Friday, April 26, 2024
26.7 C
Jayapura

Saling Menguatkan di Tengah Pandemi Corona

BANTUAN SEMBAKO: Pemberian bantuan Sembako sebagai bentuk penguatan bagi warga yang terkena dampak pandemi Covid-19 di Kota Jayapura, Rabu (22/4).  ( FOTO: Elfira/Cepos)

Jangan Kucilkan Pasien Covid-19!

JAYAPURA-Saling menguatkan di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19 harus ditanamkan pada siapa saja, tanpa harus mengucilkan para pasien Covid apalagi terhadap keluarganya. 

Atas kepedulian itu, Bidang Humas Polda Papua menyambangi warga yang terdampak Covid-19 yang berlokasi di Hamadi, Distrik Jayapura Selatan, Rabu (22/4).

 Kepedulian Bidang Humas Polda Papua ini beranjak dari postingan seorang anak perempuan. Dimana ayahnya mendapatkan perawatan di rumah sakit pasce terjatuh di Pasar Ikan Hamadi yang diduga terjangkit Covid-19. 

Dalam unggahannya diakun Facebook bernama Athyiie Azril, ibu dua anak itu menyampaikan betapa orang-orang di sekitarnya mengucilkannya. Sebagaimana ia menulis “Salah kami apa ? Kami tidak pernah meminta terkena penyakit ini”. 

Ia juga menulis, “Bagaimana perasaan kalian  jika itu terjadi pada keluarga kalian? Apa kalian mau seperti ini ?.

Ibu dua anak ini juga menulis “ Pemerintah apa ini adil ? Pak Presiden di manakah dirimu kami dikucilkan dari masyarakat”. Postingan ini lantas menggerkakan Biddhumas Polda Papua bersama awak media untuk menyambangi rumah yang keluarga yang terkena dampak pandemi Covid-19 tersebut dan memberikan bantuan berupa Sembako.

Baca Juga :  Persipura Minta Dua Laga Pekan ke-34 Diinvestigasi

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal menegaskan bahwa orang yang terpapar Covid-19 bukan sebuah aib. Untuk itu, semua pihak harus bersama-sama mencegah wabah ini.

Tidak sekedar mencegah lanjut Kamal, melainkan harus memberikan penguatan kepada mereka yang terkena musibah tersebut. Memberikan dukungan moril agar mereka bisa memiliki semangat hidup yang tinggi.

“Jangan biarkan mereka sendiri. Jangan jadikan mereka sebagai bahan omongan di lingkungan masyarakat. Kita semua harus hadir memberikan penguatan kepada mereka, bukan malah mengucilkan mereka,” pinta Kamal.

Sementara itu, Ketua RT02/ RW 05 Kelurahan Hamadi, Distrik Jayapura Selatan, Syamsudin mengaku sejauh ini dirinya kerap mensuport dan mengedukasi warganya untuk jangan pernah takut. Sebab, orang yang terpapar Covid-19 bukanlah aib.

Terkait dengan korban dikucilkan, Syamsudin mengajak masyarakat untuk tidak lagi melakukan hal itu. “Waktu saya datangi korban, ia menangis lantaran merasa dikucilkan. Namun, saya sudah menjelaskan itu semua hanyalah untuk mengantisipasi agar tidak ada penyebaran yang lain,” ucap Syamsudian.

Sementara itu, warga yang terdampak Covid-19 Fajrianti mengaku betapa dirinya merasa dikucilkan. Seperti kalau ke pasar, orang-orang kerap berbisik “Jauh-jauh, bapaknya Corona”.

Baca Juga :  UN Hari Pertama Tidak Ada Kendala

“Mereka mengucilkan kami, padahal belum tentu. Bapak saya memang sakit paru,” ucapnya.

Ia meminta kepada warga untuk tidak lagi mengucilkan korban Covid-19. Sebab ia juga tidak mau menjadi seperti ini. Namun, yang namanya  penyakit bisa  menjangkit siapa saja.

Di tempat yang sama, Ketua RT 04 RW 05, Kelurahan Hamadi, Leo Mambrasar meminta kepada Tim Covid-19 agar pemeriksaan  dilakukan dengan teliti dan baik. Jika benar seseorang dinyatakan positif ataupun negatif, maka harus disampaikan hasilnya secara terbuka, sehingga masyarakat bisa tahu.

“Harus disampaikan secara terang-terangan, agar nama baik mereka kembali sebagai warga dan diterima di lingkungannya tanpa harus dikucilkan,” pintanya.

Ia juga meminta kepada warga Kota Jayapura untuk tidak mengucilkan seseorang yang sementara belum  jelas statusnya hanya karena dilakukan penjemputan dengan alat pelindung diri (APD).

“Jangan selalu mengucilkan mereka yang terpapar Covid-19. Kita harus sama-sama memberikan  semangat dan spirit sehingga mereka memiliki semangat untuk hidup dan kembali beraktivitas seperti sedia kala,” pungkasnya. (fia/nat) 

BANTUAN SEMBAKO: Pemberian bantuan Sembako sebagai bentuk penguatan bagi warga yang terkena dampak pandemi Covid-19 di Kota Jayapura, Rabu (22/4).  ( FOTO: Elfira/Cepos)

Jangan Kucilkan Pasien Covid-19!

JAYAPURA-Saling menguatkan di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19 harus ditanamkan pada siapa saja, tanpa harus mengucilkan para pasien Covid apalagi terhadap keluarganya. 

Atas kepedulian itu, Bidang Humas Polda Papua menyambangi warga yang terdampak Covid-19 yang berlokasi di Hamadi, Distrik Jayapura Selatan, Rabu (22/4).

 Kepedulian Bidang Humas Polda Papua ini beranjak dari postingan seorang anak perempuan. Dimana ayahnya mendapatkan perawatan di rumah sakit pasce terjatuh di Pasar Ikan Hamadi yang diduga terjangkit Covid-19. 

Dalam unggahannya diakun Facebook bernama Athyiie Azril, ibu dua anak itu menyampaikan betapa orang-orang di sekitarnya mengucilkannya. Sebagaimana ia menulis “Salah kami apa ? Kami tidak pernah meminta terkena penyakit ini”. 

Ia juga menulis, “Bagaimana perasaan kalian  jika itu terjadi pada keluarga kalian? Apa kalian mau seperti ini ?.

Ibu dua anak ini juga menulis “ Pemerintah apa ini adil ? Pak Presiden di manakah dirimu kami dikucilkan dari masyarakat”. Postingan ini lantas menggerkakan Biddhumas Polda Papua bersama awak media untuk menyambangi rumah yang keluarga yang terkena dampak pandemi Covid-19 tersebut dan memberikan bantuan berupa Sembako.

Baca Juga :  Rem Blong Truk Konteiner Masuk Jurang, Sopir Tewas

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal menegaskan bahwa orang yang terpapar Covid-19 bukan sebuah aib. Untuk itu, semua pihak harus bersama-sama mencegah wabah ini.

Tidak sekedar mencegah lanjut Kamal, melainkan harus memberikan penguatan kepada mereka yang terkena musibah tersebut. Memberikan dukungan moril agar mereka bisa memiliki semangat hidup yang tinggi.

“Jangan biarkan mereka sendiri. Jangan jadikan mereka sebagai bahan omongan di lingkungan masyarakat. Kita semua harus hadir memberikan penguatan kepada mereka, bukan malah mengucilkan mereka,” pinta Kamal.

Sementara itu, Ketua RT02/ RW 05 Kelurahan Hamadi, Distrik Jayapura Selatan, Syamsudin mengaku sejauh ini dirinya kerap mensuport dan mengedukasi warganya untuk jangan pernah takut. Sebab, orang yang terpapar Covid-19 bukanlah aib.

Terkait dengan korban dikucilkan, Syamsudin mengajak masyarakat untuk tidak lagi melakukan hal itu. “Waktu saya datangi korban, ia menangis lantaran merasa dikucilkan. Namun, saya sudah menjelaskan itu semua hanyalah untuk mengantisipasi agar tidak ada penyebaran yang lain,” ucap Syamsudian.

Sementara itu, warga yang terdampak Covid-19 Fajrianti mengaku betapa dirinya merasa dikucilkan. Seperti kalau ke pasar, orang-orang kerap berbisik “Jauh-jauh, bapaknya Corona”.

Baca Juga :  UN Hari Pertama Tidak Ada Kendala

“Mereka mengucilkan kami, padahal belum tentu. Bapak saya memang sakit paru,” ucapnya.

Ia meminta kepada warga untuk tidak lagi mengucilkan korban Covid-19. Sebab ia juga tidak mau menjadi seperti ini. Namun, yang namanya  penyakit bisa  menjangkit siapa saja.

Di tempat yang sama, Ketua RT 04 RW 05, Kelurahan Hamadi, Leo Mambrasar meminta kepada Tim Covid-19 agar pemeriksaan  dilakukan dengan teliti dan baik. Jika benar seseorang dinyatakan positif ataupun negatif, maka harus disampaikan hasilnya secara terbuka, sehingga masyarakat bisa tahu.

“Harus disampaikan secara terang-terangan, agar nama baik mereka kembali sebagai warga dan diterima di lingkungannya tanpa harus dikucilkan,” pintanya.

Ia juga meminta kepada warga Kota Jayapura untuk tidak mengucilkan seseorang yang sementara belum  jelas statusnya hanya karena dilakukan penjemputan dengan alat pelindung diri (APD).

“Jangan selalu mengucilkan mereka yang terpapar Covid-19. Kita harus sama-sama memberikan  semangat dan spirit sehingga mereka memiliki semangat untuk hidup dan kembali beraktivitas seperti sedia kala,” pungkasnya. (fia/nat) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya