Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Penambang Ilegal di Pegubin Akan Ditertibkan

TAMBANG ILEGAL: Bupati Pegubin, Costan Oktemka, SIP., didampingi Komandan BKO Brimob Polda Papua, Iptu Frengky Rumbiak saat meninjau aktivitas penambangan di Kampung Uwe, Rabu (18/9) lalu. (FOTO : Humas Pegubin for Cepos)

Bupati Oktemka Tegaskan Tidak Ada Masyarakat Pegubin yang Terlibat Penyerangan 

JAYAPURA-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pegunungan Bintang (Pegubin) akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua dan pihak terkait lainnya untuk menertibkan lokasi tambang ilegal di Kampung Kawe, Distrik Awinbon.

Selain menertibkan lokasi tambang, Bupati Pegubin, Costan Oktemka, SIK., mengatakan, pihaknya juga akan menertibkan masyarakat nusantara yang melakukan aktivitas penambangan ilegal di daerah tersebut. 

“Saya sudah lihat langsung kondisi penambangan yang dilakukan itu, sehingga dalam waktu dekat kami akan menemui Pemprov Papua dan pihak terkait untuk menertibkan areal penambangan tersebut. Bukan hanya lokasi penambangan tetapi juga masyarakat nusantara yang ada di areal itu,” ungkap Bupati Costan Oktemka dalam rilis yang diterima Cenderawasih Pos dari Bagian Humas Setda Kabupaten Pegubin, Jumat (20/9) kemarin.

Untuk memastikan situasi dan kondisi di lapangan terkait pengusiran para penambang ilegal di Kampung Kawe, Distrik Awinbon, Bupati Pegunungan Bintang (Pegubin) Costan Oktemka, SIP., didamping Kabag Humas Setda Pegubin, Geraldus Adii dan komandan BKO Brimob Polda Papua, Iptu Frengky Rumbiak, meninjau aktivitas di lokasi penambangan tersebut, Rabu (18/9) lalu. 

Baca Juga :  Kapolda Evaluasi Penempatan Personel di Setiap Pos

Bupati Oktemka mengatakan, saat turun ke lokasi penambangan, dirinya melihat banyak masyarakat yang beraktivitas di sana. Baik masyarakat asli Papua maupun non Papua. 

Masyarakat tersebut menurutnya masuk melalui dua kabupaten yaitu Boven Digoel dan Yahukimo. “Mereka masuk melalui Boven Digoel dan Yahukimo untuk melakukan penambangan di wilayah Pegunungan Bintang,” bebernya.

Dari pantauannya di lapangan, aktivita spenambangan secara ilegal yang dilakulan oleh masyarakat menurut Bupati Oktemka, sangat merusak lingkungan.

Dalam kunjungannya ke lokasi tambang, Bupati Oktemka juga sudah bertemu dan berbincang langsung dengan masyarakat di Kampung Kawe. “Masyarakat berharap harus ada pengawasan terhadap penambangan yang dilakukan di wilayah Pegunungan Bintang. Untuk itu, kami akan lakukan penertiban,” tegasnya. 

Baca Juga :  Peralatan Rusak, RSUD Jayapura Tak Layani  Operasi Cito dan Elektif

Terkait penyerangan terhadap para penambang di Kampung Kawe yang beberapa waktu lalu ramai diberitakan media massa, Bupati Oktemka memberikan klarifikasi terkait pemberitaan yang menyebutkan masyarakat Pegubin terlibat dalam penyerangan dan pengusiran para penambang.

Menurutnya, tidak ada masyarakat Pegunungan Bintang yang terlibat dalam aksi penyerangan tersebut. Bahkan masyarakat Kampung Kawe justru panik dan bingung dengan kejadian itu.

“Masyarakat saya di Kampung Kawe, Distrik Awinbon justru tidak tahu mengenai kelompok yang melakukan penyerangan. Justru masyarakat saya di Kawe masih mencari tahu dalang dari pengusiran dan pengejaran para penambang ilegal tersebut,” tambanya.

Terkait hal ini, Bupati Oktemka mengimbau semua masyarakat maupun pengguna media sosial agar tidak ikut menyebarluaskan hoax yang kebenarannya tidak bisa dipertanggungjawabkan. 

