Sunday, April 28, 2024
26.7 C
Jayapura

Juara Pra PON Tantang Juara PON XIX

Hari ini, Softball Putra Mulai Berlaga 

JAYAPURA-Rabu (22/9) hari ini, pertandingan perdana Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 akan diawali oleh pertandingan cabang olahraga softball putra.

Pertandingan pertama akan mempertemukan juara bertahan Sulawesi Tenggara dan juara Pra PON Lampung. Kemudian pertandingan kedua mempertemukan DKI Jakarta dengan Papua Barat dan pertandingan ketiga mempertemukan Banten dan Kalimantan Timur.

Sementara Papua sebagai tuan baru akan bermain pada hari kedua. Papua akan menghadapi Kalimantan Timur. Dihari yang sama, Banten menghadapi Papua Barat dan Lampung kontra DKI Jakarta.

Technical Delegate (TD) Cabang Olahraga Softball, Ardiansyah mengatakan bahwa penentuan jadwal dan susunan kontingen sesuai dengan hasil Pra PON. Dimana Lampung sebagai juara menempati peringkat pertama disusul oleh DKI Jakarta, Banten, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, Kalimantan Timur dan Papua sebagai tuan rumah.

“Dasar saya menempatkan semua tim dalam jadwal sesuai dengan rangking Pra PON. Berdasarkan rangking itu, saya buat dasar membuat jadwal. Dan sesuai dengan kesepakatan bahwa kita menganut sistem setengah kompetisi. Kemudian babak penyisihan di Uncen dan grand final akan dilaksanakan di AURI Sentani,” ungkap Ardiansyah dalam technical meeting di Hotel Horison Kotaraja, Selasa (21/9).

Baca Juga :  Kasus Positif Ditemukan di Lingkungan Pemprov Papua

Ardiansyah juga menyebutkan bahwa saat ini permasalahan mengenai soal data atlet sudah tidak ada. Sehingga tidak akan ada lagi perdebatan mengenai data atlet yang ikut memperkuat semua kontingen.

Sementara itu, pelatih kepala Softball Putra Lampung Yolly Maristo mengaku tak gentar menghadapi Sulawesi Tenggara sebagai juara bertahan. Apalagi menurut Maristo, mereka sudah kerap berjumpa dalam beberapa event nasional, termasuk Pra PON 2019 silam.

“Kami sudah sering sekali ketemu dengan Sulawesi Tenggara mulai dari 2018 sampai dengan Pra PON 2019 kemarin. Satu tahun itu sudah dua kali ketemu. Kami melihat peluang kami sama, mereka sebagai juara bertahan di PON 2016 dan kami sebagai peringkat pertama di Pra PON. Masing-masing tim punya kekuatan yang merata, tinggal siapa yang paling siap,” ujar Maristo.

Maristo membeberkan, selain tuan rumah Papua, ia juga memberikan perhatian kepada DKI Jakarta yang dianggap dapat menyulitkan mereka. Tapi Maristo mengaku siap mencapai prestasi terbaik di PON XX Papua.

Baca Juga :  Air Nyaris Tidak Sampai Titik Api

Selain itu, Maristo juga mengaku jika kekuatan tim pada PON kali ini semuanya merata. Mengingat PON Papua memberlakukan batasan usia U-25.

“Karena PON Papua kali ini kan pakai usia U-23, karena mundur jadinya pakai usia U-25. Jadi karena itulah Lampung diuntungkan dengan pemain yang ada dan seluruh daerah yang lolos PON ini diuntungkan dengan pemain yang benar-benar dibina dari junior. Jadi kekuatannya merata. Sedangkan di PON Jawa Barat itu open, tidak pakai batasan usia dan kami tidak lolos,” ucapnya.

Selain itu, Maristo hanya khawatir soal perubahan cuaca. Pasalnya menurutnya, cuaca di Papua berbeda dengan cuaca di asal mereka. Ia mengaku Papua memiliki cuaca yang jauh lebih panas.

“Perubahan cuaca pasti memengaruhi dan di sini panasnya lebih panas daripada Lampung. Kalau kendala sih mungkin penyesuaian saja, ya. Karena latihan pertama kemarin sangat terik sekali. Cuma kami anggap itu bukan kendala, dan semua tim merasakan hal yang sama. Mungkin hanya Papua dan Papua Barat sudah biasa dengan cuaca seperti itu,” pungkasnya. (eri/nat)

Hari ini, Softball Putra Mulai Berlaga 

JAYAPURA-Rabu (22/9) hari ini, pertandingan perdana Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 akan diawali oleh pertandingan cabang olahraga softball putra.

Pertandingan pertama akan mempertemukan juara bertahan Sulawesi Tenggara dan juara Pra PON Lampung. Kemudian pertandingan kedua mempertemukan DKI Jakarta dengan Papua Barat dan pertandingan ketiga mempertemukan Banten dan Kalimantan Timur.

Sementara Papua sebagai tuan baru akan bermain pada hari kedua. Papua akan menghadapi Kalimantan Timur. Dihari yang sama, Banten menghadapi Papua Barat dan Lampung kontra DKI Jakarta.

Technical Delegate (TD) Cabang Olahraga Softball, Ardiansyah mengatakan bahwa penentuan jadwal dan susunan kontingen sesuai dengan hasil Pra PON. Dimana Lampung sebagai juara menempati peringkat pertama disusul oleh DKI Jakarta, Banten, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, Kalimantan Timur dan Papua sebagai tuan rumah.

“Dasar saya menempatkan semua tim dalam jadwal sesuai dengan rangking Pra PON. Berdasarkan rangking itu, saya buat dasar membuat jadwal. Dan sesuai dengan kesepakatan bahwa kita menganut sistem setengah kompetisi. Kemudian babak penyisihan di Uncen dan grand final akan dilaksanakan di AURI Sentani,” ungkap Ardiansyah dalam technical meeting di Hotel Horison Kotaraja, Selasa (21/9).

Baca Juga :  Datangkan Teknisi, Telkom Masih Lakukan Tracing

Ardiansyah juga menyebutkan bahwa saat ini permasalahan mengenai soal data atlet sudah tidak ada. Sehingga tidak akan ada lagi perdebatan mengenai data atlet yang ikut memperkuat semua kontingen.

Sementara itu, pelatih kepala Softball Putra Lampung Yolly Maristo mengaku tak gentar menghadapi Sulawesi Tenggara sebagai juara bertahan. Apalagi menurut Maristo, mereka sudah kerap berjumpa dalam beberapa event nasional, termasuk Pra PON 2019 silam.

“Kami sudah sering sekali ketemu dengan Sulawesi Tenggara mulai dari 2018 sampai dengan Pra PON 2019 kemarin. Satu tahun itu sudah dua kali ketemu. Kami melihat peluang kami sama, mereka sebagai juara bertahan di PON 2016 dan kami sebagai peringkat pertama di Pra PON. Masing-masing tim punya kekuatan yang merata, tinggal siapa yang paling siap,” ujar Maristo.

Maristo membeberkan, selain tuan rumah Papua, ia juga memberikan perhatian kepada DKI Jakarta yang dianggap dapat menyulitkan mereka. Tapi Maristo mengaku siap mencapai prestasi terbaik di PON XX Papua.

Baca Juga :  Air Nyaris Tidak Sampai Titik Api

Selain itu, Maristo juga mengaku jika kekuatan tim pada PON kali ini semuanya merata. Mengingat PON Papua memberlakukan batasan usia U-25.

“Karena PON Papua kali ini kan pakai usia U-23, karena mundur jadinya pakai usia U-25. Jadi karena itulah Lampung diuntungkan dengan pemain yang ada dan seluruh daerah yang lolos PON ini diuntungkan dengan pemain yang benar-benar dibina dari junior. Jadi kekuatannya merata. Sedangkan di PON Jawa Barat itu open, tidak pakai batasan usia dan kami tidak lolos,” ucapnya.

Selain itu, Maristo hanya khawatir soal perubahan cuaca. Pasalnya menurutnya, cuaca di Papua berbeda dengan cuaca di asal mereka. Ia mengaku Papua memiliki cuaca yang jauh lebih panas.

“Perubahan cuaca pasti memengaruhi dan di sini panasnya lebih panas daripada Lampung. Kalau kendala sih mungkin penyesuaian saja, ya. Karena latihan pertama kemarin sangat terik sekali. Cuma kami anggap itu bukan kendala, dan semua tim merasakan hal yang sama. Mungkin hanya Papua dan Papua Barat sudah biasa dengan cuaca seperti itu,” pungkasnya. (eri/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya