Melihat potensi dan menggunakan sosok yang bisa diajak bekerjasama untuk pemerintahan dan membangun Papua. “Kalau tetap dilakukan perubahan dan pelantikan dikhawatirkan akan menimbulkan indikasi adanya titipan atau janji tertentu dari pihak-pihak sebelumnya. Hal ini berpotensi menciptakan kegaduhan serta konflik internal dalam pemerintahan yang akan datang,” wanti Nason.
Nason menyinggung bahwa pejabat yang sudah dilantik oleh Pj Gubernur tetap bisa dievaluasi oleh gubernur definitif sesuai kebutuhan. Karena itu, ia meminta agar seluruh proses rotasi jabatan diserahkan kepada pemimpin baru yang akan segera dilantik. “Sekali lagi kami meminta agar Pj Gubernur maupun Pj Sekda tidak mengambil alih fungsi dan kewenangan yang seharusnya dijalankan oleh gubernur definitif. Biarkan semua ditentukan oleh gubernur sendiri,” tambahnya.
Nason khawatir bila Pj Gubernur tidak diingatkan dan terjadi pelantikan maka publik bisa saja menilai telah terjadi transaksi politik atau upaya menitipkan pejabat tertentu dan ini mengganggu kenyamanan dalam bekerja termasuk capaian dalam program 100 hari kerja. Selain itu, seluruh pihak terutama pendukung pasangan Mariyo untuk untuk menahan diri dan tidak melakukan euforia berlebihan apalagi di media sosial karena bisa menimbulkan keresahan sosial.
“Seperti yang disampaikan gubernur terpilih, menang namun jangan melukai, mari tetap menghormati siapapun itu termasuk rival dan para pendukung lainnya. Mari hormati proses demokrasi yang tengah berjalan dan jangan melakukan hal-hal yang justru menyinggung dan menciptakan kegaduhan, semua harus santun,” imbuhnya. (ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos