Friday, March 29, 2024
30.7 C
Jayapura

Kelelahan, Ketua KPPS Kampung Makmur Meninggal

MERAUKE-Diduga kelelahan,  Ketua KPPS TPS 01 Kampung Makmur, Distrik Fofi, Kabupaten  Boven Digoel, Papua bernama  Adrianus Sagi (40)  meninggal dunia. Adrianus diolaporkan meninggal dunia, Sabtu (20/4) pagi sekira pukul 06.00 WIT dan dimakamkan Minggu (21/4) sore. 

  Kapolres  Boven Digoel AKBP  Yohanes Budi Afri, SIK, ketika dikonfirmasi  membenarkan  meninggalnya  Ketua KPPS 01  Kampung Makmur Distrik Fofi   tersebut. 

“Ya benar, yang bersangkutan meninggal dunia  karena kelelahan pada Sabtu sore dan telah dimakamkan Minggu  sore,” katanya. 

Meninggalnya ketua KPPS TPS 01, Kampung Makmur, Distrik Fofi, Kabupaten Boven Digoel tersebut awalnya dilaporkan ke Kapolsek Mandobo.

Mendapat laporan adanya petugas KPPS yang meninggal dunia, Kapolsek Mandobo langsung berkoordinasi dengan KPU Boven Digoel, dan bersama Ketua KPU Boven Digoel melakukan perjalanan ke Kampung Ampera menggunakan longboat. 

Untuk melanjutkan perjalanan, rombongan menggunakan empat motor menuju Kampung Makmur Distrik Fofie dan tiba pukul 14.35 WIT. 

Setelah tiba di rumah duka, Kapolsek Mandobo dan  ketua KPU Boven Digoel, langsung melakukan dialog dengan  keluarga korban dan pihak keluarga menerima kepergian almarhum. 

Baca Juga :  Hasil Tes CPNS Formasi 2018 Siap Diumumkan

Usai melakukan pertemuan dengan keluarga korban, Kapolsek Mandobo,  Ketua KPU dan rombongan  bertolak dari Kampung Makmur menggunakan motor ke Kampung Ampera dan selanjutnya menggunakan Loangbot menuju Tanah Merah ibukota Kabupaten Boven Digoel.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal menyebutkan dari hasil pemeriksaan dokter, almarhum Adrianus Sagi meninggal dunia akibat serangan jantung. 

“Almarhum diduga mengalami kelelahan karena telah bekerja dari sebelum pemilihan dilaksanakan sampai dengan rekapituasi suara, agar pemilu di Kampung tersebut dapat dilaksanakan dengan baik,” pungkasnya. 

Sementara    itu, Ketua KPU Kabupaten  Boven Digoel  Helda Ambay  ketika dihubungi secara terpisah membenarkan  meninggalnya ketua KPPS 01  Kampung Makmur, Distrik Fofi. 

Helda menjelaskan bahwa setelah    mendapatkan laporan   tentang meninggalnya  Ketua KPPS 01 Kampung Makmur  tersebut, dirinya langsung   menuju  ke Kampung Makmur,  Distrik Fofi dan melakukan pengecekan dan informasi yang disampaikan  sebelumnya itu benar adanya.   

Baca Juga :  KNPI: KPK Jangan Jadi Alat Mendelegitimasi Kepala Daerah

Helda menyebutkan, almarhum saat itu telah selesai melakukan penghitungan  surat suara dan pengisian formulir  Pemilu sehingga telah melaksanakan tugasnya dengan  baik. 

‘’Saya dapat informasi dari keluarga bahwa  almarhum  kekelahan  karena dia bekerja sebelum Pemilu hingga penghitungan suara. Saat  itu, dia pulang pagi sekira  pukul  04.00 WIT  dan  sekira  pukul 06.00 WIT  beliau meninggal dunia. Artinya  beliau  hanya sekira 2 jam ketika sampai di rumahnya kemudian menghmebuskan nafas terakhirnya,” tuturnya.

 Helda Ambay juga menjelaskan bahwa setelah korban meninggal dunia dokter datang   melakukan pemeriksaan.   Dan dari hasil pemeriksaan  dokter, almarhum dinyatakan meninggal dunia  karena  serangan  jangan. ‘’Kebetulan surat  hasil  pemeriksaan dari dokter diberikan kepada saya dan  dinyatakan korban mengalami serangan   jantung. Bisa jadi karena kelelahan  itu,’’ katanya. 

   Diakuinya bahwa  tingkat  kesulitan  dialami petugas KPPS pada Pemilu   kali ini. Sebab, selain  dua Pemilu digabung yaitu Pilpres dan Pileg juga karena  banyak berita acara yang harus diisi  oleh petugas.  (ulo/fia/nat)   

MERAUKE-Diduga kelelahan,  Ketua KPPS TPS 01 Kampung Makmur, Distrik Fofi, Kabupaten  Boven Digoel, Papua bernama  Adrianus Sagi (40)  meninggal dunia. Adrianus diolaporkan meninggal dunia, Sabtu (20/4) pagi sekira pukul 06.00 WIT dan dimakamkan Minggu (21/4) sore. 

  Kapolres  Boven Digoel AKBP  Yohanes Budi Afri, SIK, ketika dikonfirmasi  membenarkan  meninggalnya  Ketua KPPS 01  Kampung Makmur Distrik Fofi   tersebut. 

“Ya benar, yang bersangkutan meninggal dunia  karena kelelahan pada Sabtu sore dan telah dimakamkan Minggu  sore,” katanya. 

Meninggalnya ketua KPPS TPS 01, Kampung Makmur, Distrik Fofi, Kabupaten Boven Digoel tersebut awalnya dilaporkan ke Kapolsek Mandobo.

Mendapat laporan adanya petugas KPPS yang meninggal dunia, Kapolsek Mandobo langsung berkoordinasi dengan KPU Boven Digoel, dan bersama Ketua KPU Boven Digoel melakukan perjalanan ke Kampung Ampera menggunakan longboat. 

Untuk melanjutkan perjalanan, rombongan menggunakan empat motor menuju Kampung Makmur Distrik Fofie dan tiba pukul 14.35 WIT. 

Setelah tiba di rumah duka, Kapolsek Mandobo dan  ketua KPU Boven Digoel, langsung melakukan dialog dengan  keluarga korban dan pihak keluarga menerima kepergian almarhum. 

Baca Juga :  Hasil Tes CPNS Formasi 2018 Siap Diumumkan

Usai melakukan pertemuan dengan keluarga korban, Kapolsek Mandobo,  Ketua KPU dan rombongan  bertolak dari Kampung Makmur menggunakan motor ke Kampung Ampera dan selanjutnya menggunakan Loangbot menuju Tanah Merah ibukota Kabupaten Boven Digoel.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal menyebutkan dari hasil pemeriksaan dokter, almarhum Adrianus Sagi meninggal dunia akibat serangan jantung. 

“Almarhum diduga mengalami kelelahan karena telah bekerja dari sebelum pemilihan dilaksanakan sampai dengan rekapituasi suara, agar pemilu di Kampung tersebut dapat dilaksanakan dengan baik,” pungkasnya. 

Sementara    itu, Ketua KPU Kabupaten  Boven Digoel  Helda Ambay  ketika dihubungi secara terpisah membenarkan  meninggalnya ketua KPPS 01  Kampung Makmur, Distrik Fofi. 

Helda menjelaskan bahwa setelah    mendapatkan laporan   tentang meninggalnya  Ketua KPPS 01 Kampung Makmur  tersebut, dirinya langsung   menuju  ke Kampung Makmur,  Distrik Fofi dan melakukan pengecekan dan informasi yang disampaikan  sebelumnya itu benar adanya.   

Baca Juga :  Terdakwa Tunggal Pelaku Paniai Berdarah Dituntut 10 Tahun Penjara

Helda menyebutkan, almarhum saat itu telah selesai melakukan penghitungan  surat suara dan pengisian formulir  Pemilu sehingga telah melaksanakan tugasnya dengan  baik. 

‘’Saya dapat informasi dari keluarga bahwa  almarhum  kekelahan  karena dia bekerja sebelum Pemilu hingga penghitungan suara. Saat  itu, dia pulang pagi sekira  pukul  04.00 WIT  dan  sekira  pukul 06.00 WIT  beliau meninggal dunia. Artinya  beliau  hanya sekira 2 jam ketika sampai di rumahnya kemudian menghmebuskan nafas terakhirnya,” tuturnya.

 Helda Ambay juga menjelaskan bahwa setelah korban meninggal dunia dokter datang   melakukan pemeriksaan.   Dan dari hasil pemeriksaan  dokter, almarhum dinyatakan meninggal dunia  karena  serangan  jangan. ‘’Kebetulan surat  hasil  pemeriksaan dari dokter diberikan kepada saya dan  dinyatakan korban mengalami serangan   jantung. Bisa jadi karena kelelahan  itu,’’ katanya. 

   Diakuinya bahwa  tingkat  kesulitan  dialami petugas KPPS pada Pemilu   kali ini. Sebab, selain  dua Pemilu digabung yaitu Pilpres dan Pileg juga karena  banyak berita acara yang harus diisi  oleh petugas.  (ulo/fia/nat)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya