Wednesday, July 23, 2025
24.4 C
Jayapura

Komunitas LGBT Meningkat, Angka HIV/AIDS Menggeliat

Kelompok ini juga menjaga rapat privasinya, karena alasan pekerjan dan keluarga. Sebab, ada diantara anggota LGBT ternyata sudah berkeluarga dan sebagian memang masih lajang. Epaienetus Wuryanto menjelaskan alasan akhirnya terjerumus hingga kini masih tertutup.

“Mereka sangat tertutup karena berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan keluaranya. ‘Kalau waria sangat terbuka. Tapi kalau gay ini sangat tertutup. Mereka mau terbuka setelah diketahui positif HIV. Disitulah baru dia terbuka kalau selama ini berhubugan dengan sesama jenis,’’ jelasnya.

Apalagi lanjutnya, sasaran dari gay tersebut adalah anak-anak remaja mulai SMP dan SMA. ‘’Ada tiga tingkatan, yunior, senior dan paling senior. Nah, yang yunior ini belum tahu apa-apa. Tapi setelah merasa nyaman, merasa nikmat dan merasa dibiayai dan mendapat perhatian akhirnya keterusan dan berlanjut menjadi gay,’’ terangnya.

Baca Juga :  ODGJ Ditembak Oknum Anggota Polres Tolikara

Berkaitan dengan itu, Epaienetus Wuryanto, mengimbau dan mengharapkan kepada orang tua untuk memperhatikan anak-anak mereka terutama saat menginjak remaja dan dewasa. Jangan sampai terjerumus dalam komunitas tersebut. (ulo/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Kelompok ini juga menjaga rapat privasinya, karena alasan pekerjan dan keluarga. Sebab, ada diantara anggota LGBT ternyata sudah berkeluarga dan sebagian memang masih lajang. Epaienetus Wuryanto menjelaskan alasan akhirnya terjerumus hingga kini masih tertutup.

“Mereka sangat tertutup karena berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan keluaranya. ‘Kalau waria sangat terbuka. Tapi kalau gay ini sangat tertutup. Mereka mau terbuka setelah diketahui positif HIV. Disitulah baru dia terbuka kalau selama ini berhubugan dengan sesama jenis,’’ jelasnya.

Apalagi lanjutnya, sasaran dari gay tersebut adalah anak-anak remaja mulai SMP dan SMA. ‘’Ada tiga tingkatan, yunior, senior dan paling senior. Nah, yang yunior ini belum tahu apa-apa. Tapi setelah merasa nyaman, merasa nikmat dan merasa dibiayai dan mendapat perhatian akhirnya keterusan dan berlanjut menjadi gay,’’ terangnya.

Baca Juga :  Cegah Stunting, Ratusan Siswa SD Terima Telur dan Susu Gratis 

Berkaitan dengan itu, Epaienetus Wuryanto, mengimbau dan mengharapkan kepada orang tua untuk memperhatikan anak-anak mereka terutama saat menginjak remaja dan dewasa. Jangan sampai terjerumus dalam komunitas tersebut. (ulo/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya