Thursday, May 9, 2024
24.7 C
Jayapura

Diserang OTK, Penambang Emas Tewas di Pegunungan Bintang

JAYAPURA-Seorang penambang emas bernama Akwan Harindah tewas usai penyerangan yang dilakukan sekelompok orang tak dikenal (OTK) di lokasi Mining 02, Distrik Awimbon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Rabu (20/10).

Dari data yang diperoleh Cenderawasih Pos, penyerangan diduiga dilakukan sekelompok orang pada Rabu (20/10) sekira pukul 15.00 WIT di lokasi mining terhadap tiga pekerjanya yakni Ham Harinda, Nias Budiman dan almarhum Akwan Harindah.

Dari keterangan seorang saksi, melihat tiga orang masyarakat membawa  panah, serta senjata api jenis  pistol dan laras panjang mendatangi lokasi Mining 02 dan langsung melakukan penyerangan  terhadap pekerjanya.

Dalam penyerangan tersebut, Akwan tewas terkena panah di bagian perut sebelah kiri. Sementara dua orang lainnya melarikan diri dan sempat dikejar oleh salah seorang pelaku sambil melepaskan tembakan namun keduanya berhasil selamat. 

Baca Juga :  Pasal Untuk Menjerat Jefry Wenda Dikaji Polisi

Dijelaskan saksi, sebelum kejadian, pada Kamis (14/10) sekira pukul 19.00 WIT, seorang masyarakat sempat mendatangi lokasi Mining 02 dengan alasan tersesat. Namun yang bersangkutan mulai menanyakan jumlah pekerja tambang di Mining 02 serta lokasi penambang yang berdekatan dengan lokasi Mining 02 kepada almarhum Akwan Harindah.

Almarhum saat itu sempat menjelaskan lokasi mining lainnya seperti lokasi Mining 12 dan Mining 20 kepada yang bersangkutan.

Adapun jenazah Akwan sudah dievakuasi dari Pegunungan Bintang ke Boven Digoel menggunakan Helypad Iwod dan Hellycopter Bell 206L4 PK-CDP milik PT. Carpediem Air Mandiri dengan Pilot Captain Ardeni.

Setiba di Boven Digoel, jenazah dibawah ke Rumah Sakit Umum Daerah Boven Digoel.

Sementara itu, Kapolres Boven Digoel AKBP Samsul Rijal saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos membenarkan adanya evakuasi terhadap salah satu penambang yang tewas di Pegunungan Bintang tersebut.

Baca Juga :  Lahirnya Tiga Provinsi Baru Akan Mempercepat Pembangunan di Papua

“Kamis (21/10) siang dievakusi  korbannya ke Boven Digoel. Kejadiannya di wilayah territorial Pegunungan Bintang. Dievakuasi ke Boven karena jarak TKP dengan Boven dekat,” jelas Kapolres Samsul Rijal saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Kamis (21/10).

Lanjut Kapolres, jenazah sudah diambil oleh pihak peguyuban setibanya di Boven Digoel.

Secara terpisah, Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP. Cahyo Sukarnito menyampaikan pihaknya belum mendapat informasi terkait kejadian di lokasi Mining 02, Distrik Awimbon, Kabupaten Pegunungan Bintang tersebut.

“Saya belum dapat informasi adanya kejadian di daerah tersebut, lagian jarak antara TKP dengan Oksibil sangat jauh. Harus menggunakan pesawat ke sana,” kata Kapolres kepada Cenderawasih Pos, kemarin (21/10). (fia/nat)

JAYAPURA-Seorang penambang emas bernama Akwan Harindah tewas usai penyerangan yang dilakukan sekelompok orang tak dikenal (OTK) di lokasi Mining 02, Distrik Awimbon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Rabu (20/10).

Dari data yang diperoleh Cenderawasih Pos, penyerangan diduiga dilakukan sekelompok orang pada Rabu (20/10) sekira pukul 15.00 WIT di lokasi mining terhadap tiga pekerjanya yakni Ham Harinda, Nias Budiman dan almarhum Akwan Harindah.

Dari keterangan seorang saksi, melihat tiga orang masyarakat membawa  panah, serta senjata api jenis  pistol dan laras panjang mendatangi lokasi Mining 02 dan langsung melakukan penyerangan  terhadap pekerjanya.

Dalam penyerangan tersebut, Akwan tewas terkena panah di bagian perut sebelah kiri. Sementara dua orang lainnya melarikan diri dan sempat dikejar oleh salah seorang pelaku sambil melepaskan tembakan namun keduanya berhasil selamat. 

Baca Juga :  Pasal Untuk Menjerat Jefry Wenda Dikaji Polisi

Dijelaskan saksi, sebelum kejadian, pada Kamis (14/10) sekira pukul 19.00 WIT, seorang masyarakat sempat mendatangi lokasi Mining 02 dengan alasan tersesat. Namun yang bersangkutan mulai menanyakan jumlah pekerja tambang di Mining 02 serta lokasi penambang yang berdekatan dengan lokasi Mining 02 kepada almarhum Akwan Harindah.

Almarhum saat itu sempat menjelaskan lokasi mining lainnya seperti lokasi Mining 12 dan Mining 20 kepada yang bersangkutan.

Adapun jenazah Akwan sudah dievakuasi dari Pegunungan Bintang ke Boven Digoel menggunakan Helypad Iwod dan Hellycopter Bell 206L4 PK-CDP milik PT. Carpediem Air Mandiri dengan Pilot Captain Ardeni.

Setiba di Boven Digoel, jenazah dibawah ke Rumah Sakit Umum Daerah Boven Digoel.

Sementara itu, Kapolres Boven Digoel AKBP Samsul Rijal saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos membenarkan adanya evakuasi terhadap salah satu penambang yang tewas di Pegunungan Bintang tersebut.

Baca Juga :  Menuju Green Hospital Berbasis Teknologi

“Kamis (21/10) siang dievakusi  korbannya ke Boven Digoel. Kejadiannya di wilayah territorial Pegunungan Bintang. Dievakuasi ke Boven karena jarak TKP dengan Boven dekat,” jelas Kapolres Samsul Rijal saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Kamis (21/10).

Lanjut Kapolres, jenazah sudah diambil oleh pihak peguyuban setibanya di Boven Digoel.

Secara terpisah, Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP. Cahyo Sukarnito menyampaikan pihaknya belum mendapat informasi terkait kejadian di lokasi Mining 02, Distrik Awimbon, Kabupaten Pegunungan Bintang tersebut.

“Saya belum dapat informasi adanya kejadian di daerah tersebut, lagian jarak antara TKP dengan Oksibil sangat jauh. Harus menggunakan pesawat ke sana,” kata Kapolres kepada Cenderawasih Pos, kemarin (21/10). (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya