinsi berharap PON bisa dilaksanakan di awal tahun, pada bulan Maret-April. Namun menurut Menpora, bulan tersebut, sebagian provinsi belum bisa menurunkan anggaran.

Baca Juga :  Warga Dihimbau Kurangi Aktifitas Jelang Malam

“PON tadinya bulan Maret, tapi daerah-daerah menyampaikan Maret itu mulai turun anggaran sehingga berat untuk biaya pemberangkatan kontingen. Presiden memutuskan PON dan Peparnas ditunda menjadi Oktober 2021,” ungkap Menpora dalam rilisnya yang diterima oleh Cenderawasih Pos, Jumat (24/4) siang kemarin.

“Kenapa Oktober? Kita bisa lihat kegiatan yang akan dilakukan pada tahun 2021. April sudah mulai Olimpiade juga dipindah ke Juli, ada Islamic Solidarity Games. Ada Haornas, ada world beach game, ada Popnas,” sambungnya.

Untuk itu, Menpora berharap semua insan olahraga dapat menghormati putusan Presiden soal pelaksanaan PON XX di bulan Oktober.

“Waktu yang tepat adalah Oktober 2021. Untuk tanggalnya belum diputuskan, tapi KONI Pusat mengusulkan tanggal 21 Oktober 2021,” tandasnya. 

Sementara itu, Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw SE MSi sangat mengapresiasi kebijakan pemerintah pusat dalam hal ini Presiden Joko Widodo yang telah memutuskan untuk menunda pelaksanaan PON XX .

“Kami selaku   pemerintah daerah  sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada pemerintah pusat yang telah menunda pelaksanaan PON XX 2020 di Papua,” kata Mathius Awoitauw, Jumat (24/4).
Menurut Bupati Mathius Awoitauw, sudah sangat tepat pemerintah mengambil kebijakan untuk menunda pelaksanaan PON XX. Pasalnya sebagai daerah yang sudah ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksanaan PON, sangat kewalahan terutama dari sisi kesiapan sumber daya akibat adanya pandemi Covid-19 ini. 

Baca Juga :  Sejak Januari, Tiga Kali Penyelundupan Amunisi ke Nduga Digagalkan

Dengan adanya penundaan Ini kata Bupati Mathius,  Pemkab Jayapura tentunya mempunyai  waktu yang cukup untuk mempersiapkan diri sebagai tuan rumah penyelenggaraan event nasional itu. “Sebagai tuan rumah yang baik untuk kita harus punya persiapan yang matang,” tegasnya.
Dia menambahkan sehubungan dengan itu sebenarnya Pemkab Jayapura telah mengirim surat sebelumnya kepada Gubernur Papua tembusan Presiden dan Menpora untuk mengusul supaya PON XX ditunda ke tahun 2021. 

Dikatakan dasar usulan penundaan pelaksanaan PON itu disebabkan karena penyebaran Covid-19 yang telah berdampak pada persiapan-persiapan cluster untuk menyelenggarakan PON.

“Dua minggu lalu kami sudah menyurati gubernur, tembusan ke presiden dan Menpora usulan supaya PON ditunda ke tahun 2021. Dengan alasan cluster yang menyelenggarakan PON sebagai tuan rumah, kota Jayapura Kabupaten Jayapura,  Timika dan Merauke. Cluster ini sekarang mengalami dampak penyebaran Covid-19  yang sangat luar biasa.  Semua konsentrasi anggaran dan sumber daya,  kita arahkan untuk penanganan Covid-19. Waktu bulan Oktober terlalu cepat. Oleh karena itu kita usulkan kalau bisa ditunda sementara waktu,” pungkasnya. (eri/roy/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya