JAYAPURA – Upaya pencarian hilangnya Bripda Anthon yang disebutkan dibuang di Kali Tami masih terus dilakukan. Upaya lain untuk mencari satu pelaku utama juga dalam proses pengejaran.
Polisi memang sudah mengidentifikasi para pelakunya dan kini tinggal mengambil satu pelaku utama yang disebut sebagai otak dari kasus penghilangan tersebut.
Kendala yang dihadapi saat ini adalah pelaku yang identitasnya masih dirahasiakan ini tidak berada di Jayapura melainkan di salah satu kabupaten di pegunungan tengah dan bekerja sebagai kepala kampung. Ia yang dikait – kaitkan sebagai otak dari kejadian penghilangan Bripda Anthon ini.
“Jadi kami sudah tanyakan kepada para pelaku termasuk menghadirkan orang tua mereka. Saya menginterogasi langsung meminta pengakuan mereka dan akhirnya diakui bahwa mereka memang membuang korban di Kali Tami. Itu akhirnya membuat saya yakin bahwa korban masih ada di sekitar lokasi,” jelas Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol Gustav Urbinas menjawab pertanyaan Cenderawasih Pos, Rabu (21/3).
Diakui semua kemungkinan masih bisa terjadi hingga pihaknya mendapatkan fakta. Apakah betul korban sudah meninggal atau masih hidup. Kalaupun sudah meninggal maka jasadnya ada di mana. Kalaupun kalaupun hidup seharusnya sudah bertemu. “Tapi kami tidak mau terburu-buru menyimpulkan namun penyelidikan masih harus dilanjutkan. Kami sudah berkomunikasi dengan pihak keLuarga, paguyuban dan orang-orang tua juga sudah ikut mencari namun belum ada hasil. Upaya sungai digaruk, diselam juga sudah namun belum ada hasil,” imbuhnya.
Sementara terkait pelaku utama lainnya ini dikatakan bahwa Polresta Jayapura Kota juga telah berkomunikasi dengan Polres terkait guna mencari keberadaan pelaku di kabupaten tersebut. “Ia kami sudah meminta tolong, identitas sudah kami kirimkan dan kami masih membutuhkan waktu untuk menangkap,” imbuhnya.
Soal keberadaan para pelaku di lokasi kejadian di Jalan Trikora Dok V yang disinyalir melakukan pencurian, ternyata hal ini tak ditampik oleh Kapolresta. “Para pelaku ada di situ (TKP) dan sedang melakuan pencurian kabel. Disaat bersamaan motor korban menyenggol mobil mereka dan terjadi penganiayaan kemudian korban dihilangkan,” tambahnya.
“Nanti kami dalami lagi apakah ada kaitan dengan orang dalam semisal oknum pegawai Telkom nanti kami cek yang jelas mereka di lokasi untuk menggali kabel,” tutup Kapolresta. (ade/nat)