“Saat ini, pihak berwajib sedang mendalami kasus yang terjadi di arela penambangan warga di Kampung Kawe, Distrik Awinbon,” pungkasnya. (Humas/nat) 

TAMBANG ILEGAL: Bupati Pegubin, Costan Oktemka, SIP., didampingi Komandan BKO Brimob Polda Papua, Iptu Frengky Rumbiak saat meninjau aktivitas penambangan di Kampung Uwe, Rabu (18/9) lalu. (FOTO : Humas Pegubin for Cepos)

Bupati Oktemka Tegaskan Tidak Ada Masyarakat Pegubin yang Terlibat Penyerangan 

JAYAPURA-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pegunungan Bintang (Pegubin) akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua dan pihak terkait lainnya untuk menertibkan lokasi tambang ilegal di Kampung Kawe, Distrik Awinbon.

Selain menertibkan lokasi tambang, Bupati Pegubin, Costan Oktemka, SIK., mengatakan, pihaknya juga akan menertibkan masyarakat nusantara yang melakukan aktivitas penambangan ilegal di daerah tersebut. 

“Saya sudah lihat langsung kondisi penambangan yang dilakukan itu, sehingga dalam waktu dekat kami akan menemui Pemprov Papua dan pihak terkait untuk menertibkan areal penambangan tersebut. Bukan hanya lokasi penambangan tetapi juga masyarakat nusantara yang ada di areal itu,” ungkap Bupati Costan Oktemka dalam rilis yang diterima Cenderawasih Pos dari Bagian Humas Setda Kabupaten Pegubin, Jumat (20/9) kemarin.

Untuk memastikan situasi dan kondisi di lapangan terkait pengusiran para penambang ilegal di Kampung Kawe, Distrik Awinbon, Bupati Pegunungan Bintang (Pegubin) Costan Oktemka, SIP., didamping Kabag Humas Setda Pegubin, Geraldus Adii dan komandan BKO Brimob Polda Papua, Iptu Frengky Rumbiak, meninjau aktivitas di lokasi penambangan tersebut, Rabu (18/9) lalu. 

Baca Juga :  Terjebak Lumpur di Jalan Trans Papua, 21 Motor Curian Diamankan

Bupati Oktemka mengatakan, saat turun ke lokasi penambangan, dirinya melihat banyak masyarakat yang beraktivitas di sana. Baik masyarakat asli Papua maupun non Papua. 

Masyarakat tersebut menurutnya masuk melalui dua kabupaten yaitu Boven Digoel dan Yahukimo. “Mereka masuk melalui Boven Digoel dan Yahukimo untuk melakukan penambangan di wilayah Pegunungan Bintang,” bebernya.

Dari pantauannya di lapangan, aktivita spenambangan secara ilegal yang dilakulan oleh masyarakat menurut Bupati Oktemka, sangat merusak lingkungan.

Dalam kunjungannya ke lokasi tambang, Bupati Oktemka juga sudah bertemu dan berbincang langsung dengan masyarakat di Kampung Kawe. “Masyarakat berharap harus ada pengawasan terhadap penambangan yang dilakukan di wilayah Pegunungan Bintang. Untuk itu, kami akan lakukan penertiban,” tegasnya. 

Baca Juga :  Masyarakat Pegubin Diajak Perangi Miras

Terkait penyerangan terhadap para penambang di Kampung Kawe yang beberapa waktu lalu ramai diberitakan media massa, Bupati Oktemka memberikan klarifikasi terkait pemberitaan yang menyebutkan masyarakat Pegubin terlibat dalam penyerangan dan pengusiran para penambang.

Menurutnya, tidak ada masyarakat Pegunungan Bintang yang terlibat dalam aksi penyerangan tersebut. Bahkan masyarakat Kampung Kawe justru panik dan bingung dengan kejadian itu.

“Masyarakat saya di Kampung Kawe, Distrik Awinbon justru tidak tahu mengenai kelompok yang melakukan penyerangan. Justru masyarakat saya di Kawe masih mencari tahu dalang dari pengusiran dan pengejaran para penambang ilegal tersebut,” tambanya.

Terkait hal ini, Bupati Oktemka mengimbau semua masyarakat maupun pengguna media sosial agar tidak ikut menyebarluaskan hoax yang kebenarannya tidak bisa dipertanggungjawabkan. 

“Saat ini, pihak berwajib sedang mendalami kasus yang terjadi di arela penambangan warga di Kampung Kawe, Distrik Awinbon,” pungkasnya. (Humas/nat) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya