Thursday, April 25, 2024
33.7 C
Jayapura

Situasi di Dogiyai Berangsur Kondusif

357 Aparat Keamanan Sudah Amankan Dogiyai

JAYAPURA – Berkaitan dengan kejadian di Kabupaten Dogiyai, Pj Gubernur Papua Tengah Dr Ribka Haluk S.Sos, MM perintahkan Bupati Dogiyai untuk segera kembali melihat masyarakatnya.

Tidak hanya Bupati Dogiyai, Ribka Haluk juga meminta Kapolres dan Dandim untuk berada di Dogiyai guna mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan.

“Kita sudah bangun koordinasi dengan Bupati Dogiyai, Kapolres, Dandim Nabire serta Ketua DPR dan pihak terkait dalam bentuk perhatian kami kepada Dogiyai. Saya juga sudah perintahkan bupati, Kapolres dan Dandim untuk segera ke Dogiyai dan senin (21/11) para pemimpin ini sudah berada di dogiyai,” terang Ribka kepada Cenderawasih Pos, Sabtu (19/11) kemarin.

Ribka mengaku dari laporan yang diterimanya, situasi Dogiyai saat ini aman dan kondusif. Tinggal bagaimana penanganan kepada masyarakat yang menjadi korban akibat rumah mereka dibakar.

“Penanganan kepada masyarakat untuk ganti rugi dan lainnya dimana Bupati Dogiyai sudah menyampaikan bersedia untuk mengganti rugi, yang diawali dengan pendataan terlebih dahulu,” jelasnya.

Baca Juga :  Bentuk Tim Untuk Menangkan Prabowo-Gibran di Papua 

Menurut Ribka, sudah ada penanganan penanganan yang dilakukan pemerintah dan aparat keamanan terkait dengan kejadian Dogiyai. Terlebih soal adanya pengungsian dimana semuanya sudah bekerja dan tidak mendiamkan kejadian di Dogiyai.

“Saya minta masyarakat tetap menjaga stabilitas keamanan dan jangan mudah terprovokasi dengan isu isu di Media Sosial yang nantinya merugikan masyarakat itu sendiri,” tegas Ribka.

Pj Gubernur Papua Tengah ini menegaskan siapa pun yang terlibat dalam kejadian dogiyai yang mengakibatkan adanya pembakaran dan adanya orang yang meninggal dunia agar diproses hukum.

“Siapa pun yang melakukan itu, saya sudah minta aparat keamanan untuk melakukan penegakan hukum kepada para pelaku. Dan dalam waktu dekat juga, saya akan berkunjung ke dogiyai,” kata Ribka.

Sementara itu, Dirkrimum Polda Papua Kombes Pol Faizal Ramadhani menyampaikan, sebanyak 357 aparat keamanan saat ini sudah berada di Kabupaten Dogiyai untuk mengamankan wilayah tersebut pasca adanya kejadian.

Baca Juga :  Kapolda Ingatkan Dampak Fatal Dari Miras Bagi Anggota Polri

“Hingga kini belum ada yang kami amankan, namun sudah ada tiga identitas pelaku yang kami kantongi terkait dengan kejadian di Dogiyai tersebut,” kata Kombes Faizal kepada Cenderawasih Pos.

Dikatakan Faizal, hingga Jumat (18/11) lebih dari 30 orang saksi yang sudah dimintai keterangan. “Untuk situasi Dogiyai saat ini sudah kondusif, warga sudah kembali beraktivitas seperti biasa,” pungkasnya.

Sementara itu mantan anggota Komnas HAM PApua Natalius Pigai  mengatakan bahwa kasus kecelakaan yang berujung kerusuhan di Dogiyai sebagai dampak dari kebijakan yang diskriminatif. “Bukan soal pemicu 1 anak ditabrak truk,” katanya kepada Cenderawasih Pos, melalui pesan whatsapp Minggu, (20/11) malam.

Ia mengatakan yang sebenarnya yang menjadi pemucu itu soak kebijakan yang diskriminatif dan rasis. “Lebih substansial itu 102 kios milik non papua dan 32 mobil dirusak itu luapan  diskriminasi, rasisme,” katanya

“Kebijakan destruktif khususnya Kemendagri telah memicu amarah orang  Papua, maka  presiden jokowi harus evaluasi,” tegasnya, (fia/oel/wen)

357 Aparat Keamanan Sudah Amankan Dogiyai

JAYAPURA – Berkaitan dengan kejadian di Kabupaten Dogiyai, Pj Gubernur Papua Tengah Dr Ribka Haluk S.Sos, MM perintahkan Bupati Dogiyai untuk segera kembali melihat masyarakatnya.

Tidak hanya Bupati Dogiyai, Ribka Haluk juga meminta Kapolres dan Dandim untuk berada di Dogiyai guna mengantisipasi hal hal yang tidak diinginkan.

“Kita sudah bangun koordinasi dengan Bupati Dogiyai, Kapolres, Dandim Nabire serta Ketua DPR dan pihak terkait dalam bentuk perhatian kami kepada Dogiyai. Saya juga sudah perintahkan bupati, Kapolres dan Dandim untuk segera ke Dogiyai dan senin (21/11) para pemimpin ini sudah berada di dogiyai,” terang Ribka kepada Cenderawasih Pos, Sabtu (19/11) kemarin.

Ribka mengaku dari laporan yang diterimanya, situasi Dogiyai saat ini aman dan kondusif. Tinggal bagaimana penanganan kepada masyarakat yang menjadi korban akibat rumah mereka dibakar.

“Penanganan kepada masyarakat untuk ganti rugi dan lainnya dimana Bupati Dogiyai sudah menyampaikan bersedia untuk mengganti rugi, yang diawali dengan pendataan terlebih dahulu,” jelasnya.

Baca Juga :  Tahun Ajaran Baru Dimulai, Tetap Belajar dari Rumah

Menurut Ribka, sudah ada penanganan penanganan yang dilakukan pemerintah dan aparat keamanan terkait dengan kejadian Dogiyai. Terlebih soal adanya pengungsian dimana semuanya sudah bekerja dan tidak mendiamkan kejadian di Dogiyai.

“Saya minta masyarakat tetap menjaga stabilitas keamanan dan jangan mudah terprovokasi dengan isu isu di Media Sosial yang nantinya merugikan masyarakat itu sendiri,” tegas Ribka.

Pj Gubernur Papua Tengah ini menegaskan siapa pun yang terlibat dalam kejadian dogiyai yang mengakibatkan adanya pembakaran dan adanya orang yang meninggal dunia agar diproses hukum.

“Siapa pun yang melakukan itu, saya sudah minta aparat keamanan untuk melakukan penegakan hukum kepada para pelaku. Dan dalam waktu dekat juga, saya akan berkunjung ke dogiyai,” kata Ribka.

Sementara itu, Dirkrimum Polda Papua Kombes Pol Faizal Ramadhani menyampaikan, sebanyak 357 aparat keamanan saat ini sudah berada di Kabupaten Dogiyai untuk mengamankan wilayah tersebut pasca adanya kejadian.

Baca Juga :  Empat Rekomendasi Smartphone POCO

“Hingga kini belum ada yang kami amankan, namun sudah ada tiga identitas pelaku yang kami kantongi terkait dengan kejadian di Dogiyai tersebut,” kata Kombes Faizal kepada Cenderawasih Pos.

Dikatakan Faizal, hingga Jumat (18/11) lebih dari 30 orang saksi yang sudah dimintai keterangan. “Untuk situasi Dogiyai saat ini sudah kondusif, warga sudah kembali beraktivitas seperti biasa,” pungkasnya.

Sementara itu mantan anggota Komnas HAM PApua Natalius Pigai  mengatakan bahwa kasus kecelakaan yang berujung kerusuhan di Dogiyai sebagai dampak dari kebijakan yang diskriminatif. “Bukan soal pemicu 1 anak ditabrak truk,” katanya kepada Cenderawasih Pos, melalui pesan whatsapp Minggu, (20/11) malam.

Ia mengatakan yang sebenarnya yang menjadi pemucu itu soak kebijakan yang diskriminatif dan rasis. “Lebih substansial itu 102 kios milik non papua dan 32 mobil dirusak itu luapan  diskriminasi, rasisme,” katanya

“Kebijakan destruktif khususnya Kemendagri telah memicu amarah orang  Papua, maka  presiden jokowi harus evaluasi,” tegasnya, (fia/oel/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya