Saturday, April 20, 2024
26.7 C
Jayapura

Tingkatkan SDM, DPPAD Gandeng Pemerintah Cina

Kepala DPPAD Provinsi Papua Christian Sohilait ST. M.Si ketika mengikuti penanda tanganan kerjasama Pemerintah Cina dengan Pemerintah Papua-Indonesia dalam Program Magang Siswa, Pendidikan Bahasa Mandarin dan Beasiswa D3 Vokasi dari Pemerintah Cina yang dilaksanakan secara virtual dari SMK N1 Kota Jayapura, Selasa (22/10) ( FOTO: Ginting:/CEPOS)

JAYAPURA- Dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Papua, maka Pemprov Papua dalam hal ini Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua menggandeng Pemerintah Cina dalam program Magang Siswa, Pendidikan Bahasa Mandarin dan Beasiswa D3 Vokasi dari Pemerintah Cina yang dilaksanakan secara virtual dari SMK N1 Kota Jayapura, Selasa (22/10)

Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe SIP, SH dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala DPPAD Provinsi Papua Christian Sohilait ST. M.Si mengatakan program yang pertama adalah orientasinya ada pada anak didik guna dapat berbahasa mandarin.

“Yang diperlukan adalah anak-anak yang dapat berbahasa mandarin dan juga bahasa internasional dengan bail, oleh itu saya berharap kita semua baik Pemerintah Cina dan Universitasnya dapat benar-benar dapat mendidik anak-anak Papua,”bebernya.

Kerja sama ini juga diharapkan dapat membuka kerja sama lainnya antara Pemerintah Papua dan Pemerintah Cina dalam rangka untuk meningkatkan SDM anak-anak Papua.

Baca Juga :  Demo Minta PJ Gubernur Papua Pegunungan Turun, Ricuh

“Kami akan manfaatkan kerja sama ini untuk meningkatkan SDM Papua dan bagi anak-anak yang sudah terpilih kami ucapkan selamat dan belajarlah dengan baik karena banyak anak-anak Papua lainnya yang ingin mengikutinya,”katanya.

Menurut Sohilait kerja sama tersebut antara lain magang siswa SMK kelas XII, magang guru produktif SMK, kursus bahasa mandarin dan beasiswa D3 Bidang Manajemen Pariwisata dan Bidang Lainnya.

“Pembiayaan perekrutan siswa, kursus bahasa mandarin, pengurusan administrasi menjadi tanggungjawab Pemerintah Provinsi Papua dan pembiyaan beasiswa menjadi tanggungjawab penuh Pemerintah Cina,”bebernya.

Jangka waktu kerja sama ini berlaku 3 tahun. Yakni tahun 2020-2022. Sedangkan Kouta magang siswa dan beasiswa D3 sebanyak 90 orang dengan rincian setiap tahun 30 siswa. Sedangkan kouta magang guru dan peserta kursus bahasa mandarin jumlahnya tidak dibatasi tergantung kemampuan anggaran dari Pemerintah Provinsi Papua.

Baca Juga :  Kapolda Berharap Tidak Ada Klaster Baru Covid

Untuk Tahun 2020, DPPAD melalui MKKS SMK di 5 wilayah adat telahmenyeleksi peserta program peningkatan bakat teknis Cina-Indonesia sebanyak 33 siswa, dengan dincian 28 siswa orang asli Papua dan 5 orang non OAP yang lahir besar di Papua.

“Kursus Bahasa Mandarin bagi 33 siswa sudah berjalan hampir 2 minggu secara daring atau online,”bebernya.

Ia menegaskan bahwa program ini dalam upaya memenuhi kebutuhan pembangunan sosial dan ekonomi lokal. Untuk mengembangkan bakat teknis manajemen pariwisata yang pandai berbahasa Tiongoa.

Adapun pihak yang mengikuti tanda tangan adalah Pemerintah Cina melalui Universitas Kejuruan Liming, Badan Kordinasi Pendidikan Bahasa Mandarin-BKPBM dan Pemerintah Indonesia diwakili oleh Provinsi Papua dalam hal ini DPPAD Provinsi Papua.(gin)

Kepala DPPAD Provinsi Papua Christian Sohilait ST. M.Si ketika mengikuti penanda tanganan kerjasama Pemerintah Cina dengan Pemerintah Papua-Indonesia dalam Program Magang Siswa, Pendidikan Bahasa Mandarin dan Beasiswa D3 Vokasi dari Pemerintah Cina yang dilaksanakan secara virtual dari SMK N1 Kota Jayapura, Selasa (22/10) ( FOTO: Ginting:/CEPOS)

JAYAPURA- Dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Papua, maka Pemprov Papua dalam hal ini Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua menggandeng Pemerintah Cina dalam program Magang Siswa, Pendidikan Bahasa Mandarin dan Beasiswa D3 Vokasi dari Pemerintah Cina yang dilaksanakan secara virtual dari SMK N1 Kota Jayapura, Selasa (22/10)

Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe SIP, SH dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala DPPAD Provinsi Papua Christian Sohilait ST. M.Si mengatakan program yang pertama adalah orientasinya ada pada anak didik guna dapat berbahasa mandarin.

“Yang diperlukan adalah anak-anak yang dapat berbahasa mandarin dan juga bahasa internasional dengan bail, oleh itu saya berharap kita semua baik Pemerintah Cina dan Universitasnya dapat benar-benar dapat mendidik anak-anak Papua,”bebernya.

Kerja sama ini juga diharapkan dapat membuka kerja sama lainnya antara Pemerintah Papua dan Pemerintah Cina dalam rangka untuk meningkatkan SDM anak-anak Papua.

Baca Juga :  104 Warga Terjaring, 6 Orang Reaktif Covid-19

“Kami akan manfaatkan kerja sama ini untuk meningkatkan SDM Papua dan bagi anak-anak yang sudah terpilih kami ucapkan selamat dan belajarlah dengan baik karena banyak anak-anak Papua lainnya yang ingin mengikutinya,”katanya.

Menurut Sohilait kerja sama tersebut antara lain magang siswa SMK kelas XII, magang guru produktif SMK, kursus bahasa mandarin dan beasiswa D3 Bidang Manajemen Pariwisata dan Bidang Lainnya.

“Pembiayaan perekrutan siswa, kursus bahasa mandarin, pengurusan administrasi menjadi tanggungjawab Pemerintah Provinsi Papua dan pembiyaan beasiswa menjadi tanggungjawab penuh Pemerintah Cina,”bebernya.

Jangka waktu kerja sama ini berlaku 3 tahun. Yakni tahun 2020-2022. Sedangkan Kouta magang siswa dan beasiswa D3 sebanyak 90 orang dengan rincian setiap tahun 30 siswa. Sedangkan kouta magang guru dan peserta kursus bahasa mandarin jumlahnya tidak dibatasi tergantung kemampuan anggaran dari Pemerintah Provinsi Papua.

Baca Juga :  Persoalan Tunggakan Beasiswa Segera Tuntas

Untuk Tahun 2020, DPPAD melalui MKKS SMK di 5 wilayah adat telahmenyeleksi peserta program peningkatan bakat teknis Cina-Indonesia sebanyak 33 siswa, dengan dincian 28 siswa orang asli Papua dan 5 orang non OAP yang lahir besar di Papua.

“Kursus Bahasa Mandarin bagi 33 siswa sudah berjalan hampir 2 minggu secara daring atau online,”bebernya.

Ia menegaskan bahwa program ini dalam upaya memenuhi kebutuhan pembangunan sosial dan ekonomi lokal. Untuk mengembangkan bakat teknis manajemen pariwisata yang pandai berbahasa Tiongoa.

Adapun pihak yang mengikuti tanda tangan adalah Pemerintah Cina melalui Universitas Kejuruan Liming, Badan Kordinasi Pendidikan Bahasa Mandarin-BKPBM dan Pemerintah Indonesia diwakili oleh Provinsi Papua dalam hal ini DPPAD Provinsi Papua.(gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya