Ia berkata, untuk obat dan bahan habis pakai, sepanjang kontraknya sudah jadi, akan dibayarkan. Yang menjadi kendala selama ini adalah, anggarannya ada namun kontraknya yang belum ada. Sehingga pihaknya tidak bisa membayarkannya.
“Yang selama ini kami desak adalah distributor segera melengkapi kontraknya, sehingga ada dasar untuk kita membayar biaya obat dan bahan habis pakai. Anggarannya aman sepanjang kontraknya jadi,” katanya.
Jelang akhir tahun, dr Aaron mengaku pihaknya sudah mempersiapkan kebutuhan obat-obatan, bahan habis pakai dan kebutuhan lainnya.
“Kebutuhan kami sedang berproses di Biro Pengadaan Barang dan Jasa. Sehingga hingga akhir Desember Tahun 2025, tidak terjadi persoalan. Kami juga membayar biaya obat-obatan dan bahan habis pakai tidak telat sepanjang distributor melengapi kontraknya, dan syarat bayarnya terpenuhi,” ujarnya.
Selain itu, dr Aaron mengatakan, tiga tahun terakhir. Tahun 2022, 2023, 2024. Pihaknya sudah membayar tunggakan utang sebesar Rp11 miliar dari total utang yang tercatat sebesar Rp23 miliar. “Ada tunggakan tiga tahun terakhir yang pelan-pelan kami selesaikan,” tutupnya. (fia/ade)
dr Aaron (kiri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos